Jujur seribu jujur, aku bukan orang psikologi, bukan peneliti ahli juga, intinya aku bukan siapa-siapa.
Aku cuma anak biasa yang kebetulan lahir pertama di dalam keluarga kecil yang dibangun kedua orang tuaku.
Aku hanya anak sulung ... yang gak berani mencurahkan isi hatiku kepada orang-orang terkasihku.
Ceritaku ini jelas tidak menggambarkan anak sulung secara keseluruhan. Ini hanya tentang curahan hati kecilku, yang kuharap bisa mewakili beberapa hati kecil anak sulung lainnya.
Dear mama papa ...
Dear ompung ...
Dear adek ...
Kalian ... sebenarnya tulisan ini ditujukan kepada kalian. Tapi di saat yang sama aku juga berharap kalian gak pernah mendengarnya.
I love you, guys. Really.
Writing this, I feel that my heart is really ugly.
Tapi inilah curahan hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURAHAN HATI DARI ANAK PERTAMA
No FicciónDear mama papa yang memberikanku banyak mimpi untuk digapai ... Dear para adek yang selalu menganggap aku diprioritaskan ... Inilah curahan hati kami, para anak pertama.