Abaikan

1.5K 111 46
                                    

Dua minggu kemudian

Hari sudah menunjukkan pukul dua siang. Lelaki bermata elang itu tengah bersiap diri untuk pergi ke toko kue. Dibantu oleh asisten pribadi nya, Ten menyiapkan mobil yang terparkir rapi di garasi. Kemeja panjang hijau garis garis dengan kaus dalam putih berlengan akan menjadi gaya nya hari ini. Sungguh sempurna ciptaan Tuhan. Andai saja ia tak buta, mungkin lengkap sudah dirinya.

Ddrrtt ddrtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ddrrtt ddrtt

Lelaki berhidung mancung yang menjadi asisten pribadi selama lima tahun itu mengambil ponsel Tuan besarnya dan berbisik "ibu mertua Tuan". Arkana mengangguk lalu di bantu Ten menekan tombol hijau.

"Iya-, halo mah" sapa Arkana.

"Halo, nak. Apa kabarnya?" Suara yang di seberang sana bertanya.

"Baik mah. Mama apa kabar?" Yang di tanya menjawab

"Baik sayang. Oh ya, apa kau sedang bersama istrimu?" Lelaki tinggi itu menegakkan duduknya.

"Dania sedang kuliah mah. Kenapa mah?" Jawabnya santai, tak mau orang lain curiga tentang apapun

"Oo pantas. Mungkin dia masih di kelas."

"Ini lho Ar, besok ada acara makan malam keluarga. Tolong bawa istrimu. Mama juga sudah kangen sama kalian berdua." Sambungnya

"Ia mah. Nanti Chan bicara sama Dania"

"Ia sayang. Omong-omong kamu kapan jadwal periksa mata?" Wanita paruh baya yang menajdi ibu mertuanya ini mulai bertanya tentang kondisi menantunya

"Lusa mah, jam 3 sore. Ini Arkana mau beli kue buat Dania. Dania suka lupa makan kalau sudah mengerjakan tugas kuliah" jawab bohong Arkana.

"Beruntung sekali mama punya menantu seperti kamu, sayang. Terima kasih sudah memperhatikan Dania. Maaf jika Dania masih banyak kekurangan ya."

Hening sebentar, lalu Arkana menjawab

"Tidak sama sekali mah. Sudah tugas Arkana sebagai suami memperhatikan Dania." jawabnya di telfon sambil tersenyum.

Padahal nyonya Dania saja tidak peduli dengan Tuan muda.

"Ya sudah kalau begitu. Kamu hati-hati di jalan."

"Iya mah. Mamah juga hati-hati di rumah ya."

"Hmmm ..."

"... Bye Ar. Hati hati di jalan"

Beep

-----

Terik matahari hari ini cukup menyengat, bisa membakar kulit. Akan tetapi, itu tidak berlaku untuk Dania dan Jordan. Setelah selesai kuliah, mereka langsung menuju parkiran

Dania menyalakan AC dan membuka jaket jeans yang ia kenakan saat mata kuliah tadi

"Sayang, lapar" ucap dania tiba tiba sambil mengusap perutnya.

Because of Me (CHANSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang