"Sayang..apakah sudah sampai?"
"Sudah, baby. Aku baru saja tiba. Baru saja ingin mengabarimu"
"Syukurlah. Jord-, ada yang ingin aku beritahu"
"Apa baby?"
"Sepertinya kita harus membatalkan kencan kita besok"
"Wae?"
"Orang tua ku meminta aku menjenguk mereka."
"Heumm"
"A..ahh jangan buat aku merasa bersalah padamu 😭😭"
"Kau akan dapat hukuman dari ku kalau begitu"
"Mau dong dihukum daddy"
"Persiapkan dirimu. Karena aku akan membuat mu tak bisa berjalan baby"
"Aauuuu..takut 🤭🤭"
"Sudah sana tidur. Sudah malam."
"Hehehe..ia sayang, Bye bye honey"
"Bye bye my baby 😘😘"
***
Di sisi lain Arkana masih terjaga, tak bisa memejamkan mata. Ia masih membayangkan bagaimana esok harinya berjalan. Meskipun nanti di balik persetujuan ada konsekuensi yang harus Arkana terima. Namun hatinya sudah terlampau gembira. Sang istri mau di ajak makan malam. Selama pernikahan mereka, ini kedua kalinya Dania mau di ajak makan bersama keluarga. Biasanya ia akan menolak.
Hanya makan malam Arkana, kau sebegitu bahagianya.
Arkana membuka pintu lemari yang di dalamnya terdapat banyak pakaian bergantung dan bermerek, lengkap dengan aksesoris nya.
Arkana mulai memilih pakaian. Sebenarnya ia juga tak yakin jika pakaian yang ia pilih adalah tepat. Secara ia tak bisa melihat dengan sempurna. Tapi sekali lagi, ia lupa dengan itu semua bila menyangkut tentang istrinya.
Beberapa puluh menit berlalu. Kantuknya mulai datang. Karena lelah dan frustrasi tak mendapatkan setelan yang pas, Arkana pun memilih tidur.
Pagi menyapa di pukul sembilan. Arkana melengkingkan tubuhnya dan mulai meraba GPS yang ada di dekatnya. Arkana mulai bangkit dari tidur nya, mengumpulkan kesadaran yang masih belum sepenuhnya kembali
Arkana mulai berjalan keluar kamar menuju dapur. Hanya suara suara maid yang datang menyapa memberi hormat. Termasuk Ten disana.
"Selamat pagi Tuan." Para maid memberi hormat lalu mundur dua langkah.
"Tuan, silahkan duduk." Ten menarik kursi untuk Arkana duduk, lalu mulai menyebutkan menu sarapan.
"Menu sarapan ha..."
Namun terhenti,
"Apapun sarapan nya aku akan memakannya Ten." Ucapnya dengan senyum sumringah
Ten menoleh cepat dengan raut wajah bingung. Pasalnya sang majikan akan menyusun menu berbeda setiap hari nya untuk sarapan. Ten akan membuat daftar nya dan menyerahkan pada koki mereka. Tapi kali ini berbeda, Tuan nya tak peduli menu apa yang akan di sajikan, ia akan tetap memakannya.
"Ba- baik Tuan." Sahut nya gugup
Ten mulai menyiapkan 2 potong waffle yang di beri baluran madu asli lalu meletakkan nya diatas meja, tepat di hadapan sang majikan
Arkana mulai melahap perlahan waffle dengan topping madunya. Lalu minum seteguk susu hangatnya.
"Apa istriku sudah bangun?" Tanya Arkana pada Ten di sela sela makan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Me (CHANSOO)
Roman d'amourGender switch Mature Hurt Di jodohkan mungkin untuk segelintir orang merupakan takdir hidup yang harus merek diterima. Keinginan mutlak orang tua tak bisa di ganggu gugat, meskipun tidak suka sama suka. Tapi tidak bagi seorang wanita bernama Dio Dan...