Maplekyuu! - Momijigari

184 41 6
                                    

MOMIJIGARI

Happy reading...

Setiap malam saat musim gugur tiba, Sugawara selalu melihat gadis bersurai panjang menatap kosong gundukan daun kering yang gugur. Sugawara selalu memperhatikan gadis itu, melihatnya berdiri sampai tengah malam hanya untuk melihat setumpuk dedaunan kering yang berwarna-warni. Lalu menghilang seperti berbaur dengan angin malam yang dingin.

Sejak dulu Sugawara ingin sekali mengenalnya, ingin melihat wajah datar yang selalu gadis itu tunjukkan. Sugawara menyukainya, menyukai semua hal yang berada pada gadis bernetra hitam itu. Tapi ada satu hal yang membuat dirinya bingung, gadis itu membenci musim gugur.

Pernah suatu hari Sugawara tanpa sengaja mendengar gadis itu menangis di dekat setumpuk daun kering itu. "Aku membenci musim gugur, itu mengingatkan ku pada kejadian waktu itu." Kira-kira seperti itu yang Sugawara dengar dari mulut sang gadis.

"Apa kau selalu mengikuti ku?" Tanya gadis itu yang sudah berdiri didepan Sugawara, yang mana membuat lamunan Sugawara buyar.

"Apa yang kau lakukan pada setiap malam saat musim gugur disini?"

"Bukan urusan mu."

Lagi-lagi berakhir seperti ini, berakhir dengan Sugawara yang di abaikan. Tapi kali ini berbeda, gadis itu menjawab pertanyaan yang selalu di lontarkan Sugawara saat bertemu dengannya. Hati Sugawara berdesir senang, dirinya berpikir bahwa ada kemajuan untuk mendekati gadis itu. Tapi pikirannya terlalu naif, gadis dengan balutan jaket abu-abu itu menjawab pertanyaan Sugawara hanya ingin menyampaikan agar tidak lagi mengikutinya.

Sugawara tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emasnya. Dirinya melihat gadis itu berdiri memandang Pohon Maple, kali ini bukan dedaunan kering yang berguguran indah.

"Ano.. apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sugawara mulutnya mengeluarkan kumpulan asap yang bertanda suhu di sekitarnya mulai mendingin.

"Ouh kukira kau sudah pulang karna aku abaikan tadi. Pertanyaan mu basi sekali, apa kau tidak lihat apa yang aku lakukan?" Jawab gadis itu sarkas.

Sugawara yang mendengarnya hanya tersenyum canggung, dirinya tak patah semangat untuk mendekati gadis itu.

"Apa boleh aku tahu nama mu?" Tanya Sugawara lagi.

"Jika aku memberi tahu nama ku, apa kau tidak akan mengikuti ku lagi?"

Sugawara hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Gadis itu yang melihat senyum tulus Sugawara mengingatkannya akan seseorang, seseorang yang sangat di sayanginya dan baru pertama kali ada orang yang memberikannya senyum tulus selain seseorang itu. Membuat hatinya menghangat.

"[Full name]." Kata [name] lalu berlalu pergi dari tempat itu. Tetapi Sugawara mengikuti langkah kaki kecilnya.

"Sudah ku bilang kan tadi jangan mengikuti ku!"

"Tidak, aku tidak mengikuti mu."

"Lalu apa? Menguntit ku?"

"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu mengobrol. Persyaratan yang kau bilang tadi, aku hanya tak boleh mengikuti mu kan [name]." Kata Sugawara lagi-lagi dengan senyum manisnya.

[Name] hanya memasang wajah datar untuk menutupi kesalahannya dalam berucap. Dirinya meng-iyakan ajakan Sugawara, [name] tidak suka bertele-tele dalam bercakap.

"Apa yang mau dibicarakan?"

"Pertama-tama ayo kita cari tempat duduk dan fanding machine dulu, tak enak rasanya mengobrol sambil berdiri dan tak ada cemilan yang menemani." Ajak Sugawara dengan senyuman, tapi bukan dengan senyuman manis. Melainkan dengan senyuman yang memperlihatkan seluruh gigi putihnya. Seperti senyuman ibu yang memberi semangat kepada anaknya yang sedang terpuruk karena nilai ujian yang jelek.

Maplekyuu!  |  Sugawara KoushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang