•He is mine 01•

18 4 0
                                    

Hai kembali lagi!!

Sebelum baca kalian udah follow aku belum?

Mari Vote dan komennya ya gaes!

HAPPY READING

••ππ••

Tring tring tringgg

"Pelajaran selesai, selamat beristirahat" Kata sang guru sambil merapikan berkas dan buku-buku di mejanya. Setelah guru tersebut keluar, segerombolan perempuan pesona yang menawan mendekat ke arah meja Viola.

"Heh Viola! Ikut gua!" Belum sempat Viola menjawab, perempuan yang Viola tau namanya adalah Tasya segera menyeretnya dengan sangat kasar. Disepanjang jalan ia diseret bagaikan hewan mati, tapi tidak ada yang ingin membantunya, semua hanya melihat saja bahkan mereka menertawakan nasib Viola.

Sesampainya di gudang tua yang terdapat banyak barang yang sudah berdebu dan kusam Viola di dorong hingga tersungkur.

"Hari ini Caramel ulang tahun" Ujar Tasya dengan senyuman jahatnya.

"Nah, Caramel mau mendapatkan kue yang sangatttt spesial" Ujar Kia dengan nada yang di buat-buat.

"Jadi kalian mau suruh aku beli kue?" Tanya Viola dengan menunduk.

"No! Kita udah dapet kuenya, hanya saja kuenya kurang cantik sedikit" Kata Stela sambil mengambil plastik yang berisi, tepung, telur dan minyak ikan yang sangat bau busuk.

"Jadi maksud kamu?" Viola menatap bingung kearah 4 orang dihadapannya.

"Iya, maksud kita lu kuenya" Jelas Caramel.

Stela maju dan berdiri dibelakang Viola menyobek tepung lalu menuangkannya di atas kepala Viola. Kini seluruh tubuh Viola penuh dengan tepung, lalu gini giliran Kia berjalan menuju Viola lalu melempar 3 butir telur yang sangat pas melesat di kepala serta pundak Viola.

"Wah ternyata gua hebat juga di bagian lempar telur" Kata Kia dengan terkekeh jahat.

Kini giliran Tasya yang membuka tutup minyak ikan tersebut, dan byurrr minyak tersebut tumpah tepat diatas kepala Viola.

Aroma busuk tercium hingga kepelosok gudang, membuat reflek keempat gadis tersebut menutup hidungnya.

"Gimana mel? lu suka?" Caramel mengangguk lalu melompat kesenangan.

"Tapi sayang, ga ada lilin," Caramel terlihat cemberut sesaat lalu kembali tersenyum "tapi gapapa deh." Keempat gadis tersebut tertawa terbahak-bahak melupakan Viola yang kini duduk tertunduk.

"Yuk ah cabut, gua traktir karna lu semua udah kasih kejutan yang sangat mewah" Mereka bersorak ria lalu keluar dari gudang.

Keadaan Viola sangat mengenaskan saat ini, Viola mengepalkan tangannya kuat menahan agar air mata itu tidak keluar, namun sepertinya gagal, air mata itu perlahan keluar, yang sangat terasa hangat menyentuh pipi Viola.

Viola tertawa yang bila didengar sangat memilukan, Viola menertawakan dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa. Viola mulai terisak, ia semakin kuat mengepalkan tangannya, Viola perlahan bangun ia harus mandi di toilet sekarang, agar bau busuk minyak ikan ini tidak menempel di tubuhnya.

Viola keluar dari gudang tua tersebut, tatapan jijik serta ingin muntah Viola dapatkan disepanjang jalan menuju toilet, Viola tak tahan lalu ia berlari kearah lokernya membuka lalu mengambil baju olahraganya dan segera masuk kedalam toilet. Setidaknya, bau itu tidak terlalu menyeruak.

Viola telat masuk kelas, saat ia keluar bel sudah berbunyi lebih dari 10 menit yang lalu, peraturan disini jika telat datang saat istirahat selesai maka murid tersebut dilarang masuk.

Viola akhirnya memutuskan pergi ke taman belakang untuk menenangkan perasaannya. Sesampainya di taman belakang ia kembali berbalik sebab disana terdapat 5 Laki-laki yang adalah anggota inti geng yang sangat ditakuti di jakarta ini. Mereka anggota inti Kingkarta yang artinya "Raja jakarta."

"Kok balik lagi?" Viola tak tahu itu bertanya atau mengejek soalnya nadanya tidak ada yang berbeda.

"Sini aja kali gapapa" Perlahan Viola berbalik dan menuju ke tempat lima anggota tersebut.

Saat Viola mendekat reflek semuanya menutup hidung mereka,  aishh ternyata bau minyak tersebut belum hilang.

"Anjir bau bangke!" Ujar lelaki yang perawakannya hitam manis, ia bernama Ariel.

"Pantesan bau, gara-gara lu nih penyebabnya" Leo si mulut pedas

"Woi ikan lele di filter dikit tu mulut" bela Nathan sebab saat Leo mengucapkan itu gadis yang ia taktau namanya itu berubah seakan mau menangis.

"Udah sini duduk, gapapa Leo emang gitu" Raga mengandeng tangan Viola agar mendekat kearah mereka.

"Kenalin gua Raga, abangnya Arga" Viola mengangguk cepat.

"Gue Nathan Aldenio" Viola kembali mengangguk.

"Gua Leo Obelixia" Viola kini beralih menatap si mulut pedas tadi.

"Kenalin atuh neng Vio nama aa Ariel atha regolfel"

"Oh iya, ini Arga sang ketua" Kata Raga menunjuk Arga yang sedang menutup wajahnya dengan lengannya, sepertinya dia tertidur.

"Dia emang gitu, cuek" Viola mengangguk.

"EH VIOLA IRENG LU DIPANGGIL BU GENDUT KE KELAS!!" Terikan Kia sukses membuat semuanya menatapnya termasuk Arga.

"Iya Kia" Viola pamit lalu berjalan mengejar Kia, saat mereka berjalan sejajar kelima lelaki tersebut melihat Viola di jambak oleh Kia.

"Anjim, kasian amat tu anak" Kata Ariel saat melihat Viola dijambak oleh Kia.

"Kayaknya korban bullying" Jelas Raga

"Masih ada yang bully bully begitu?" Tanya Nathan dengan wajah bingung.

"Lu bisa liat pake matakan? buktinya si cewek bau itu dibully, itu tandannya masih ada!!" Nathan cengengesan.

"Cewek aneh" Gumam Arga yang hanya didengar oleh kembarannya Raga, yang di balas pukulan pelan di pundak.

"Suka lu?" Tanya Raga.

"Ga" Raga terkekeh, Kembarannya memang begini, dingin, cuek dan susah untuk berbaur.

TBC

Hai!
Jangan lupa vote and komen ya!

Gratis kok vote hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang