Chapter 4 : Gairah

32 6 3
                                    

[ Sesampainya dirumah Endric ]

" Aku akan membawakan barangmu, kau masuk dulu tidak apa apa " ucap Kenric dengan lembut

" Baik sekali orang ini, mau membawakan barangku. Kukira yang bisa dilakukannya hanya mengejek orang " gumam Endric

Kenric berjalan memasuki rumah Endric dengan barang bawaan Endric dan bertanya kepada Bibi

" Bi, kamarnya Endric dimana ya ? " tanya Kenric

" Kamar Tuan Muda berada di lantai 2, nak. Sini biar bibi bawakan saja " jawab Bibi

" Tidak usah bi, biar aku saja. Terima kasih " ucap Kenric

Lalu, Kenric berjalan menuju lantai 2 dimana kamar Endric berada. Kenric menghentikan langkahnya setelah menaiki tangga, ia kebingungan tentang letak kamar Endric. Kenric kemudian berteriak memanggil Endric

" End, kamarmu yang mana ? " teriak Kenric

" Disini, masuk saja dan taruh barangku " jawab Endric

Kenric mengikuti asal suara itu dan masuk ke kamar Endric. Diletakkannya barang milik Endric yang ia bawa. Tiba - tiba, Endric datang dari belakang memeluk badan Kenric. Sungguh erat pelukan yang Endric berikan

" Terima kasih telah menolong dan menemaniku selama ini " ucap Endric dengan lembut sambil memeluk Kenric

Kenric memegang tangan Endric dan melepaskan pelukan itu. Ia memegang wajah Endric dengan kedua tangannya dan menatapnya.

" Iya, sama sama " jawab Kenric dengan nada lembut yang membuat Endric tersenyum

Tangan Endric melingkari leher Kenric dan ditariknya badan Kenric yang membuat wajahnya semakin dekat dengan wajah Endric. Tiba tiba sebuah kecupan manis mendarat di bibir Kenric. Ia terkejut dan jantungnya berdetak kencang. Kenric terlihat kebingungan dan Endric melihat itu dengan senyuman manisnya. Nafsunya semakin membara bagaikan api besar yang menyala - nyala. Ia ingin sekali merasakan bibir Kenric sambil melihat mata birunya yang indah itu. Tetapi, Endric kalah cepat, dengan sigapnya Kenric membalas kecupan itu dengan mencium dan melumat bibir Endric. Mereka sedang dalam nafsu yang membara. Mereka berciuman dan saling memainkan lidah mereka sehingga membuat kepala mereka bergerak tak tentu arah mengikuti bibir mereka satu sama lain. Endric memindahkan tangan kanannya kebawah menuju tempat dimana alat kejantanan milik Kenric berada. Ia merasakan sesuatu yang berdiri tegak dan berdenyut didalam celana Kenric.

" Ahhhh...tepat sasaran. Kau merasakannya kan...? " ucap Kenric dengan nada lirih

Kenric tidak ingin kalah dengan Endric. Tangan Kenric yang awalnya melingkari pinggang Endric berpindah meremas pantat seksi milik Endric

" Ahhhhh...kau tidak ingin kalah juga ternyata " ucap Endric yang mengejek Kenric

Mereka saling mengungkapkan perasaan satu sama lain tidak dengan ucapan maupun kata - kata manis yang keluar dari bibir mereka. Tetapi mereka mengungkapkannya melalui sebuah hasrat membara yang membuat mereka melakukan sebuah tindakan layaknya sepasang pengantin yang melakukannya di malam pertama mereka setelah menikah. Dilepasnya kaos yang dipakai Kenric. Endric melihat sebuah perut berotot dan tubuh yang seksi. Dikendorkannya sabuk celana Kendric dan tangan kanan Endric masuk memainkan batang yang telah berdiri tegak dan berdenyut itu. Kenric mulai membantu Endric melepaskan satu per satu pakaian yang dikenakannya. Dihadapan Kenric sekarang hanya ada Endric yang berdiri dengan menggenakan boxer. Didorongnya Endric ke kasur dan Kenric melepas semua pakaian yang ia kenakan. Posisi Kenric berada tepat diatas Endric. Tak bosan - bosannya mereka memainkan lidah dan bibir mereka. Kenric mencoba melucuti boxer yang Endric kenakan. Kaki Endric melingkar di atas badan Kenric. Telunjuk Kenric bergerak menuju kebawah, tempat dimana Endric dapat merasakan kenikmatan yang begitu dahsyat. Dirasakannya kenikmatan yang pertama kali ia rasakan

" Ahhhh....jangan hanya berani memasukkan jari jari mu. Lakukanlah sesuatu agar aku bisa benar benar menikmatinya " ucap Endric yang disertai desahan - desahan kenikmatan

" Ternyata kau lelaki liar yang menggemaskan, apa kau yakin ingin melakukannya sekarang ? " tanya Kenric

" Kau ingin melakukannya sendiri atau harus aku yang mengajari mu dahulu " jawab Endric sambil tersenyum

" Baiklah jika kau menginginkannya..." ucap Kenric

Dimasukkannya perlahan kejantanan milik Kenric kedalam lubang pantat keriput milik Endric. Desahan - desahan mulai keluar dari mulut Endric. Ini merupakan pertama kalinya ia melakukan hubungan seks dengan seseorang. Kenric melakukannya secara perlahan agar Endric dapat menikmatinya dan tidak merasakan sakit.

Mereka tertidur dalam satu ranjang dibalik selimut. Kepala Endric berada di dada Kenric yang membidang dan salah satu tangan Kenric berada di pundak Endric merangkulnya. Endric bangun dan berkata
" Ah, sakit sekali pantatku "

Kemudian, Kenric membuka matanya secara perlahan dan membalas ucapan Endric

" Pantat kecil seksi mu itu membuatku menjadi bergairah " jawab Kenric sambil tersenyum

" Cih...sana mandi bersihkan badanmu. Ini sudah sore. Kita akan makan malam bersama di luar " suruh Endric

" Apa kau sanggup berjalan dengan kondisi pantat seksimu yang sakit ? " ejek Kenric

" Dasar kau bisanya menggoda saja " sahut Endric sambil menendang Kenric hingga ia jatuh dari kasur

Kenric mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Mereka mandi secara bergantian. Saat Endric masuk ke kamar mandi tiba tiba Kenric menggoda Endric

" Mau aku bantu bersihkan badanmu...? "

" Dasar.... " jawab Endric

Kenric turun menuju ruang tengah, duduk di sofa dan menyalakan televisi sambil menunggu Endric selesai mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Endric turun menyusul Kenric yang berada di ruang tengah. Mereka berjalan keluar rumah menuju mobil Endric dengan bergandeng tangan.

He Is My AngleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang