Son Seungwan

554 63 4
                                    

09.00 KST

SON SEUNGWAN menyeret kopernya keluar dari Gimpo Airport. Dia sudah menghubungi sopir momminya dua puluh menit yang lalu. Biasanya yang menjemputnya adalah Sehun asistennya, atau Kwon Shinbi sahabat baiknya, tapi karena ini hari Minggu, semua karyawannya libur. Hanya ada sopir sang ibu yang bisa diandalkan.

"Kenapa lama sekali ?" Wendy menyerahkan kopernya pada pak Kim, sopir yang sudah mengabdi pada keluarganya semenjak Wendy masih dalam kandungan.

"Seperti biasa tuan, weekend jalanan kota Seoul selalu lebih padat dari biasanya, jadi macet." Pak Kim menaruh koper tuan mudanya itu pada bagasi mobil. Koper itu terasa lebih enteng dari biasanya. Mungkin karena Wendy hanya satu hari berada di jepang jadi ia tidak bawa barang banyak.

Wendy masuk ke pintu mobil bagian depan. Ia tidak mau duduk dibelakang, seperti biasa ia lebih suka menikmati pemandangan kota Seoul dari bagian depan kaca mobil daripada dari samping.

Pak Kim hanya geleng-geleng kepala, majikan mudanya itu tidak pernah berubah. Memang dari ketiga anak majikannya Seungwan adalah yang paling cerewet seperti nyonya Tiffany, tapi dibalik kecerewetan Seungwan anak itu berhati lembut dan penurut.

Tidak pernah ia dengar sekalipun Wendy membantah perintah ayahnya. Anak itu sangat patuh dibandingkan dengan kedua kakak perempuannya, padahal ia adalah anak lelaki. Biasanya laki-laki lebih bengal daripada perempuan. Tapi justru di keluarga majikannya anak tertuanya lah yang paling susah diatur. Iya...Son Joohyun yang merupakan model terkenal itu adalah anak Taeyeon yang susah dikendalikan. Itu menurut pak Kim.

"Kok melamun pak, ayo cepat jalan .. nanti mommy mengomel." Seungwan membuka kaca mobilnya, pak Kim masih berdiri mematung dibelakang bagasi mobil.

"Iya tuan , maaf." Pak Kim tersadar dan buru-buru memasuki mobil. Beberapa saat kemudian mobil itu melaju melewati jalanan kota Seoul yang cukup padat. Wendy yang masih mengantuk dan jetlag memejamkan kedua matanya. Sedangkan pak Kim fokus mengemudi dengan hati-hati. Ia tidak mau mengganggu tidur tuan mudanya itu.

________________________________
Son Mansion

Wendy memasuki mansion mewah itu dengan lemas, tidur singkatnya didalam mobil tidak mengurangi rasa lelah disekujur tubuhnya.

"Oh my God Seungwan ah,.. wajahmu pucat sekali " Tiffany yang sudah menunggu kedatangan anak bungsunya sedaritadi terkejut melihat keadaan Wendy. Pipi gembul yang biasanya menjadi ciri khas itu telah mengempis, agak tirus. Dibawah matanya terlihat kantung mata hitam yang cukup besar. Pasti anaknya ini sering lembur.

"Taeyeon ah... Son Taeyeon. Yoebo...kesini....! Tiffany berteriak memanggil nama suaminya. Pasti pria tua itu masih terlelap dikamar.

"Pak Kim, tolong bangunkan suamiku dikamarnya ."

"Baik nyonya. "

Pak Kim naik ke lantai dua rumah itu.  Diketuknya pintu kamar utama yang dihuni oleh Taeyeon dan Tiffany.

"Masuk saja, tidak dikunci."

"Iya nyonya."

Beberapa saat kemudian Taeyeon turun dari tangga. Dengan muka bantalnya, ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh karena kesadarannya belum kembali. Pak Kim yang tadi ditugaskan untuk membangunkannya hanya mengekor dibelakang Tuannya.

"Ada apa yoebo,.. Aku masih mengantuk. Tadi malam kamu membuatku lembur. " Taeyeon duduk di sofa ruang tengah rumahnya itu, menyusul anak bungsu dan isterinya yang lebih dulu duduk disana.  Pak Kim yang merasa tugasnya sudah selesai kembali ke tempatnya, dipos depan dekat gerbang bersama security.

Fake love (Wenjoy) ☑️ *End*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang