Park Sooyoung

482 61 2
                                    

Fakultas Kedokteran Korea University

Tiba tiba saja joy merasa lemas. Diruang anatomi tempatnya praktikum mayat tidak terhitung banyaknya. Kalau waktu praktikum dimulai mayat-mayat itu dijejerkan diatas meja seperti ikan segar yang dijual di pasar tradisional , dan mayat itu bentuknya tidak ada yang utuh.

Jihyo dan Solar, teman satu kelompoknya sudah datang lebih dulu diruang anatomi. Setiap kelompok praktikum terdiri dari tiga orang. Masing masing setiap dua kelompok bergantian memasuki ruangan untuk membedah mayat.

Jika semuanya masuk ruanganya akan tidak kondusif dan menimbulkan kegaduhan yang mengurangi fokus mahasiswa.

"Mayat mana yang untuk kelompok kita ? Joy memperhatikan deretan mayat diatas meja, dalam hati ia berdoa semoga mendapat mayat yang tidak busuk.

Wajar saja kalau mayat yang digunakan untuk praktikum bentuknya tidak ada yang normal, kebanyakan adalah dari korban kecelakaan yang tidak tahu identitasnya.

" Itu, kata professor Choi yang nomor dua dari ujung kanan. " Jihyo menunjuk mayat yang lidahnya menjulur, tetapi anggota tubuhnya masih utuh, hanya jari telunjuknya saja yang hilang entah kemana.

Beberapa saat kemudian Professor Choi siwon yang membimbing mereka praktikum datang.

Ketiga mahasiswa kedokteran itu serius menikmati serangkaian kegiatan bedah membedah, tidak lupa mereka membawa pinset dan buku gambar. Joy yang sangat menyukai mata kuliah anatomi sangat antusias dibanding dua temannya yang merinding.

_____________________________

"Gila...aku tadi dapat mayat yang lehernya hampir putus" Kang Seulgi, pria bermata monolid mengoceh dengan mulutnya yang masih penuh dengan ramyeon.

"Seulgi  telan dulu ramyunmu, baru bicara." Solar yang duduk didepan seulgi kesal karena kuah Ramyun seulgi menyiprati wajahnya.

"Masih mending punyamu ada kepalanya, mayat punyaku tidak ada kepalanya, untung anatomi kali ini bahasannya organ reproduksi, hahahaha, jadi tidak masalah jika aku dapat mayat tanpa kepala." Monbyul yang duduk disamping solar menanggapi ucapan seulgi.

"Bilang saja kau senang karena bisa grepe grepe mayat perempuan itu , iya kan" Solar adalah pacar moonbyul, ia sebenarnya tidak terima tadi moonbyul mendapat mayat perempuan yang masih muda, pasti pria mesum itu bahagia saat praktikum tadi.

"Kau cemburu pada mayat yang bahkan tidak punya wajah itu lar ? " Joy ikut menanggapi obrolan mereka.

"Biarpun mayat perempuan itu seksi, tapi percayalah sayang solarsidoku... Punyamu jauh lebih baik dibandingkan dengan milik siapapun. "Moonbyul mencoba merayu kekasihnya yang badmood itu, pasti wanitanya itu sedang kedatangan tamu bulanannya.

"Ciahh, bisa saja kau Byul, aku tadi melihatmu meremas - remas dada mayat itu." Seulgi yang memang duduk bersebelahan dengan kelompok moonbyul mencoba memperburuk suasana.

"Diam kau beruang brengsek" Moonbyul melempar seulgi dengan kacang telur yang ia makan, pria monolid itu dijuluki beruang karena memang fitur wajahnya mirip hewan besar itu.

"Menjijikkan kau Byul " Solar bangkit dari duduknya, berjalan meninggalkan segerombolan mahasiswa itu.

"Yah, sayang ..tunggu ...tunggu, jangan marah. Hisssh ..awas kau Seulgi bangsat!" Moonbyul mengikuti wanitanya, sebelumnya ia memberikan tatapan mematikan untuk Kang Seulgi.

Seulgi hanya cengir-cengir, matanya yang monolid itu tertutup hanya menyisakan sebagian kecil pupilnya.
"Dasar bucin" ia kembali menyantap ramyeon yang memang hanya tinggal dua suap saja.

Joy hanya geleng- geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya. Diantara banyak mahasiswa disini ia paling dekat dengan seulgi, moonbyul, dan solar. Mereka sudah berteman baik sejak semester satu. Yerin berbeda jurusan dengannya, anak itu masuk ke jurusan ekonomi sama dengan Shinbi, jadi mereka jarang sekali bertemu di kampus.

Fake love (Wenjoy) ☑️ *End*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang