Rumah itu

626 69 1
                                    

Son Giant Land Office

Seminggu telah berlalu setelah kejadian memalukan yang Wendy alami di Black and Cozy Cafe. Dia cukup trauma untuk kembali ketempat itu.

Bayangan wajah gadis yang berhasil mempermalukannya secara tidak langsung itu masih terlihat jelas di otaknya. Rasanya dia malu jika mengingat tatapan orang- orang yang mencoba menertawakannya, mulai saat itu dia tidak akan pernah lagi minum kopi panas.

Tok tok tok...." Masuk" Dia berteriak setelah mendengar pintu ruang kerjanya diketuk dari luar.

"Selamat siang anak laki laki Daddy yang paling tampan" Son Taeyeon Presdir dari Son Group  masuk keruang anaknya dan segera duduk di sofa ruangan itu.

"Siang dad, tumben sekali Daddy kesini, ada apa ? "

"Daddy kangen kamu, sudah seminggu kamu tidak pulang ke rumah. Apa apartemenmu itu terlalu nyaman sampai kamu tidak mau pulang?"

Taeyeon bertanya pada anaknya yg masih fokus pada layar laptop didepannya. Wajah serius Seungwan mengingatkannya pada isterinya. Seungwan memang memiliki kulit putih pucat mirip dirinya, tapi wajah itu 60% ia dapat dari Tiffany, sisanya tidak tahu mirip siapa, mungkin mirip kakek atau buyutnya.

"Aku sibuk dad, tidak sempat pulang, kan dirumah ada nenek , Seohyun dan Joohyun Nuna, Daddy tidak akan kesepian walaupun mommy masih di Kanada."

Wendy mengingat bahwa nunanya yg cuti hamil itu masih menginap dirumah karena rumah miliknya masih direnovasi. Sedangkan kakak pertamanya yang merupakan kembaran tidak identik dari Seohyun memang belum menikah jadi ia masih tinggal bersama mommy dan Daddy-nya.

"Seohyun selalu mengabaikan Daddy karena sibuk video call dengan suaminya yang tugas di Jepang. Irene jadwal pemotretannya padat jadi dia jarang dirumah"

"Sabar dad, sebentar lagi mommy pulang" Wendy melirik ayahnya yang terlihat cukup menyedihkan.

Bukannya Wendy tidak perhatian dengan sang ayah, tapi pekerjaannya sungguh penting. Persiapan pembangunan sea world impiannya menyita banyak waktu dan tenaga. Sebentar lagi dia juga harus terbang ke Jepang untuk studi banding.

"Oh ya, bagaimana proyek sea world mu itu ? Apakah pemilik lahan di belakang area ini sudah mau menjual tanah milik mereka ?"

"Hanya ada satu rumah yang belum terbeli dad, itu yang dilaporkan Sehun padaku - sepertinya aku akan turun tangan langsung mengurus ini, kata Sehun pemiliknya sangat keras kepala."

"Ok ok, Daddy percayakan semua padamu nak. Oh iya, jika kamu sibuk Daddy tidak akan mengganggu, Daddy mau pergi saja ke cafenya Yuri. Taeyeon bangkit dari sofa, mengambill jasnya yang tadi disampirkan dipinggir meja.

"Memangnya Daddy tidak berkerja ?"

"Daddy ini bos , bebas mau bekerja atau tidak, aku sudah menyerahkan semua ke Kang Ha Neul asistenku, Daddy pergi dulu ya, jangan lupa makan teratur, sempatkan pulang walau sebentar..halmoni merindukanmu" Taeyeon mengelus kepala putra semata wayangnya.

"Hati-hati dad, titip salam untuk om Yul, Semoga cafenya makin ramai." Wendy kembali mengingat cafe itu.

Bayangan selangkangannya yang terkena kopi kembali muncul. "Sial" ia mengumpat pelan karena bayangan wajah gadis sialan itu kembali lagi.

______________________________
Black and Cozy Cafe Resto

Hari ini adalah hari terakhir joy bekerja di cafe milik Kwon Yul.

"Kamu yakin mau resign ?, kita bisa bertukar jadwal sift kalau memang kamu tidak bisa sift sore."

"Katanya kamu mendukungku agar cepat lulus, kalau aku bekerja terus nanti studyku terganggu Yer" Joy duduk di salah satu kursi di cafe itu, ini masih jam 10 siang, jadi cafe masih sepi dari pengunjung.

Fake love (Wenjoy) ☑️ *End*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang