sudah hari keempat doyoung menghilang, jaehyun sudah berusaha mencari keberadaan doyoung namun masih belum ketemu, ia sudah mengecek cctp apartemen namun tidak ada hasil sama sekali ia juga sudah menyuruh polisi untuk membantunya namun jawabanya tetap sama
ten dan taeyong juga sudah berusaha membantu mencari doyoung, mereka juga mencoba menenangkan jaehyun agar tidak menangisi doyoung terlalu lama
jaehyun saat ini sedang duduk di atas kasurnya sembari menatap foto dirinya dan doyoung yang sedang tersenyum
"Hei baby kau tau? kau sangat cantik saat tersenyum, hhh aku merindukanmu"
ia mengelus wajah doyoung di foto
"aku punya banyak sekali pertanyaan buat mu kau harus menjawab ini, apa kau baik baik saja disana? kau sudah makan? kau tidak lupa untuk tersenyum kan? apa kau tidak merindukanku?"
tok tok tok!
"tuan apakah kau di dalam? "
jaehyun menengok ke arah pintu sebentar dan mendengus memalingkan wajahnya ke arah foto yang ia pegang sebelumnya
"ya masuklah"
cklek
"cepat katakan ada perlu apa"
"tuan kami membawakan surat untuk anda tetapi di surat ini tidak tertulis nama pengirimnya"
jaehyun mengambil surat tersebut dan menatap surat itu dengan penuh tanya
"keluarlah"
pelayan itu menunduk dan meninggalkan kamar tuanya dengan perlahan
jaehyun menatap surat itu dengan tatapan bingung, tapi ia tetap membuka surat itu
Dear : Tuan Jung.
Tolong jemput aku, aku mohon aku takut, aku cuman punya waktu sedikit aku disini menunggumu di pinggir kota.
jaehyun segerah bangkit dari kasur, ia segerah mengambil jaketnya juga kunci mobilnya dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju pinggir kota
Tuut Tuut
"Hal---Segerah datang ke pinggir kota!"
Pip!
tanpa basa basi jaehyun langsung mematikan teleponya dan segerah menaikan kecepatan mobilnya menuju pinggir kota di mana pengirim surat itu berada
🐰
jaehyun sudah sampai di pinggir kota dengan cepat. Sepi, tidak ada seorang pun disini melihat ini sudah tidak wajar jika disini ramai
jaehyun melihat kekiri dan kekanan mencari sosok keberadaan doyoung , ia sedikit berlari mencarinya
ia berhenti berlari saat ia melihat sosok seseorang yg sedang duduk di bangku sendirian dan menatap sungai yang sunyi, ia segerah mengahampirinya dengan berlari dengan kencang ia memiliki pirasat bahwa itu pasti doyoung, doyoung yang ia rindukan
saat mulai mendekat pada sosok yang sedang terduduk sendirian itu ia tersenyum, dugaanya benar itu doyoung.
Brug
jaehyun memeluk doyoung dengan erat, menghirup aroma tubuh sosok yanh sudah ia rindukan berberapa hari ini
"doyoung ah maafkan aku"
prok prok prok
"wah wah drama yang bagus, tapi sungguh membosankan, dan ingatlah dia miliku"
jaehyun melepas pelukanya dan membalik badanya menatap sosok lelaki yang tidak asing
"Mingyu! kau-Sssttt tuan jung kau sangat bodoh rupanya hm"
"apa mksudmu? "
mingyu mendekat ke arah doyoung yang terduduk terdiam di bangku taman sembari menatap dengan pandangan kosong, mencengkram kedua pipi doyoung dengan kasar menarik paksa wajah doyoung untuk menatapnya, membuat jaehyun geram doyoungnya di perlakukan kasar seperti itu
"dia milik ku sekarang tuan jung"
jaehyun sudah tidak bisa menahan emosinya, mencoba mendekat ke arah mingyu dengan kepalan tanganya
"kau maju satu langkah dari situ, maka kau akan mati"
jaehyun terdiam saat merasakan seseorang muncul di belakangnya dan menempelkan ujung pistol tepat kepalanya
terdiamnya jaehyun membuat mingyu tertawa dengan kencang dan terdengar sangat menikmatinya
"Tuan jung yang menyedihkan, kau sudah berani membuat perusahaan keluarga ku bangkrut karena kau membeberkan kenyataan bahwa orang tuaku telah korupsi dan sekarang kau ingin mengambil doyoung dariku? ohh jangan bermimpi terlalu jauh tuan"
jaehyun terdiam, ia mengingat sesuatu yang tiba tiba terlintas dalam ingatanya yaitu ingatan berberapa tahun yang lalu di mana ia membeberkan sebuah informasi tentang seseorang lelaki tua yang mengkorupsi uang milik perusahaan
"jadi kau"
mingyu tersenyum miring menatap jaehyun
"sudah mengingatnya kembali tuan jung? hmm percuma juga kau mengingatnya karena kau akan mati menyusul orang tuaku yang bunuh diri karena tersiksa dengan tunggakan utang yang terus menumpuk karenamu tuan jung yang terhormat"
dengan senyum kepuasan mingyu saat melihat jaehyun dengan wajah paniknya
"Selamat tinggal, berbahagialah di neraka sana"
setelahnya terdengar suara tembakan yang begitu kencang
DOR! DOR!
TBC.
Sesuai janjiku aku doubel updet, semoga suka sama ceritaku hehe maaf kalo ada typo atau kesalahan lainya~
dan aku mau ingetin jangan lupa belajar buat PTS besok bagi yang sedang PTS hehe.
makasiih sudah baca ep 17. 。^‿^。
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐹𝑖𝑛𝑑 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝐷𝑎𝑑𝑑𝑦
Fanfiction"Aplikasi pencari daddy? "Ahh aku sungguh malu" "Ah aku benar benar kagum" JAEDO SHIPERR! BxB!