Oleh : Muhammad Fatkhul A.
Juni telah tanggal dari pergelaran tahun ini
Bergandengan dengan gugurnya musim rinai
Kini kemarau mulai datang bertamu
meranggas taman bunga jadi layuSelayaknya isyarat kepergianmu dari bilik kalbu
Menabur sembilu yang amat pilu
Menderai pelupuk netra dengan air mata
Menggores lubuk dada dengan serpihan dukaPerih
Jiwa merintih pedih
Hati bagai terhunjam besi mendidihPeluh tak henti genangi pelupuk netra
Dada sesak kian terasa
Pilu menderaPadamu, gadis Juni yang telah mencuri hati
Mafsi masih setia menunggu di pelataran rindu
Menanti kau kembali mengisi kegersangan kalbu
Menyirami cinta yang telah layu dan hampir matiJombang, Juli 2020
