+628227899****
Hi, Alethea
Apa kabar?"Eh, notif apa ini.Ya allah, sepertinya Alethea ada fans, aowkwkwk."
Saat tengah asik berselancar di Instagram.Notif WA hpnya muncul.Karena gabut ia langsung saja melihat chat itu.Tak ada poto profil, nama panggilan dan bionya juga kosong.
Sorry, kita kenal
628227899****
Wah, parah.
Anda tidak mengsave kontak saya?Lah, mlh nanya balik
Lagian itu kagak ad PP jga
+628227899****
Nah, itu dah poto profilnyaBenar saja orang itu sudah memasangnya, tapi Alethea masih belum kenal ini orang siapa.
Bagaimana bisa ia kenal, orang poto profilnya kek yang diatas.
Ooh, kelinci ya.
Ngapain dah cht saya, bubar"
+628227899****
Astaghfirullah, bukan
Parah bner ni anak.
Ingat sama "Andratama Putra Aksara"
Cakep bner tu nama.
Hmmm, siapa+628227899****
😒"Andratama Putra Aksara, sepertinya aku mengingat sesuatu."
Alethea meyakinkan dirinya sendiri+628227899****
Yaudah kalau belum ingat,
Save dulu ni nomor pake nama yang tadiNtar ae savenya ku malas bubay kamu.
Alethea mengabaikan chat terakhir orang itu.Ia merasa haus, mungkin kalau udah minum ntar otaknya bisa mengenali siapa orang itu.
"Jess, kita nonton film apa gitu yuk......Jes?"Alethea melihat kamarnya yang kosong, Jessyla tak ada disana."Tu anak kemana dah, aish udah jam berapa pake acara gada.Katanya mau cerita."Alethea melihat jam di dinding yang hampir menunjukkan pukul sembilan tepat.
Ia hampir lupa dengan rasa hausnya.Ia pun memutuskan turun danq mengambil air minum.Mungkin saja Jessyla sedang makan malam lagi.Ia menuruni anak tangga sambil sedikit bersenandung.Setelah sampai di tangga terakhir ia bergegas menuju ke dapur dan mengabaikan sekitar.
Alethea mendapatkan air yang dibutuhkan dan segera meminumnya.Ia yang masih meneguk air itu kini mengalihkan pandangannya ke sekitar.Berharap ia dapat melihat sahabatnya itu yang mungkin saja masih berada di meja makan karena ia kelaparan, haha.
Dan pemandangan yang ia dapat dari arah dapur ialah, ada orang yang ia yakin pernah bertemu dengannya sedang duduk dan mengobrol bersama kakak laki-lakinya ini.Lantas ia pun langsung tersedak sendiri.
"Ukhuk-ukhuk."
"Sial, ini napa pake acara keselek.Aduh, ukhuk."
"Dek, kenapa?"tampak Alex yang tengah berbincang dengan orang yang dimaksud Alethea bergegas menuju kearahnya.Ia ingin memastikan bahwa adik satu-satunya ini baik-baik saja .
"Ah, ngak gapapa."
"Syukurlah, lagian kamu tiba-tiba aja udah sampe sini.Aku sama anak temennya ayah sampe kaget."
Anak temen ayah?keknya, orangnya sama kayak yang waktu itu dikenalin ke akuSiapa yaa namanya...ehm kalau gasalah An---,
"Dek, oi malah ngelamun."
"Ah iya kenapa?"
"Itu anak temennya ayah, katanya dia kenal sama kamu.Trus tadi dia minta nomor kamu juga, aku kasih aja deh.Kamu udah di chat kan sama dia?"
Nah, benerkan.
"Ayuk ikut kesana, gasopan lagi ada tamu.Sini."
Alex membawa adiknya itu, ia mendudukkan Alethea sedangkan dalam hati ia merutuki abangnya yang satu ini.
"Ini dia anaknya yang dari tadi dibicariin, kenalin Rio ini Ale, Ale ini Rio."Alex memulai kembali percakapan
"Tama, " laki-laki diseberang itu mengulurkan tangannya hendak bersalaman.Namun, uluran itu disambut oleh Alex.
"Anaknya gak suka salam dia, hahaha."
"Oohh, oke."
"Alethea." Balas Alethea sambil mencoba terlihat ramah dengan tersenyum
"Ah, iya saya yang chat kamu tadi.Kamu ingat kan kita juga pernah ketemu waktu ayah kamu dan papa saya ada urusan."
"Sepertinya iya."Alethea berusaha menunjukkan sikap ramahnya
"Ssstt, bang si Jess nampak gak?"bisiknya pada orang yang disampingnya itu
"Ada tuh di luar, samperin aja kalau mau."
"Ohh, oke-oke.Misi dulu semuanya."
Alethea bergegas ke luar menghampiri Jessyla.Jika saja tidak ada tamu maka ia sudah berteriak saja memangil nama anak itu.Seorang Alethea masih memikirkan image nya.
"Oi, anak pungut ngapain?"
Alethea memperhatikan Jessyla yang duduk sambil memeluk kedua lututnya.
"Ah, elah ni anak,