Suara deru mesin mobil terdengar tidak jauh dari perkarangan rumah seorang gadis dengan surai coklat bergelombang itu. Satu persatu dan sekitar tiga mobil masuk ke halaman rumahnya, membuat si gadis itu tersenyum lalu melompat gembira. Ia mengintip dari jendela kamarnya, memperhatikan setiap orang yang keluar dari mobil yang berbeda. Disana, di salah satu mobil dengan warna abu-abu itu, terlihat seorang pemuda jangkung keluar dari mobil dengan memakai kemeja dengan 3 kancing atas yang terbuka dan celana jeans birunya. Pemuda itu kembali memasukan setengah badannya kedalam mobil lalu keluar kembali dengan menyandangkan ranselnya di pundak kanannya. Senyuman dengan dimple manis di kedua pipi si pemuda itu terukir saat seorang wanita paru baya-si tuan rumah menghampirinya.
Bagaimana dengan si gadis? Ah sudah lah. Rasanya ia ingin pingsan dalam kebahagiaan. Senyumnya terus terukir di bibir kecilnya. Ia jatuhkan tubuhnya keatas kasur empuknya dan menggulingkan tubuhnya ke kanan dan kekiri sembari memeluk erat sebuah bantal. Tentu tak pernah menyangka bukan ini akan terjadi? Serombongan orang datang kerumahnya dari luar kota untuk menjalankan suatu acara yang sakral. Ya, besok adalah acara pertunangannya dengan si Pemuda tadi. Lelaki yang sudah ia kencani selama 9 bulan belakangan. Lelaki yang hanya mengobrol dengannya melalui via telepon dan aplikasi chat atau bisa di bilang, Long Distance Relationship. Lelaki yang amat sangat ia cintai. Jung Jaehyun, pemuda berkulit putih itu kini sudah tiba di depan kamarnya saat gadis itu tengah sibuk memikirkan kekasih tampannya itu.
"Yerim...?" Suara bariton milik Jaehyun menyapa indra pendengaran gadis bernama Yerim itu. Membuat si gadis manis terdiam kaku dengan posisi miring kekiri sambil memeluk bantal yang sedari tadi menjadi sasarannya. Mata Yerim membulat menatap Jaehyun yang tersenyum lebar disana. Pria itu melangkahkan kakinya memasuki kamar Yerim-mendekati gadisnya yang masih terbaring dengan posisi miring.
"Kak jaehyuuuuuunnn...!!"
"Hmm.. Kenapa jelek?" Jaehyun melangkahkan kakinya masuk lebih dalam ke kamar yerim, menghampiri gadisnya yang kini sudah membenarkan posisinya menjadi duduk di pinggir kasurnya. Yerim memberengut mendengar jawaban Jaehyun.
"Ishhh sok ganteng" balas gadis itu lalu mengerucutkan bibirnya. Lucu, fikir Jaehyun.
"Ayo keluar, ketemu saudara aku." ajakan Jaehyun membuat Yerim tersenyum. Ada rona merah yang mulai merambat ke pipi chubbynya.
"Mikirin apa heh?" Jaehyun menyentak sedikit berteriak dengan nada candaan ketika melihat Yerim yang hanya tersenyum dengan pipi merah tomatnya.
"Mana ada mikir apa apa ish" Yerim beranjak dari duduknya. Berjalan keluar kamar meninggalkan Jaehyun yang terkekeh melihat ekspresi marah Yerim yang pasti terlihat cute di matanya,lalu ikut beranjak menyusul Yerim.
"Yerim..?" Yerim menghentikan langkahnya menoleh ke belakang tepat ke sumber suara yang memanggilnya berasal. Disana sudah berdiri seorang wanita paruh baya dengan senyum lebarnya. Yerim membalikan badan dan berjalan mendekati si wanita. Memeluk si wanita yang ia kenal sebagai tantenya Jaehyun.
"Ibu, apa kabar? Kangen Yerim ngga? Iya sama Yerim juga kangen Ibu." celotehan Yerim terdengar lucu-menggelitik telinga Jaehyun yang kini tepat berdiri disampingnya. Dengan senyuman berdimplenya, Jaehyun menatap tantenya dengan bahagia. Begitu sebaliknya, kedua bola mata dari sang tante juga terlihat berbinar saat melihat interaksi konyol antara Yerim dan Jaehyun. Bahagia ! Sungguh ! Mereka tak pernah bertemu dalam nyata tapi begitu mencintai satu sama lain.
"Kak Yemiiiiimmmm ....!!" kali ini seorang Pemuda Remaja yang memiliki kulit Tan. Siapa lagi kalau bukan Haechan, adik laki laki paling kecilnya Jaehyun. Haechan berlari kearah Yerim - menghambur kedalam pelukan Yerim membuat si kakak menekukkan wajahnya. Cemburu ternyata!? Yerim yang dipeluk hanya tertawa sembari menepuk pundak si Pemuda.
"Heh bocah ! Apa sih peluk peluk" Jaehyun berusaha melepaskan pelukan Haechan terhadap calon tunangannya ini. Tapi semakin Jaehyun berusaha, Haechan semakin mengeratkan pelukannya.
"Kak, gausah posesif deh. Kak yemim kan milik dedek juga."
"Gak ya bocah! Lepas ngga? Yerim milik gua heh!"
"Berisik kak ! Kak Yemim kok mau sih sama kak Jaehyun. Ga ada ganteng gantengnya juga. Gantengan dedek kemana mana"
Yerim tertawa mendengar kata kata Haechan. Semakin tertawa saat Yerim melirik ke arah Jaehyun yang wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Menahan cemburu sekaligus menahan rasa ingin menjorogin adik laki lakinya itu. Yerim mengulurkan tangannya, mengusap sayang pipi merah Jaehyun.
"Sabar kak Jaehyun, Haechan becanda kok" ucap Yerim menenangan kekasihnya.
"Mau di peluk Yemim jugaa " kali ini Jaehyun yang bertingkah seperti anak kecil. Mengayunkan tangannya dan membuat wajahnya terlihat imut. Hening, Yerim hanya terdiam memperhatikan Jaehyun memanyunkan bibirnya.
" Yemiiiiimmmm peyuuuukkk" Jaehyun merengek-menggapai tangan Yerim lalu mengayunkannya.
" Yemiiiimmmm...."
" Yemiiiiimmmmm aaaa Yemiiimmm..."
Yerim merotasikan matanya- berlalu begitu saja meninggalkan Jaehyun yang masih merengek seperti anak kecil dan mengikuti Yerim kemana saja. Takkan berhenti hingga dia mendapatkannya.
Yerim berhenti, membalikkan badannya dan merentangkan tangannya.
" Yes ! di peluk Yerim " Seru Jaehyun lalu segera menghambur kepelukan Yerim. Si gadis hanya tertawa pelan dan bahagia tentunya.
.
.
.
.
.
.Selamat membaca 🙂 dan mohon dukungan kalian dengan vote dan comment ya ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Library of Short Story
Fanfictionwork ini terinspirasi dari Cuma Chatnya JaeriTrash. saya pikir, keknya seru kalo hanya buat work yang singkat singkat gini. So, saya ingin mencoba buat dan tentunya dengan cerita hasil karangan abenimie sendiri. so enjoy guys .. dan jangan lupa kli...