Kembali lagi maaf ya update nya jadi lama, makasih buat yang mau baca chapter kemarin dan juga yang ini, makasih juga bagi yang mau vote, makasih semuanya karena udah mau baca dan juga vote bagi yang vote😂😂😂😂😂😂💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖Author POV
Hana masih saja di ikut di sibukkan dengan urusan perusahaan sang ayah, ya walaupun suatu hari nanti dia pun juga yang akan memiliki perusahaan itu, tapi jika Hana boleh jujur pada dirinya dan juga orang tuanya sungguh dia sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan, tidak tertarik menjadi pewaris dan tidak ingin menjadi boneka ayahnya sendiri, tapi itu tidak bisa, sangat sulit bahkan untuk menghayal saja dia tidak akan bisa, begitu susah untuk dia melawan ayahnya sendiri apa lagi ini kehendak dari orang tuanya, Hana hanya harus mengikuti nya saja, jangan membantah bahkan membangkang.
Sekarang sudah pukul 10.10 malam tapi Hana masih harus mengikuti segala jadwal ayah nya, sekarang dia dan juga ayah serta rekan bisnis nya sedang makan malam bersama sambil di selingi mengobrol atau hanya saling puji, dan yang jadi bawah obrolan nya pun hanyalah soal pekerjaan, saham, perusahaan dan segala macam tentang bisnis, Hana hanya diam mendengarkan atau sesekali dia ikut menjawab jikalau dia di tanya, selebihnya hanya hanya mendengarkan dan mengecek jam untuk berharap segera usai dia benar-benar lelah, walaupun Hana hanya dia saja, tapi itu membuatnya lelah, muak, dan juga bosan.
" Putri mu sangat cantik, mirip sekali dengan ibunya, tapi juga memiliki aura serta garis wajah yang tegas seperti dirimu" ucap Min salah satu rekan bisnis Tuan kang, sambil melihat Hana dengan tersenyum
" Kau ini bisa saja, iya dia memang cantik persis seperti bundanya" jawab Tuan kang
" Benar sekali putrimu cantik, tapi menurut ku dia mirip dengan mu, jika dia seorang laki-laki makan akan sangat tampan, benar begitu?" Ucap Kim lagi salah satu rekan bisnis yang usianya lebih lebih tua dari sebelumnya.
" Betul"
" Iya"
" Iya"
Benar sekali"
Ucap yang lainnya membenarkan perkataan dari salah satu teman serta rekan bisnis nya tersebut, mereka serempak membenarkan bawah putra salah satu rekan mereka itu begitu kuat aura serat garis wajah yang tegas persis sama seperti ayahnya, yang membedakan hanya Hana perempuan dan juga memiliki kemiripan dengan sang ibu yang cantik.
" Kalian ini bisa saja, tapi walaupun dia perempuan aku yakin dan percaya bahwa putriku bisa dan mampu memegang serta menjadi pemimpin setelah aku, dan aku pun yakin dia mampu bahkan mungkin lebih baik, bukan begitu Hana?" Ucap tuan kang sambil mengusap pundak Hana yang memang Hana duduk di sebelahnya.
" Iya ayah" jawab Hana singkat
" Kami juga berharap begitu, kamu sebagai perempuan harus bisa lebih baik menunjukkan bahwa kamu bisa ya, dan jangan mengecewakan ayah mu yabg telah memberikan kamu kepercayaan" ucap Kim kembali
Hana hanya membalas dengan senyuman saja karena dia sendiri pun seakan ragu akan dirinya, waktu berjalan sangat cepat banyak yang mereka obrolan dari sana ke sini, dan sebagian obrolan hanya tentang bisnis saja, sekarang waktunya telah menunjukkan pukul 00.45 sudah maj jam 1 pagi, dan mereka pun sepertinya sudah lelah makan semuanya memutuskan untuk kembali ke kamarnya masing-masing, semua rekan bisnis ayahnya memang menginap di hotel yang sama lebih tepatnya menyewa satu hotel khusus untuk rekan bisnis Tuan kang ya itu ayah Hana sendiri, dan juga dari tadi dia mereka mengobrol di restoran yang yang memang menjadi pasilitas hotel tersebut.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hana sedang berbaring di ranjang sambil melamun memikirkan ucapan salah satu rekan bisnis ayahnya, dia terus menerka-nerka apa bisa dia melakukan seperti keinginan ayah dan orang-orang tadi, apa bisa dia melakukan itu semua apa bisa dia tidak mengecewakan semuanya, hingga akhirnya dia sendiri merasa lelah.
Kenapa tak ada orang yang memikirkan apa yang dia mau, apa yang di inginkan nya, apa yang membebani pikiran, apa keinginannya, apa cita-citanya, apa dia sama sekali terlahir memang hanya untuk memenuhi keinginan orang-orang, apa dia di lahir kan hanya sebagai Boneka untuk memperpanjang ke jayaan keluarganya, sungguh membuat pusing capek, lelah semua itu yang dia rasakan
Akhirnya setelah lelah memikirkan semuanya Hana tertidur pulas, entah itu tidur dengan damai atau tidur dengan penuh pikiran.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi telah datang, Hana pun sudah siapa untuk menghadiri pertemuan perusahaan, dia siapa-siapa untuk keluar, saat membuka pintu seorang pekerja sudah siapa menunggu nya di depan pintu, orang itu memberi hormat dengan sopan pada Hana, setelah nya mereka berdua pergi menuju rapat di mulai saat Hana masuk ruangan tersebut terlihat memang sudah banyak orang yang duduk juga, dan mereka itu adalah orang-orang penting, para investor, rekan bisnis, sekaligus teman ayahnya.
Hana melihat sang ayah sedang mengobrol dengan salah satu rekan bisnis, Hana berjalan menemui ayahnya, dia juga memberikan hormat seperti biasanya dan ikut duduk di samping sang ayah.
" Apa tidur mu nyenyak" tanya sang ayah tuan kang
" Iya ayah" jawab Hana
" Bagus lah, oh iya kamu bisa membaca ini, pelajari ini baik-baik ini adalah yang akan kita bahas kali ini" ujar sang ayah sambil memberikan satu berkas kepada Hana, Hana mengambil berkas itu dan langsung mempelajari, dari apa yang dia baca berkas itu berisi tentang pembangunan hotel baru di Jepang, Hana membaca nya dengan seksama, saat waktu menunjukkan tepat pada waktunya rapat semuanya pun diam mendengarkan penuturan salah satu sekertaris ayahnya yang memaparkan tentang pembangunan hotel tersebut hingga rapat beres nantinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hana sedang duduk di temani secangkir teh, rapat susah selesai sekarang tinggal menunggu pulang, ayahnya masih sibuk dengan rekan bisnisnya, Hana duduk sendiri dan tentu saja di temani oleh bawahnya, begitu bosan rasanya iya tiba-tiba mengingat Ji Eun, sekarang waktu menunjukkan pukul 17.50 dia berpikir apa Ji Eun sudah pulang, apa sudah makan, atau sedang di luar.
Hana merasa frustasi kenapa dia begitu memikirkan Ji Eun padahal mereka bukan siapa-siapa, kenal pun baru.
" Nona tuan menunggu anda di ruangan nya" ucap seorang pengawal.
Hana langsung bergegas pergi menemui ayahnya.Tempat di depan pintu Hana tidak lupa mengetuk pintu lalu masuk, di sana masih terdapat rekan bisnis ayahnya, Hana di panggil dengan tujuan mengucapkan salah karena mereka akan segera kembali ke Korea.
Terimakasih bagi yang mau membaca cerita gabut ku ini, dan terimakasih bagi yang sudah menunggu apa lagi yang memberi bintang, kalau ceritanya engga seru kalian bisa skip aja, oh iya aku juga engga akan sering update karena sibuk, aku nulis kalau lagi gabut dan lagi ada waktu aja, kalau ada yang mau ngasih Sarah silahkan komen aja, insyaallah aku akan bales komen kalian, sekali lagi terimakasih dan maaf kalau ceritanya engga seru jujur aku engga ahli buat cerita aku buat ini juga karena gabut, kali aja ada yang suka kan😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂✌️✌️✌️🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Hiatus )
Randommengkisahkan cinta yang tak pernah bisa untuk bersama. hingga takdir yang bicara. melalui perpisahan abadi yang tak bisa di ubah. (Bahasa non baku)