11. Pernyataan

29 4 25
                                    

"Lo itu seperti matahari dalam hidup gue. Selalu bersinar terang di setiap hari-hari gue. Tanpa lo, hidup gue nggak akan secerah ini."

-Cakra Abimanyu Pahlevi-

-Cakra Abimanyu Pahlevi-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 😽

---
Dua hari sejak kecelakaan itu, kini Tere dan Abi masih terbaring di rumah sakit. Ayah Abi yang sudah datang, dia kini menemani Abi bersama Sinta.

"Lain kali lebih hati-hati kalo naik motor, apalagi kamu bawa boncengan. Itu nyawa menjadi tanggung jawab kamu." Nasehat Tio, ayah Abi. Sejak Tio datang, Abi mendapat ceramah terus menerus. Hampir setiap jam dia mendapat ceramah yang sama.

"Iya, Yah." Jawab Abi sambil memaksakan senyumnya.

"Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi."

"Sudah mas, lagian ini kan bukan salah Abi juga." Timpal Sinta. Kasihan melihat putranya yang mendapat ceramah tak henti-henti.

"Betul itu, Bun! Abi kan nggak liat kalo ada mobil dari samping." Balas Abi semangat.

" Udah kamu diam! Masih sakit! Nggak usah ikut-ikutan."

"Hih curang, sukanya nyalahin, ceramah tiap jam, nggak tau apa kalo kuping gue ini udah bosen denger ceramah yang sama tiap harinya." Gumam Abi sambil memalingkan wajahnya.

"Ngomong apa kamu? Ayah denger!"

"Hehe nggak kok yah, ini kaki Abi masih agak sakit." Cengir Abi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

---

Di dalam ruang rawat Tere, hanya ada Nia disana. Sedangkan Deni sudah pergi daritadi, tiba-tiba ada rapat mendadak. Mau tidak mau dia harus meninggalkan putrinya.

"Udah Bun, udah kenyang."

"Ini tinggal satu sendok, cepet habisin. Kasian buburnya nanti nangis. Ayok makan. Aaaa"

"Bunda ih! Kayak nyuapin anak kecil aja."

"Kamu itu masih kecil di mata bunda sama ayah."

"Tere udah besar Bundaa." Ujar Tere malas.

"Iya deh terserah kamu. Ini cepat habiskan!" 

Setelah Tere menghabiskan makanannya, dia di landa kegabutan yang hakiki. Ia ingin memainkan ponselnya. Dan mengabari sahabatnya, Sela.

Sahabat Jadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang