#caffe

24 4 2
                                    

Tepat pukul 16.00 tania memulai pekerjaannya di suatu caffe ,letak caffe tersebut lumayan menguras tenaga tania jika ia hanya bermodalkan jalan kaki saja.

Ia takut jika naik angkot uangnya akan habis , karena ia memiliki uang yang cukup hanya untuk makan 3 hari.

"Duhh jauh juga ya" rintih tania

Setelah beberapa menit pun akhirnya tania sampai ketempat yang ia tuju. Ia segera memasuki caffe tersebut ,dan segera memasang apron berwarna cokelat.

"Tania kamu udah datang" tanya salah satu pegawai caffe itu. Sebut saja namanya mela .

"Iya mel, cape banget"

"yaudah sana cepat kamu ke dapur disuruh antar makanan tuh ke meja nomor 15" suruh mela

"Oke"

Tania menuju ke dapur caffe dan segera mengantarkan pesanan pada pengunjung di meja nomor 15.

Tania melihat dari kejauhan terdapat beberapa orang pemuda yang duduk di meja itu.

"Permisi kak ini pesanan nya" sambil meletakkan 4 gelas ice cappucino tanpa menatap salah seorang pun diantara pemuda itu.

"Ehhh elo?" Panggil salah satu pria itu, ia aldy, merasa sangat familiar dengan wajah tania.

Tania langsung melihat siapa ke empat pemuda tersebut.

Betapa terkejutnya ia melihat vito and the geng dihadapannya

"Lohhh kalian?"
"Kok ada disini?"

"Suka suka gue dong" sahut vito
"Kenapa gak suka hah!?"

"Ishh.. apaan si lo orang gue nanya baik baik juga ck."

"Berantem mulu sihh heran gue " ucap ando.

"Awas ntar lama lama suka lo hahaha " ledek aldy

"Iya ntar jodoh gimana " timpal riki sembari menertawakan vito

"DIHH OGAHHH!!" Sahut vito bersamaan dengan tania

"Nah kan apa gue bilang hahaha" sahut ando.

Vito dan tania pun saling bertatapan selang beberapa detik

" Apa lo liat liat!!"

"Ish.. ga sudi gue liat lo!" Ucap tania

Tania pun segera balik ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya, menurutnya tak ada habis nya jika ia terus berdebat dengan vito.

                    VITO POV:
Pukul empat sore vito dan temannya sedang merencanakan ia hendak pergi kemana sore ini, jujur ia sangat bosan apabila berada didalam rumah terus menerus.

" Jadi kita mau kemana ?" Tanya riki

"Ngemall aja gimana biar bisa liat cewek bening" sahut aldy

"Ck pikiran lo tu cewe mulu ah bosan gue" sewot ando

"Emang dia playboy kelas kakap kan"

"Gausah ngemall bosan gue " vito membuka suara

"ya terus"

"Gimana caffe ?" Ucap ando

"Hm menarik"
"Ayo "

Tak sampai 5 menit ia pun sampai di sebuah caffe , keempat pemuda itu langsung memasuki caffe dan duduk di meja nomor 15 .

Mereka telah memesan  kepada pelayan yang datang mengantarkan menu

"Oke itu aj mba" ucap riki sambil menunjuk menu yang ia pesan

TANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang