02-Murid baru

44 21 13
                                    

Sudah lebih dari 1 jam Marinka menunggu sahabatnya itu, suara pintu terbuka pun terdengar di telinga Marinka, banyak orang yang keluar dari tempat itu termasuk Garrick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lebih dari 1 jam Marinka menunggu sahabatnya itu, suara pintu terbuka pun terdengar di telinga Marinka, banyak orang yang keluar dari tempat itu termasuk Garrick.

"Bengong mulu, mikirin apaan si? Mikirin gue ya? " Tanya Garrick membuyarkan lamunan Marinka, ia masih bertanya tanya kepada dirinya sendiri siapa kah orang yang dimaksud oleh Bastian.

"Idih, oh ya Garrick katanya ada anak baru ya? " Tanya Marinka basa basi, Gadis ini yakin pasti Garrick tau tentang murid baru itu.

"Anak baru? Siapa? " Garrick kembali bertanya yang menandakan bahwa ia tidak tahu tentang murid baru itu, ternyata Marinka ia pikir Garrick mengetahui nya ternyata tidak, rasa kepo Marinka terus bertanya tanya tentang murid itu.

"Enggak kok, bukan apa apa lupain aja mending kita pulang, " Ujar Marinka mengalihkan pembicaraan agar tidak panjang nantinya, namun seorang Garrick pasti tidak mudah percaya, sepertinya ada sesuatu yang Marinka sembunyikan darinya.

"Serius apaan, lu pasti nyembunyiin sesuatu dari gue, " Kata Garrick penasaran, Marinka tidak ingin cowok itu tahu jika ia mendengar kabar ini dari segerombolan siswa yang sangat di benci Garrick di sekolah, pasti akan menjadi masalah besar nanti.

"Enggak, gue nanya ke lu kirain gue lu tau kan biasanya anak OSIS suka tau, apalagi ketos kek lu pasti tau lah, " Jawab Marinka kemudian pergi menuju parkiran dimana Motor besar Garrick berada.

"Besok gue jemput, jangan bangun telat awas loh kalo bangun telat nanti gue tinggalin, " Kata Garrick ketika sampai di rumah besar dengan cat berwarna Putih yang tak lain rumah itu adalah rumah Marinka.

"Iya nanti gue tunggu lu jam enam pagi, " Balas Marinka sambil memberikan Helm milik Garrick yang selalu ia pakai dari awal sekolah menengah akhir, bahkan helm itu khusus untuk Marinka saja.

"Setengah tujuh gue kesini, " Kata Garrick sambil melakukan motornya walaupun perkataan nya belum di jawab oleh Marinka.
──────────────────────────────
"Biasa nya lu nganterin gue di depan lapangan, kok malah nurunin di sini sih? " Tanya Marinka kepada GarrickGarrick karena dirinya yang dimintai turun di parkiran Sekolah.

"Bawel tinggal jalan aja kesana apa ribet nya? Sekali kali kaki nya di pake, " Jawab Garrick sambil turun dari motornya.

"Setiap hari gw pake kaki ya, jalan kan pake kaki gak kayak lu yang apa apa pake motor," Sewot Marinka membalas omongan Garrick.

Dari kejauhan, terdengar suara derum motor yang saling bersautan, lantas suara itu menjadi perhatian semua orang yang berada di sekolah kecuali Garrick, cowok itu sudah biasa mendengar suara seperti itu setiap hari, menurut nya para gerombolan itu hanya cari perhatian saja.

Tanpa berlama lama lagi Garrick segera melangkahkan kaki nya menuju lapangan, namun ia berhenti di tengah jalan kala ia mendengar suara Marinka yang menjerit.

"Eh sorry gue gak sengaja, lagian suruh siapa di tengah jalan, " Kata seorang pria dengan kacamata hitam, bandana merah di rambutnya, serta tak lupa dengan jaket hitam kesayangannya.

"Siapa lu? Anak baru? Gak ngerti cara make motor ya? Sampe bisa nabrak cewek, " Ujar Garrick tak Terima Sahabat nya di serempet oleh 'siswa baru' itu.

"Lu siapa? Pacar nya? Jadi pacar itu yang becus, cewek nya jangan di tinggal kalo udah kek gini pasti gue yang di salahin walaupun cewek lu yang salah, " Balas cowok itu yang masih berdiam diri di atas motor besar berwarna hitam.

Perdebatan pun mulai terjadi, dari Garrick yang merasa kesal karena sahabat kesayangannya di serempet dan juga si 'siswa baru' itu yang tak Terima di salahkan, suasa heboh ketika Garrick ingin mendaratkan satu bogeman di pipi mulus pria itu namun niat itu ia urungkan.

Marinka merasa sakit pada bagian tangan dan kaki sebelah kiri nya, dilihatnya terdapat sebuah luka dengan darah segar yang mengalir namun tidak begitu banyak.

"Garrick... " Panggil Marinka lemas, ia tak kuat menahan rasa sakit itu, mungkin bagi sebagaian orang yang pernah merasakannya tidak lemah seperti Marinka, namun apa daya Marinka yang lemah.

"Lu semua punya mata gak? Kalo punya mata bawa Marinka ke UKS, bukannya malah nontonin gue, " Kata Garrick dengan suara yang cukup lantang kepada semua orang yang menontonnya, beruntungnya guru-guru datang karena mendengar keributan di Lapangan yang menyudahi perdebatan ini.
──────────────────────────────
"Kamu baru jadi anak baru aja udah buat keributan apalagi kalo udah lama sekolah disini? " Tegur seorang wanita berparuh baya dengan ciri khas membawa sebuah benda yang bisa dibilang tongkat.

"Saya gak sengaja bu, kan si cewek nya juga yang salah pake acara jalan di tengah tengah, " Jawab Siswa itu.

"Kan lu punya mata kenapa gak di gunain? " Balas Garrick sinis

"Iya gue minta maaf, gue janji gak ngulangin hal sama ke cewek lu" Kata siswa itu pasrah agar masalah ini cepat selesai, namun kenyataan nya tidak dengan Garrick.

"Gue pegang omongan lu, kalo sampe lu ngelanggar janji lu, gue akan bikin posisi lu sama seperti yang Marinka alami, " Ujar Garrick serius, ia tak main-main jika ini berhubungan dengan satu-satunya sahabat yang paling ia sayangi.
──────────────────────────────
"Marinka, lu gak apa-apa? " Tanya Gladys ketika mendengar keadaan Marinka, siswi itu langsung pergi ke kelas, sebelumnya ia pergi ke UKS karena mendapat kabar bahwa Marinka berada di sana, namun saat ia kesana Marinka sudah pergi ke Kelas.

"Iya gue gak apa-apa kok, " Jawab Marinka dengan senyuman manis, yang tak lama kemudian disusul oleh suara cempreng milik Dyandra.

"WOY ADA ANAK BARU, " Teriak gadis itu dengan suara lantang, sehingga seluruh kelas dapat mendengarnya.
──────────────────────────────

Yo tu y elTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang