My Life - 01

16 2 0
                                    

#Author pov

Pagi hari menjadi awal bagi kita semua untuk memulai aktivitas, begitu pula dengan anak perempuan yang masih tertidur pulas ditempat tidurnya. Tetapi suara dari wanita paruh baya itu membuatnya terusik, dan mau tak mau ia terbangun dari tidurnya.
" Des... Desi bangun nak ! Kamu ngak sekolah apa ? " Tanya wanita paruh baya itu sambil membangunkan anaknya.
" Hmb... Iya... Iya... Aku bangun bu.  " Jawab anak perempuan itu yang bernama Desi dengan wajah setengah mengantuknya.
" Ya udah gih, kamu cepetan mandi. Terserah kamu sekolah atau tidak, kalau ibu terserah kamu saja karna kamu yang sekolah. Kalau gitu ibu mau masak didapur dulu. " Ucap wanita paruh baya alias ibunya yang bernama Lastri itu kepada Desi yang masih mengucek matanya agar tersadar dari kantuk nya.
" Ya sekolah lah bu, iya Desi mandi bu.  Hmb. " Jawab Desi sedikit tak terima ibunya berkata seperti itu padanya, dan berdehem setelahnya tanda dia mengiyakan.

Setelah itu Desi pergi menuju lemarinya mengambil perlengkapan mandi, dan pergi ke kamar mandi. Waktu terus berjalan, butuh waktu 25 menit bagi Desi untuk membersihkan dirinya. Memang kalau urusan mandi Desi sangat lama, setelah itu dia bersiap - siap memakai pakaian sekolahnya.

Saat ini dia tengah menunggu sarapannya, dia sungguh lapar sekarang. Sehingga dengan tak sabaran dia berjalan menuju dapurnya, dia melihat ibunya masih menggoreng di wajan dengan kompor kayunya.
Memang dapur keluarganya masih terbilang sederhana, kompor pun masih berbahan bakar kayu. Ya meskipun sekarang ada kompor gas, ibunya masih menggunakan kompor dengan bahan bakar kayu itu. Keluarganya juga menggunakan kompor gas, tapi hanya digunakan ketika membuat kopi, menggoreng, menghangatkan makanan, dan hal ringan lainnya. Jika untuk memasak nasi, ibu lebih memilih menggunakan kompor sederhananya.

Sambil menunggu ibunya selesai menggoreng, Desi pun duduk ditempat duduk dari bambu yang dirakit sedemikian rupanya menjadi tempat duduk yang lumayan panjang. Dan ketika sudah selesai menggoreng, ibunya melihat Desi yang duduk sendirian ditempat duduk itu lalu menghampirinya. Dan Desi pun segera bertanya pada ibunya.

" Bu, udah matang belum ? Desi udah lapar nih. " Tanya Desi dengan wajah memelasnya.
Ibunya yang melihat itu terkekeh dibuatnya.
" Sudah, tapi hanya tempe goreng yang ibu goreng tadi. Kalau untuk sayur asemnya belum ibu masak. " Jawab ibunya sambil menaruh tempe goreng tadi dipiring.

" Ngak pa - pa deh bu, Desi juga udah lapar pengen makan. " Jawab Desi sambil mengambil piring dirak piring.
" Oh ya sudah kalau kamu mau, nasinya udah ibu taruh dimeja. " Jawab ibunya pada Desi.

Desi yang mendengar jawaban dari ibunya segera berjalan ke arah meja makan, dan mengambil nasinya. Ia lupa jika dia belum mengambil lauknya, namun dia urungkan. Tadinya Desi akan kembali ke meja dapur untuk mengambil lauk tempenya, tapi ia urungkan ketika melihat ibunya sudah meletakannya di meja makan.

Setelah selesai sarapan Desi segera berpamitan untuk pergi ke sekolah pada ibu dan seluruh keluarganya, memang Desi masih tinggal dengan 6 anggota keluarga ada kakek, nenek, ibu, bapak, dan saudara dari neneknya. Sebenarnya ia mempunyai saudara perempuan yaitu kakaknya, tapi dia sudah berumah tangga dan harus ikut dengan suaminya.

Setelah itu dia segera mengeluarkan sepeda motornya, sebelumnya dia sudah membawa kuncinya terlebih dahulu. Setelahnya ia memakai helm terlebih dahulu kemudian berangkat menuju sekolahnya, setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama dikarenakan jarak dari rumah ke sekolahnya yang lumayan jauh. Akhirnya Desi sampai disekolahnya dan langsung memakirkan sepeda motornya ditempat parkir siswa dan tak lupa ia juga melepas helm yang berada dikepalanya. setelah sampai disekolah dia langsung memarkirkannya ditempat parkir siswa dan tak lupa ia juga melepas helm dikepalanya.

Kemudian dia segera berjalan menuju kelasnya, seperti biasa dia tidak memperdulikan sekitarnya alias cuek. Masa bodo orang mau mikir apa, gue juga ngak perduli. Pikirnya.

#Desi pov
Aku terus berjalan menuju kelasku, dan setelah sampai aku segera meletakan tas ku dan duduk disana. Lalu membuka hpku, di sekolahku diperbolehkan membawa hp asal digunakan saat tidak ada pelajaran.

Setelah bosan dengan bermain hp, aku melihat sekitar. Banyak dari murid lainnya yang mulai berdatangan, aku hanya diam saja tak berkata apapun.
' sungguh membosankan. ' batinku sambil menghela nafas.

Setelah semua murid lengkap tak lama setelah itu guru pun datang dan pelajaran pun dimulai, saat jam pelajaran aku merasa jenuh. Hingga aku berpikir kapan pelajaran ini akan berakhir, sambil menghela nafas pelan.

Tiba saatnya semua siswa pulang, aku segera menuju tempat parkir dan segera menjalankan sepeda motor milikku. Saat sudah sampai dirumah akupun segera mematikan mesin motor dan membawa motor itu masuk ke dalam rumah, memang dirumahku tidak ada yang namanya garasi karena rumahnya memang sederhana.

---------------------------------
Next chapter guys, udah malam. 👋👋👋.
Jangan lupa vote, komen, dan share.
Juga follow ya guys. 👍👍👍.
Biasakan vote sesudah membaca ya guys !  🙂🙂🙂🙂.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang