¹st
Ketika bintang menghapus keberadaan langit-nya dengan tangannya sendiri.
--Start ; 30.09.20
--Finish ; ~
hApPy ReAdInG -!!♡
Cover by ; @sunflostuffs (?)
Aku gas apdet soalnya masih anget-anget~ Koreksi penulisan kata baku, EYD, dan typonya jan lupa kawan~ Kritik dan sarannya juga dong...
Happy reading -!♡ —🦊
--—oOo—--
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Detakan jantung yang seirama itu menyampaikan berbagai kata hati yang masih tertahan tanpa kau sadari. Meski pun kau tidak pernah mengerti dan menyadari apa pun yang berusaha kusampaikan, akan terus kulakukan.”
—Seseorang yang berada pada bagian bumi yang lain.
--—oOo—--
Aku, Lisa, dan Minhyung memasuki ruang rapat bersama. Di dalam kami disambut oleh para mata-mata dan tim penyusun strategi yang memiliki kepentingan dengan rapat ini. Rapat ini memang diadakan untuk membahas kemajuan kasus kami. Kasus mafia yang sama.
Jennie memulai rapat dengan segera setelah semua anggota terkumpul. Dengan tenang dan tegas, ia memimpin jalannya rapat tersebut.
“Baik, Danhee-ssi selaku mata-mata aktif dan mata-mata utama juga mungkin ingin menyampaikan sesuatu?” tanya Jennie padaku disela-sela rapat.
Sontak aku mengangguk lalu segera berdiri. Aku berjalan ke bagian depan ruangan rapat dan memulai pembukaanku. “Saya, Park Danhee selaku mata-mata aktif akan mengambil alih rapat sampai beberapa menit ke depan. Saya harap tidak ada yang keberatan. Dan dimohon tanggapannya.” Seisi ruangan rapat mengangguk setuju dengan permintaanku. Setelah itu aku mulai menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan.
“Saya ingin menyampaikan mengenai perkembangan dan perbandingan pergerakan kita dengan pergerakan mereka. Ini semua adalah data yang dapat saya peroleh atas penyelidikan saya selama ini,” aku membuka file pada flashdisk yang sudah kusiapkan sejak semalam suntuk.
Dengan hati-hati aku mulai menjelaskan secara perlahan isi flashdisk itu. “Seperti yang sudah saya tulis pada lampiran flashdisk, markas LBR tersebar di 46 negara yang artinya mereka tidak bisa diremehkan. Dan saya yakin, kalian juga tahu kemampuan Jiéshù dapat menandingi sebanyak apa pun mereka. Tapi yang saya bahas di sini bukan mengenai jumlah. Melainkan taktik mereka,” aku menjeda kata-kataku sejenak.
Aku mengotak-atik laptopku dan mengganti lampiran file sejenak menjadi peta dunia yang sudah ku tandai negara mana saja yang sudah terjamah oleh LBR tersebut.
“Swedia, Selandia Baru, Austria, Filipina, China, Jepang, Belanda, Uni Emirat Arab, Dubai, dan negara dengan tanda silang ini adalah negara yang sudah terjamah oleh LBR. Ada sedikit keuntungan yang kita dapat dengan mengetahui negara-negara mana saja yang sudah mereka jamah. Sampai sini, semua negara yang telah terjamah adalah kawasan dimana Jiéshù beroperasi. Dalam membangun kawasan dan tempat baru mereka, mereka memiliki taktik dan perhitungan khusus. Sebuah pola yang menghubungkan kejahatan-kejahatan yang akan mereka lakukan ke depannya. Bagaimana saya tahu? Karena Rubah ini tak pernah diam saja di tempatnya selama ini.” Seringai mengerikan muncul di wajahku.