Part 2

21 12 14
                                    

__________________ALBAREESH_______________

"Marco, Marco sering-sering aja lu ngajak gue buat taruhan balapan" Bareesh berjalan sembari membuka helmnya menuju Marco yang terlihat sangat marah.

"Jangan sombong lu, gue kalah baru 2 kali" Marco menjawab sindiran Bareesh itu.

"Lain kali, nyari tempat balap yang lebih mematikan dari ini" Nyinyiran Bareesh bergema di telinga Marco, sembari menepuk pundak Marco yang masih menunggangi motor balapnya.

"Tunggu aja lu" Jawab Marco.

"Marco, sepertinya lu masih ngeremehin geng kita" ucap Kenzo.

"Tentu" singkat Marco dengan sinis.

"Oh ya Djancooo.eh Marco, jangan lupa uang taruhan transfer ke atm kemarin" Ucap Aldo memastikan uang hasil taruhan.

Marco hanya tersenyum miris dan tak menggubris sama sekali jawaban mereka, geng Marco tampaknya mulai malas meladeni geng Bareesh yang sedikit merendahkan mereka.

"Kalau lu mau balapan dengan geng kita, lu tinggal hubungi gue lagi" Ucap Darel memberi koneksi.

"Pasti" singkat Marco sembari memasang Helm balapnya.

BRE MMMMMM..BRE MMMMM.BRE

Bleyer'an Marco dan para geng Marco yang menandakan akan pergi dari tempat Death Sirkuit, mereka pun melesat menghilang dengan meninggalkan kabut asap motornya.

"Haha, tu anak ga kapok kalah rupanya" rasya angkat suara.

"Ya iya lah, orang tadi dia kan masih ngeremehin kita" Kenzo geram dengan jawaban Marco tadi.

"Tapi gila sih, Bareesh nikung jalannya udah kayak ghost rider ngeluarin percikan api anjir" kagum Arkan membayangkan bareesh menikung tikungan tajam saat itu.

"Kan bareesh emang hebat di bidang balapan. Ya ga reesh" tanya Aldo pada bareesh

"...." Namun bareesh tengah asik pada ilustrasi pikirannya sendiri.

"Oyyy Reesh" teriak Aldo yang melihat bareesh bersandar di motor balapnya dengan pikiran kosong.

"Paan si lu Do" cool khas bareesh keluar dari mulut manisnya.

"Halah Reesh, jangan-jangan lagi mikirin tu cewek yang nabrak lu di kantin kan?" Akash mengeluarkan tebakan jitu ala playboy tingkat kakap.

"Lu jangan gila gara-gara ngerusakin hp cewek itu reesh." celetuk Arkan

"Ohh karna itu Tenang reesh,Hpnya lu ganti aja pakai uang hasil balap tadi" saran Aldo pada Bareesh.

"Bukan Masalah hpnya" Ucap Bareesh singkat.

"Lah terus" Ucap Rasya.

"Gue kayak familiar lihat tu cewek. Dan cara tatap matanya ke gue " Bareesh berkata polos.

"Kenapa tatapannya? Lu suka?" Ucap Darel memastikan

"Dih, ya gak lah" tampang cool dengan menaikkan salah satu alisnya sembari tersenyum miris karena tesrsentak perkataan Darel.

"Mana mungkin Bareesh menaruh hati ke cewek." saut Kenzo memperjelas.

"Oyy. gila kalian gibah cewek mulu, liat ni dah jam 05.00 pagi, sepet mata gue ga rebahan dari malam" Arkan memberontak kepada mereka.

"Otak lu tu rebahan mulu heran, kali-kali itu otak isi sama cewek-cewek yang montox napa." Akash memberi saran pada Arkan.

"Woyah gila lu, gue ini anak baik-baik." sentak Arkan pada Akash.

ALBAREESH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang