2. Another Bad Day

2 0 0
                                    

Happy Reading! Part ini masih menceritakan kisah masa lalu anna ya. Maaf untuk typo yang bertebaran.

🍁 🍁 🍁

Sudah berlali - kali gadis berambut hitam panjang itu mengelap peluh di wajahnya. Terlihat jelas jika ia sangat lelah. Dengan tubuh yang terlihat begitu ringkih gadis itu tampak giat membersihkan rumah yang cukup besar itu, sendiri. Ya dia lakukan seorang diri, dengan tubuh kecilnya.

"Anna!" Dengan samar gadis itu mendengar orang memanggilnya.

"Anna apa kau tuli huh?" Gadis itu menoleh kebelakang.

Tepat didepanya berdiri pria tua dengan gaya angkuhya. Pria itu mendekat ke arah sang gadis. Tampak terlihat jelas wajah gadis itu sedikit takut dan menundukkan pandangannya tak berani.

"Kau ini mempunyai telinga tidak?! Kalau di panggil itu jawab!" tampak pria itu sangatlah marah. Dengan keras dijambaknya rambut hitam gadis didepanya lalu dia hempaskan dengan kasar.

"Aakkh.. Sakit paman" ringisan terdengar dari gadis itu merasakan jam akan yang barusan ia rasakan. Rasa panas menjalar.

"Huh cepat kau buatkan aku makan!" titah pria itu.

"Ah jangan lupa nanti setelah kau selesai memasak, bersiaplah aku akan membawamu keluar!"

Gadis itu hanya bisa me gangguan kepala tanda mengerti. Setelah pria itu pergi. Anna, gadis itu melangkahkan kakinya kedapur.

🍁🍁🍁

Anna pikir hidupnya akan bahagia setelah keluar dari panti asuhan tempat tinggalnya dulu. Nyatanya hidupnya tambah berantakan dan semakin menderita. Setelah dia tinggal dengan sang paman yang ternyata ayah kandungnya itu, dia hidup tersisa selama ini.

Yah.. ternyata Paman yang memperkenalkan dirinya dengan nama Derric itu adalah ayah kandungnya. Bagaimana ia tau?

Anna mengetahui fakta itu setelah ia tinggal selama satu hari bersama pamannya itu. Pria itu yang mengatakan sendiri bahwasanya ia adalah anaknya. Anak yang tak di inginkan dari perempuan yang ia benci. Derric bilang ia adalah anak dari seorang perempuan bayaran. Perempuan bayaran eoh?

Sakit itulah yang pertama Anna rasakan saat mendengar faktanya. Rasanya hati Anna hancur berkeping - keping. Lantas mengapa ia membawanya dari panti asuhan dan diajak tinggal bersamanya?

Jawabanya adalah simple, karena dia ingin balas dendam dan menyiksa anna karena kesalahan sang ibu. Semua hari - hari hanya ada rasa sakit dan kelabunya warna hidup.

Dia memang disekolahkan itu termasuk hal yang selama ini masih disyukurinya selama tinggal disini bersama sang ayah. Ah anna selama ini tak pernah memanggil paman Derric dengan sebutan ayah karena pria tua itu tak sudi mendengarnya.

Selama ia tinggal bersama paman Derric, ia hidup bagaikan pembantu. Karena memang derric memperlakukan anna seperti itu. Bahkan mungkin pembantu lebih beruntung karena tak mendapatkan kekerasan fisik sepertinya. Ya anna selalu dipukul, dijambak, bahkan di tampar jika gadis itu melakukan kesalahan yang bahkan kesalahan kecil ataupun yang tak di sengajanya.

Tapi untungnya ia masih diberi makan dan disekolahkan. Namun hal itu, tak bertahan lama karena setelah usaha paman Derric di ambang bangkrut. Perlakuan terhadap anna semakin brutal saja. Pria itu selalu melampiaskan kemarahan dan kekesalanya pada anna.

Puncaknya pada saat usaha paman benar - benar bangkrut. Pria itu membawa anna kepada pria seusinya dan menjual anna kepada pria tersebut.

Pada sore hari sesuai perintah paman yang menitah anna untuk bersiap. Setelahnya anna di bawa pergi ketempat yang tak di ketahui gadis itu.


Dengan mata yang terus mengalirkan air mata, gadis bersurai hitam itu terus mencoba mendobrak pintu berharap pintu itu bisa terbuka. Suaranya serak, lelah meminta tolong.

"Paman ku mohon buka pintunya, aku ingin pulang" Gadis itu terus memohon untuk dibukan pintu. Namun nihil tak ada jawaban apapun atas panggilanya.

Selang beberapa waktu gadis itu, Anna hanya bisa meringkuk di sebalik pintu sambil menelungkupkan kepala pada kedua kakinya.

°°°

Semenjak hari itu hidup ana sudah tak seperti dulu lagi. Karena bukanya membaik malah sebaliknya. Lewat kejadian itu pula membuat ana tambah pendiam dan introvert.

Sebenarnya apa yang terjadi pada ana masa itu? Namun yang pasti anna sudah tak ingin mengingatnya lagi. Dia lebih memilih mengubur ingatan itu daripada terus terjebak dalam kubangan masalalu yang menyayat hati dan menguras pikiran.

.
.
.
.

TBC ~

To Be Or Not To BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang