prolog

793 35 0
                                    

  Isakkan tangis masih terdengar di dalam istana padjajaran putra putrinya masih belum merelakkan kepergian sang ibunda tercinta , bahkan sang suami hanya bisa memalingkan wajah berusaha untuk tidak menangis dan menahan air mata yang sudah ada di pelupuk mata
  Ia berusaha untuk tegar di hadapan putra dan putrinya cukup ia yang tahu bahwa ia juga merasa sangat kehilangan atas kematian istri yang sangat ia cintai..
"Dinda.. Maafkan kanda karena kanda terlambat menyelamatkanmu..
Kanda sangat mencintaimu.."

Cahaya PadjajaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang