- HAPPY READING -
-----------------------------------------------------------
New York, Amerika serikat16 desember 2031, pukul 21:00.
AUTHOR POV
Terlihat seorang wanita cantik berusia 21th tengah memegang paperbag belanjaan miliknya sambil berjalan ke arah basement sebuah pusat perbelanjaan.
'Hati-hati ya san nyetirnya' ujar alice pada sahabatnya, sandra. Ketika mereka sudah tiba di pintu mobil masing-masing.
'Iya al, kamu juga hati-hati yaa' balas sandra sambil tersenyum manis.
'Makasih banget udah mau nemenin aku beli perlengkapan ulang tahun, setidaknya kita bisa senggang sedikit dari tugas yang menumpuk' ujar alice yang membuat mereka berdua terkekeh.
Menjadi mahasiswi semester 6 memanglah sulit. Selain tugas kuliah yang menumpuk, alice juga harus membagi waktunya dengan bekerja.
Alice bekerja di perusahaan sang mama yang bergerak di bidang batu mulia. Di usia yang masih 21th, alice sudah menjabat menjadi direktur utama PT. Rose Corps sejak 4 bulan lalu. Entah mengapa mama nya menyerahkan jabatan itu pada alice yang notaben nya masih tabu dalam hal perusahaan.
Mama menyerahkan perusahaan sepenuhnya pada alice.
Setelah mengunjungi pusat perbelanjaan untuk refreshing semata dari kegiatan yang sangat padat. Alice pun memutuskan untuk segera pulang kerumah karena waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.
Di perjalanan menuju rumah, alice mengetuk-ngetukkan jarinya di stir sambil mengalunkan sebuah lagu yang diputar melalui radio mobilnya.
'Don't say good bye..' Gumamnya menyanyikan lirik terakhir dari lagu laura pausini.
Tak beberapa lama kemudian, Tibalah alice di depan sebuah gerbang.
Alice membunyikan klakson nya agar sang satpam membukakan pintu gerbang rumahnya.
Alice pun mengerutkan dahinya ketika tidak ada yang membuka gerbang untuknya. Dia pun mencoba mengklakson 3 kali namun tetap tidak ada jawaban.
'Tumben, pada kemana sih?' gumam alice sambil menarik rem tangannya dan melepas seatbelt miliknya lalu turun untuk membuka gerbang.
Alice pun menempelkan sidik jarinya di sensor gerbang lalu tak lama terbukalah gerbang tersebut.
Alice pun segera masuk kedalam mobil nya dan mulai memasuki pekarangan rumah.
Dahi alice semakin mengkerut ketika melihat lampu mansion rumahnya terlihat gelap gulita.
Alice pun turun dari mobil ketika mobilnya sudah terparkir di carport.
Dia turun sambil membawa paperbag miliknya.
'Bi' panggil alice pada salah satu pembantunya untuk berniat meminta tolong membawakan barang belanjaan miliknya.
'Bibi' panggil alice sekali lagi namun tak kunjung mendapatkan jawaban.
'Pada kemana sih' ujar alice sambil menutup pintu mobilnya dan masuk kedalam rumah sambil membawa barang-barang miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ROSES
Romance- WARNING - Akan banyak adegan dewasa dan kekerasan 'Tidak ada yang bisa keluar dari genggamanku nona, Kamu sendirilah yang menyerahkan takdirmu padaku' ujar Alvaro Clement Benedict dengan suara sinisnya sambil menatap wanita yang berada didepannya...