Part14

108 1 0
                                    

Sebulan berlalu setelah melaksanakan beberapa ujian,kini Ana berdiri bersama keluarga dan juga sahabatnya Bela untuk melakukan acara Wisuda kelulusannya.

°°°
Setelah melakukan segala susunan acara pada acara wisuda Ana, keluarga Pak Imam kembali ke rumah kediamanya.
"Huhh capeknya."
"Segera bersih-bersih Ana ayah sama ibu tunggu dimeja makan."tutur sang Ayah.
Setelah kepergian Ana kini kedua orang paruh baya tersebut berfikir sejenak untuk bagaimana membicarakan hal mengenai lamaran sebulan lalu dari laki-laki yang begitu nekat datang di kediamannya Tersebut.

"Udah"satu kata membuyarkan lamunan kedua orang itu.
"Ayo makan dulu keburu dingin."

Hanya terdengar dentingan sendok memenuhi acara makan siang hari ini.
"Hmm Ana bagaimana jawaban mengenai lamaran nak Gani?"
"Bismillah.Ana terima Ayah ibu."
"Alhamdulillah."terdengar kelegaan dari pria paruh baya setelah mendengar perkataan Anaknya.
"Ibu harap ini keputusan yang terbaik."sembari memeluk Anak semata wayangnya.

°°°
Seorang Gadis mungil tersenyum di balkon kamarnya,ribuan bintang bersinar menjadi teman atas keputusan yang ia katakan kepada Ayah dan Ibunya tadi siang.
Awal yang bisa dikatakan aneh dari laki-laki yang tidak dikenalnya dan membuat terkejut satu keluarga.Berjanji pada diri sendiri apapun yang terjadi kedepanya ia tak akan menyesali.

Tringgg
"Astaghfirullah"
Sembari mengambil ponsel yang tergeletak diatas meja.
"Aku senang dengan keputusan mu."heran pada motif dari orang diseberang sana.
"Maaf kamu tau dari mana?"
"Ayah kamu,2hari lagi aku datang kembali.Tunggulah aku."
"Sudah malam segeralah tidur.Selamat malam Humairaku."
Read!

Entah perasaan apa yang mendatangi Ana akhir-akhir ini semoga dirinya tidak melanggar ketentuan melebihi segalanya.

Nurul CristianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang