¤~1~¤

6 2 0
                                    


*Happy reading *

Di sebuah taman. Seorang gadis sedang bersandar pada sebuah  pohon sambil memegang sebuah kubus yang begitu iya sukai. Aku terus memutarnya, aku tersenyum saat apa yang aku lakukan tidak pernah gagal.

Aku mengamati setiap warna yang sudah tidak lagi tercampur. Hingga aku teringat kepada seseorang selalu berkata" jika kau bisa membuat warna  itu bersatu, kau juga harus bisa mencampurkan warna di setiap kembali ". Aku pun mulai membuat warna-warna dalam kubus menjadi tercampur kembali.

Tapi saat aku mulai mencampurkan warna itu kembali, aku tidak sengaja melihatnya. Seorang yang tidak aku kenal yang membuat ku ingin terus melihatnya dan membuatku tersenyum seketika. Dia pergi, aku menunduk kecewa.
 tersadar, ternyata aku telah mencampurkan setiap warna di dalamnya.

Saat ini aku akan kembali ke rumah dengan sepeda kesayanganku. Aku berhenti ketika rambu-rambu lalulintas berganti warna menjadi merah. Tidak sengaja aku melihat dia kembali. di sebelah ku, dengan menggunakan sepeda montor berwarna hijau. Dari samping aku dapat melihat ketampaannya. Aku terus memperhatikannya. Sampai aku mendengar.

Tot...tot...tot

Aku terkejut saat mendengar bunyi telakson mobil dari arah belakang. Buru-buru aku mengayuh sepedaku dengan rasa malu karena terlalu fokus menatap nya dan  tanpa disadari rambu-rambu lalulintas sudah berganti warna.

Memasuki pekarangan rumah. Aku menyimpan sepeda terlebih dahulu dan bergegas masuk kerumah.

Seperti biasa rumah ini begitu sepi,  tidak ada satu orang pun kecuali aku. Dari pada memikirkan hal yang membuat ku sedih. Lebih baik aku menuju ke kamar.

Hari ini mamah  dan papah  ku pulang lebih awal. Saat aku menuju ke kamar dan selesai mandi. Aku mendengar mamah  dan papah memanggil ku dengan berteriak-teriak.

''Hello prinsces, kamu dimana ayah dan ibu pulang yuhu". Aku pun berlari kearah mereka setelah mendengar teriaknya.

''Hello, mah pah. Tumben pulang cepat? ".tanyaku setelah berpelukan.

"Hari ini mamah sama papah tidak ada meenting, jadi pulang cepat" aku pun memeluk mereka kembali. Aku sangat bahagia kali ini karena kedua orang tua pulang lebih awal dan bertemu dengannya tadi.

"Kalo gitu mamah mau masuk kamar dulu ya" mamah pun pergi setelah melepaskan pelukan dan mencium pipiku.

"Papah juga mau ke ruang kerja dulu, sambil tersenyum. " dan setelah itu aku kembali sendiri. Akupun memutuskan untuk menonton tayangan kartun kesukaan ku sambil membawa rubik yang selalu ku bawa.

****

Aku dan keluarga sedang menikmati makan malam dengan suasana yang begitu sunyi . Hanya ada suara detikan sendok yang terdengar.  Suasana itu hilang ketika aku mendengar ponsel papah berdering.

Aku melihat perubahan raut wajah papah yang berbeda ketika ponselnya berdering.

"Papah angkat telefon sebentar. "Setelah itu papah pergi meninggalkan aku dan mamah di ruang makanan. Raut sedih terpancar jelas pada wajahnya.

"Mamah kenapa?.

"Enggak papa kok sayang, kamu lanjutin dulu makannya, mamah mau nyamperin papah sebentar ''. Aku hanya bisa mengangguk. "Sebenarnya apa yang terjadi dengan papah dan mamah" batinku setelah mereka pergi. Akupun  memutuskan pergi ke kamar tanpa melanjutkan makan ku.

Di kamar aku terus memikirkan kejadian tadi yang membuat acara makan malam hancur. "Apa yang harus aku lakukan ketika tidak ada orang yang bisa memberikan kebahagiaan di saat kesedihan datang dengan begitu cepat tanpa ada kebahagiaan sedikitpun". Dan akhirnya pun sama aku akan tetap menunggu sampai batas waktu yang telah di tetapkan untuk ku".


🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾


Akhirnya
Jangan lupa vote dan komen 💬⭐

☺☺☺☺

Rubik Gril's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang