01 : Fall

2.7K 170 1
                                    

Apa itu pernikahan? Sebuah ikatan menyatukan dua keluarga?



Xu Minghao hanya menatap datar ke dua orang tuanya. Sebenernya ia tak masalah dengan perjodohan. Dia bukan orang yang mempermasalahkan mengenai perjodohan. Yang terpenting bagi Minghao kedua orang tuanya bahagia, dan itu sudah lebih dari cukup. Tapi mengapa? Mengapa harus pria seperti Kim Mingyu yang menjadi pasangannya? Ini merepotkan.

Tentu Minghao mengenal siapa itu Mingyu. Dia seorang pengusaha sukses, wajahnya terpampang dimana-mana. Ada banyak orang yang menginginkannya. Dan bisa Minghao tebak, Mingyu telah memiliki pasangannya sendiri. Namun, mengapa pria ini berakhir duduk di sampingnya?

"Ah sepertinya kalian belum saling mengenal" ucap nyonya Kim basa-basi. "Tidak sayang, tidak mungkin Mingyu tidak mengenali Minghao, Minghao atlet terkenal saat ini" ujar tuan Kim yang langsung di hadiahi tatapan sinis oleh istrinya. "Ayo, sayang berkenalan lah dengan dia" bisik nyonya Kim pelan kepada Mingyu.

tangan Mingyupun meletakkan alat makan yang sedari tadi ia pegang. Apa yang ingin di lakukan orang di depannya itu?

"Kim Mingyu" ujar orang itu sambil mengulurkan tangan kanannya. Senyum tipis Mingyu dapat Minghao lihat dengan jelas. Dengan sedikit bimbang Minghao menjawab uluran tanggan itu.

"Xu Minghao, senang berkenalan denganmu".


***


Minghao duduk tenang dengan Mingyu disebelahnya yang sedang mengendarai mobil. Tuan Kim meminta Mingyu untuk mengantar Minghao pulang, sekalian untuk perkenalan katanya. Sesekali Minghao mencuri pandang ke arah Mingyu namun Mingyu tetap fokus kepada jalan raya. "Kenapa lo terima?" tanya Minghao kepada Mingyu membuat kedua alis pria tersebut tampak menyatu bingung. "Maksud lo?"

"Kenapa perjodohan tadi lo terima? Lo udah punya pacar bukan?" Tanya Minghao membuat Mingyu sedikit terkejut. "Ah gue cuman asal nebak" lanjut Minghao saat membaca perbuahan di raut wajah Mingyu. Keduanya terdiam sesaat, sampai Mingyu membuka suara pelan, "Gue butuh pernikahan ini"

"Kenapa?"

"Kalo gue nikah sama lu, gue bakal dapet perusahaan" jawab Mingyu jujur membuat minghao tertawa mendengarnya. "6 bulan. Lo cukup nikah sama gue selama 6 bulan. Setelah itu gue lepasin lo. Tenang aja kita bakal nikah secara tertutup."

"Perusahaan gue juga bakal jadi sponsor utama lo. Bahkan setelah lo cerai dari gue. Gimana setuju?" tawaran yang sangat menggiurkan bagi Minghao. Minghao hanyalah atelit yang baru naik daun. Dan club yang menaunginya bukanlah club yang besar. Sangat berpengaruh untuknya dan club yang menaunginya bila perusahaan seperti perusahaan keluarga Mingyu menjadi sponsornya. Minghao menimang tawaran Mingyu.


"jadi gimana?"







"Gue setuju"



***


Sebenarnya apa itu pernikahan? Minghao tak mengerti. Keluarganya dan keluarga Mingyu sangat berbahagia atas keputusan mereka untuk menikah. Terutama keluarga Mingyu. Mingyu merupakan anak satu-satunya, dia pewaris utama kerajaan bisnis keluarga Kim. Bagaimana bisa mereka tidak sangat bahagia? Tapi Minghao tetap tidak mengerti. Mengapa pula dia harus bahagia bila semuanya hanyalah sandiwara.

"Minghao" panggil Chan, adiknya dari ambang pintu. Mata Minghao tak lepas dari Chan yang sudah rapi dengan stelan jas hitamnya membuat Minghao tersenyum bangga ke arah Chan disana.

"lo ninggalin asrama?" tanya Minghao menatap Chan yang berjalan mendekatinya. "ya gila aja kakak gue nikah gue ga dateng" jawab Chan santai. Ah sepertinya adiknya bertambah tinggi beberapa centi selama mereka tidak bertemu.

Lacuna [Gyuhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang