3 days after.
"GUE BILANG PERGI LO SEMUA! PUNYA KUPING GAK, PADAAN!?!" Teriak Soobin menahan emosi di sela kegiatannya memuntahkan seluruh isi perut.
Sudah dari pagi, mual menguasai dirinya yang sedang masuk dalam fase 'morning sickness' menurut sebuah artikel kesehatan di internet. Jari - jari rampingnya meremas helaian rambut depannya yang sudah carut marut.
"Tapi Bin! I-Ini, ini ada kunjungan dari—"
"OH GOD! DENGERIN KALIMAT GUE TADI PAGI GAK SIH LO!? GUE GAK TERIMA KUNJUNGAN KLIEN SIAPAPUN HARI INI! MAU PRESIDEN SEKALIAN KEK! RUANGAN GUE GAK TERIMA SIAPAPUN! TITIK!" Teriaknya lagi, tak bisa dibantah. Orang yang meneriakinya tadi langsung terdiam.
"Yaudah deh Bin. Gue sama Taehyun pokoknya angkat tangan ya, terserah lo mau ngapain. We gave up, both of you. Please get the battle fair in this arena. . . Don't fuckin demolished this office!" Omel Beomgyu rekan board directnya bersama Kang Taehyun, sang kekasih dari Beomgyu yang sudah menyerah membujuk Soobin untuk keluar dari kamar mandi.
Tampaknya, si manis kepala rekanan mereka di KAP ini begitu menyukai toilet pribadi kantornya—sampai - sampai tidak mau bergerak keluar sejak jam sembilan pagi hingga menjelang jam lima. Dimana kantor mulai tutup dan para pekerjanya—kecuali yang lembur—sudah diperbolehkan pulang.
Soobin membasuh wajahnya di wastafel. "GUE BILANG JANGAN TINGGALIN TAMUNYA DI SINI BANGSAT! DENGER PERINTAH GUE GA SIH, LO!?" Seru Soobin lalu tersedu - sedu. Ia kemudian melihat wajahnya sendiri yang memerah, akibat terlalu banyak muntah dan menangis.
Beberapa hari ini pikirannya kalut, dipenuhi banyak beban yang tumpang tindih berseliweran di benak. Soobin rasanya ingin menguburkan diri hidup - hidup saja sekarang, kepalanya kembali mengurutkan dan mengingat - ingat penyebab kejatuhannya saat ini. Mengingat - ingat kembali, bagaimana bisa pria penuh ketelitian dan kehati - hatian sepertinya, bisa dengan senang hati membuat lingkaran bersama seorang setan. Dan dengan senang hati jatuh ke dalam perangkap manisnya.
Kini ingatannya kembali berputar ke beberapa tahun ke belakang. Di sebuah bar, dengan bersloki - sloki minuman keras, diikuti banyak sentuhan saling bersambut di antara dia dan si setan.
▪︎▪︎▪︎
Yeah, cross the line
We’re having fun tonight
Listen2 tahun yang lalu. Octagon club and bar. Pukul 11.45 PM.
"Abis nganterin gue ke Octagon lo pulang aja sama supir kantor Kak Miyeon, klien yang ini biar gue yang tanganin. Agak bahaya kalau lo ikut" Kata Soobin ke arah sekretarisnya yang sedang memainkan iPad di tangan, mencoret - coret sesuatu yang sepertinya jadwal kerja Soobin. "Rumornya, Pak Jung agak ringan tangan sama perempuan. Gadun tua bangka tukang jajan"
Miyeon yang mendengarkan sambil tetap sibuk dengan kerjaannya di tangan, mengangguk - angguk tanpa menatap. "Bapak yakin? Saya sudah terbiasa kok. Itu resiko pekerjaan, lagipula"
"Ck. Lo nggak usah formal - formal banget kenapa dah, Kak? Cuma ada gue di sini sama Pak Mo. Yakan, Pak? Ngapain pake panggilan Bapak segala dah. . ." Keluh Soobin. Disenderkannya kepala ke sisi jendela kiri, tangannya bertengger di senta glassdoor mobil. Menjadi tumpuan.
Miyeon tertawa kecil, "Profesionalitas, Pak. Baik, jadi setelah ini saya pulang dan tidak usah menemani Bapak kan? Bagaimana dengan kepulangan Bapak dari tempat temu klien nanti? Perlu dikirimkan jemputan lagi setelahnya?" Tanya wanita yang berumur tiga tahun lebih tua darinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Attraction🔞 || C.Yj • C.Sb || YeonBin
FanfikceBurn all the rumors. Don't stop me. I'm fearless running towards you. This useless rumors rumors rumors. I close my ears and you. Believe at least one of this boy. So say it to me again. Rumor rumor rumor. Gossip gossip gossip. Rumor rumor rumor. Yo...