ini loh

2 0 0
                                    

Sebelum nama Putri s Aisyah dikenal temanku, aku sudah dulu berbahagia dengan ayah dan ibuku. Mungkin dinilai didalam hidup, itulah hal² terindah dalam hidupku, jika ditanya.

Pada umur 3 tahun - 5 tahun, aku sempat merasakan bahagia yang tak pernah kalian rasakan.

Pagi hari tepat ayah sebelum berangkat bekerja, aku ingat saat itu ingin sekali diantar keliling jalan raya bersama ibu. Lalu aku dan ibu harus kembali dirumah dan ayah melanjutkan perjalanan nya menuju kerja nya. Sesuap nasi masuk ke mulutku, masakan yang lezat melewati sela² organ ku.

Malamnya ibu menjanjikan mau membawaku ke suatu market disurabaya, hanya menjanjikan satu sampai tiga barang kesempatan untuk mengambil. aku senang, aku semangat saat itu. Aku mengambil tiga barang kemasan makanan yang ada di market tersebut, hayo ambil berapa, kata ayah.

Tidak itu saja, aku sudah disebut anak manja dikalangan umur ku waktu itu, i want i got it. Sempat ingat, tahun itu musim sekali bersepeda. Aku menangis dihadapan orang tua ku, memaksa mereka membelikan ku sepeda, ku pikir itu hanya barang biasa dan murah. Akhirnya sepeda itu datang padaku, aku sangat senang, jika ditanya.

19.00 , Ingat sampai sekarang. setiap malam minggu jam 7 malam, aku dan orang tua ku berkunjung ke suatu taman di Surabaya. Seru sekali, disana ada pasir lembut dan berbagai permainan. Ibu dan ayahku seperti biasa, duduk dan makan, makanan yg ada disana. Aku lelah dan akhirnya aku menghampiri nya, makan bersama melihat orang² tertawa ria dengan keluarganya

✎✎

Dari bulan menuju bulan selanjutnya ada tren dikalangan anak². Waktu itu tren nya adalah tablet/iPad. Dan disaat itu aku juga sangat menginginkan nya, menangis agar dibelikan. Aku melihat iPad nya teman ku, sangat canggih, bagus. Setiap minggu aku merayu ayahku. Dan akhirnya aku mendapatkan nya, aku senang.

Tahun kesekian, setelah aku masuk sekolah dasar. Sedikit takut untuk beranjak dewasa, teman² ku melihat ku sangat aneh, hanya aku yang tidak menangis dikala itu. Aku hanya takut ditinggal oleh ibuku, takut bukan karena hantu, takut memalukan. Waktu itu sempat ada tes masuk ke kelas terpilih, aku masuk ke kelas A.

21.00 , bunyi jangkrik terdengar dibelakang rumahku. Angin malam menghelai halus diwajahku, aku sedikit merenung. Gimana ya aku besok, kecemasan menyerang ku setiap umur ku bertambah. “ayo makan” Ah seperti nya makan ku sudah siap. Makan malam setiap harinya, aku bergurau dengan ayah ku, dilengkapi tawa dengan ibuku. Selesai makan aku beranjak ke kasur, dan segera memejamkan mata dan berlari ke mimpi ku.

👇🏼

Kisahku (diary)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang