Kalau boleh request, Rega berharap saat di lahirkan, ia terlahir sebagai anak tunggal kaya raya yang duitnya bejibun tidak akan pernah habis sampai tujuh turunan. Ya misalnya jadi anaknya Bill Gates seorang pembisnis dan investor, atau boleh juga jadi anaknya Elon Musk, CEO dari SpaceX sekaligus arsitek produksi Tesla. Jangan jauh jauh sampai ke tokoh luar negeri deh, minimal jadi anaknya Pak RT di kampungnya yang punya banyak tambak dan hewan ternak saja, Rega Alhamdulillah.
Maaf Bu, Rega hanya menghayal. Aslinya Rega sangat bersyukur dengan kehidupannya yang sekarang. Namanya juga takdir. Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana dan sesempurna apa saat dilahirkan. Namun, kita bisa memilih akan menjadi apa pada masa depan, membuat cinta sedalam apa di hati kita, dan tentu saja bersyukur pada masa lalu ketika Tuhan membuat garis start hidup kita.
Rega Ananto. Begitulah nama panjangnya. Remaja berusia 17 tahun, menduduki kelas 12 Sekolah Menengah Atas. Rega hanya hidup bersama Abangnya yang berusia dua tahun lebih tua darinya. Ibu menjadi TKW di luar negeri semenjak Ayah meninggal beberapa tahun silam.
Kalau ditanya hobi, hobi Rega adalah menghayal. Menghayal si cicak--eh--maksudnya Kaori--waifunya--yang sudah mokad, atau Boa Hancock yang bobanya segede melon itu hadir di dunia nyata, menjadi istri setia Rega sampai akhir hayat. Tapi Wibu sejenis Rega ini harusnya di rukiyah dulu supaya sadar. Karna sampai kiamat tiba pun, waifunya tidak akan pernah jadi nyata. Inget dek, waifumu gepeng. Gepeng! Dan kalo ditanya soal cita-cita, Rega akan menjawab lantang; ingin jadi Anime, jadi main character di dunia ini. Katanya si, biar terlihat mencolok. Soalnya ia sudah cape menjadi second lead di cerita hidupnya sendiri. Entah keluarga, maupun percintaan.
Sib, Nasib!
Sekarang Rega tengah duduk di depan teras rumah. Menghayal seraya memandang indahnya langit di malam hari. Sudah menjadi agenda Rega jika tidak ada jadwal menongkrong bersama teman-teman.
Beberapa detik kemudian imajinasi yang sudah ia rangkai seapik mungkin itu buyar begitu saja kala notifikasi HP nya berbunyi. Seakan-akan menyadarkan Rega; Woi bangsat! Halu mulu kerjaan lo.
Gitu.
Ya emang apa salahnya menghalu coba? Gak ngerugiin negara juga, kan? Mengahalu itu lebih baik dari pada korupsi duit rakyat, atau membawa anak orang untuk tetew-tetew di rumah kosong sebelum waktunya. Hm, walaupun peluang jadi orang gila karna kebanyakan menghalu itu tidak bisa di tampik.
Segara mungkin Rega mengecek ponselnya.
-0857xx:
selamat malam kak. saya celline
dari agen judi online.-Rega:
wah selamat malam juga kak celline. saya rega anaknya bu Asri. katanya si ibu saya itu janda kembang di kampung ini. kalo kaka ada kenalan duda kaya raya, hmm bisa lah yaa hubungin saya wkwk-0857xx:
saya ingin ajak kakak bekerja sama.Rega menghela nafas. Ia jelas tahu tabiat orang ini. WhatsApp Rega selalu rame di penuhi chat dari admin slot yang entah darimana mereka semua mendapatkan nomornya. Rega jadi heran sendiri. Padahal dirinya sama sekali tidak penasaran ataupun tertarik.
-Rega:
jangan ajak kerja sama kak. saya beban tim lho hahahahahahah
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionTakdir memang seperti ini, sangat menarik. Semula kau ingin berkelana ke utara, tapi dia malah membuatmu terbang ke selatan, bahkan berpindah dengan sukarela. Sudah menjadi sebuah takdir. Dua sejoli itu di pertemukan kembali saat mereka beranjak de...