------- Namjoon POV ------

765 73 24
                                    

⚠️ Kinda 🔞

Satu tahun sudah berlalu, semenjak hari itu aku sudah tinggal di rumah yang sama dengan Seokjin, walaupun aku terdengar dan terlihat sangat jahat namun jujur saja aku cukup bahagia dengan kehadiran Seokjin disisiku, ia sunggu pasangan yang sangat perhatian walaupun aku sering tidak menghargai usahanya. Setiap kali ia tertidur, aku akan diam-diam masuk ke kamarnya dan mengobati lukanya, tidak jarang juga aku mengelusnya dan menenangkannya setiap kali ia gelisah dalam tidurnya.

Hari ini ayah mengundangku untuk datang ke acara makan malam, beliau berkata ini adalah acara keluarga jadi mau tidak mau aku harus mengajak Seokjin akan beliau tidak curiga. Tiba-tiba aku melihat kehadiran Yoongi, teman dekatku sejak masa sekolah. Kami berdua berasal dari latar belakang keluarga yang sama, mungkin itu sebabnya aku cukup dekat dengannya. Namun satu hal yang membuatku terkejut saat ia datang menghampiriku dan Seokjin.

"Seokjin? Kamu ngapain disini? Kenapa kamu bisa satu meja dengan Namjoon?" ucap Yoongi sembari menarik tangan Seokjin ke arahnya.

"Woy bro ngapain lu pegang-pegang tangan suami gue?" Namjoon kembali menarik Seokjin ke sisinya

"Hah? Suami lo? Nggak salah? Lo mau hubungan serius? Sejak kapan?!" ucap Yoongi dengan nada sarkastiknya

"Bukan urusan lo! Dan kenapa juga lo bisa kenal sama dia hah?" bentak Namjoon

"Haha Seokjin pacar gue, walaupun gue baru jadian sama dia tapi gue yakin lo menikah belum selama gue dan dia pacaran , ya kan?" ucap Yoongi

"Bullshit" Namjoon menyerang Yoongi dan akhirnya mereka berdua bertengkar secara fisik di restaurant tersebut

Akhirnya aku dan Yoongi berhasil dilerai oleh petugas keamanan, aku langsung menarik Seokjin kembali ke rumah tanpa berpamitan dengan siapapun

Sesampainya dirumah emosi ku masih memuncak, namun kata-kata dan pelukan Seokjin bisa menenangkan, seperti sebuah sihir tiba-tiba seluruh emosiku menghilang dan tersisa rasa ketakutan akan ditinggalkan Seokjin.

Keesokan harinya aku melihat Seokjin sedang memasak, dan saat ku lihat masakan dan bunga yang disajikan Seokjin aku langsung teringat Eunha, cinta pertama ku. Reflek aku langsung memarahi Seokjin karena membawa kenangan buruk itu kembali lagi. Aku langsung menghukum Seokjin dan mengikatnya di balkon rumah dibawah hujan deras.

Aku baru saja kembali dari kantor dan melihat keadaan Seokjin, kini ia sudah tidak berdaya dan pingsan dibawah derasnya hujan. Perlahan ku buka ikatan tali yang ada di pergalangan tangannya, ku bopong ia memasuki kamar. Jujur saja ia terlihat begitu sexy dan menggairahkan saat tidak berdaya seperti ini. Ku buka seluruh pakaiannya, ia masih tidak sadarkan diri.

Setelah melakukan pemanasan dengan junior ku, aku mulai memasukkan milikku ke dalam Seokjin. Sungguh Seokjin sangat indah dan sempit. Aku mulai menggerakkan milikku di dalamnya, begitu cepat dan kasar sampai akhirnya aku mencapai puncakku. Ku lihat Seokjin yang masih tidak sadarkan diri, ku ilangi kegiatan panas ku sampai puncakku yang kesekian kalinya. Setelah merasa cukup lelah, akhirnya ku hentikan itu semua namun tidak berniat untuk mengeluarkan milikku dari tubuhnya.

Seokjin akhirnya tersadar dan mulai melawanku karena sadar akan posisi kami saat ini, dengan sedikit ancaman akhirnya aku melanjutkan kembali aktivitas sebelumnya namun tiba-tiba telfonku berbunyi.

"Bos mereka mengincar suamimu, sebentar lagi mereka akan menyergap rumahmu, sebaiknya anda pergi sekarang sebelum mereka sampai" ucap anak buahku

Emosiku kembali memuncak, namun tiba-tiba tangan halus Seokjin mengelus pahaku, berusaha untuk menenangkanku, sembari mendengarkan strategi anak buahku, ku genggam tangan Seokjin dengan erat untuk meredam emosiku, entah mengapa perlakuan kecilnya membuatku sedikit tenang.

Fake Wedding - NAMJIN [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang