Sambung Puisi "Langit" [1.1]

33 5 3
                                    

Happy Reading

Langit kembali memberikan cerahnya
Meskipun dia pernah mendung dan gemuruh

Dikala gemuruh itu bagai ombak sebuah rasa
Dan mendungnya bagai suasana jiwa
    
Mendung mu adalah awal keindahan
Dimana setelah air mu datang akan ada pelangi di ciptakan

Maka kuairi kau dengan leleh bening
Oleh mata yang memerah, menatapmu pasrah

Kepasrahan ini,membuat diriku hancur dalam tatapan ku yang sayup sedih ini.

Menatap langit, membuatku ingin terbang dan meneriakkan segala rasa sesak dalam dada.

Ingin kuberteriak kapankah aku akan bertemu dengan Belahan jiwaku.

Meskipun langit tampak mendung lalu hujan
Itu pertanda baik membuat tanah subur

Langit ku bagai seni paling indah, ia datang dengan kecerahan nya, lalu gelap dengan seiringnya waktu pun akan tetap indah 
  
Karena Langit adalah candu ketika Jenuh datang melanda. Membuat Mu Merasa ada yang Mengerti mu ketika dunia menatap Mu berbeda
    
Langit kau yang paling dekat disana,maukah kau sampaikan pesan ku pada-Nya tentang harap yang ku rapalkan dalam doa

Menitipkan rindu yang ada,untuk nya yang jauh disana.
Langit ciptaan sang kuasa, aku sudah  melupakan luka itu , dan  kini aku benar-benar merindukannya.

Anila malam tolong bantu sampaikan rindu ini,
Jangan biarkan ku menderita diujung penantian panjang.
Langit biru Kutitipkan harapan cinta padamu,
Jangan pernah kau jemu memberi daku untaian sirna haru

Jangan biarkan cinta ku yang setinggi langit
Jatuh begitu saja karena rindu yang tak sampai pada sang pemilik hati.

Izinkan aku menikmati harsa
Tanpa ada sayatan luka yang sibuk mendera

Kala langit menghangatkan sepi
Dari kegelapan yang sunyi
Tatkala ku memandang birunya
Dan berharap kau kembali

Dengan gelisah ditemani pekat malam
Kumenarikan jemari menyentuh kertas lusuh
Menceritakan langit yang pendendam
Bersama kenangan yang luruh

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang