2

14 6 0
                                    

Selamat membaca!!!

Jangan lupa di like ya

❤❤❤








"Akhaa...."
Pekik rara

Hampir saja tongkat kayu mengenai nya dan untung saja ada seseorang yang menolong nya tapi rara belum berani melihat siapa orang tersebut karna ia takut melihat perkelahiran di depannya ia hanya menunduk dan memegangi tulutnnya.

"Dasar pengecut lo anj*  cuma bisa pake senjata
Suara laki-laki itu"

"Hahaha suka-suka gua bangsa*"

"Breg** lo"

Ucap nya menghampiri lawannya dan memuk ulnya dengan membabi buta

Dan rara tidak tau apa yang sedang terjadi di sekililing nya iya ai menuduk berharap mereka semua bisa cepat berhenti berkelahi

"Ayah rara takut"
Tangis rara 

"Sialan"

"Hahahahaha kenapa masih belum nyerah"
Tanya renyah laki-laki itu

"Liat aja lo gua ga bakal tinggal diem tunggu aja pembalasan dari gua"

"Hhahaha silakan dengan senang hati gua tunggu"
Ucap laki-laki mengejek lawannya

"Semua nya cabut."
Dengan wajah babak belur lelaki itu pergi meninggal kan lawannya

"Hahaha mampus lo makanya jangan coba-coba cari masalah ya ga rel"

Laki-laki itu hanya mengeluarkan smirknnya

"Oh iya rel itu siapa ?"

Verrel menoleh ke belakang 

"Ga tau "

"Lah?ucap bagas"

Tiba-tiba ada di situ

" Iya udah gua samperin dulu kasian dia kaya ketakutan gitu dia ga tau kali kalo nih jalan bahaya buat dia hahaha"

Saat bagas ingin menghampiri rara di tahan oleh verrel

"Ga usah gua aja"

"Lo yakin?"

"Hm"

"Iyaudah kalo gitu"

"Lo duluan aja sama yang lain"

"Oke"

"Masih mau di sini terus?"
Ucap laki- laki itu
rara langsung melihat ke sumber suara itu
Dannnn yang pertama kali rara liat ada lah wajah tampan laki-laki tersebut alis tebal bulu mata lentik bibi pink wajah kokoh dan juga mata coklat dengan keteduhan bagi siapa saja yang memandang nya

"Gua tanya sekali lagi masih mau di sini?"
Ucap verrel dingin

"Ehhh....."
Rara tersadar dari lamunannya

"Ga kok"

"Terus?"

Ga aku cuma masih shok aja,oh iya itu jigat kamu berdarah

"Hm"
Verrel yang sudah biasa akan hal itu hanya biasa saja

"Kok hm doang nanti kalo infeksi gimana"

"Ga usah lebay lo"

"Kok lebay sih,aku bener kok
Tunggu dulu"

Verrel hanya diam melihat apa yang di lakukan wanita di depannya ini

Rara berjalan lebih dekat ke verrel

"Ngapain?"

"Aku mau bersihin luka kamu"

VERRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang