Menyatakan 2.

8 0 0
                                    

"Ini Kang, nasi goreng spesialnya dua udah jadi. Ga pedes kan?" Ucap pedagang nasi goreng tersebut

"Iya, hatur nuhun" Jawab Randi

"Nih Sal, nasi goreng spesial untuk orang yang spesial juga kaya lo"

Mendengar perkataan tersebut Salsa segera menoleh kearah Randi dan memberikan tatapan sinis nya

"Garing lo!" Ucap Salsa

"Ih Sal, maneh teh masih kesel ya? Hampura atuh. Sumpah deh Sal, gue mau ngomong tapi takut"

"Yaudah sih ngomong aja!" Ucap Salsa sambil menyuapkan sesendok nsi goreng kedalam mulutnya

"Abdi bogoh ka anjeun Sal, maneh mau ga jadi pacar abdi?" Ucap Randi dengan kata diakhir kalimat yang sengaja dipercepat dan pelan

"Uhukk-" Salsa pun tersedak mendengar perkataan dari Randi

"Gausah becanda lo! Becanda lo ga lucu sumpah" Lanjut ucap Salsa

"Kan, giliran abdi becanda dianggap serius. Giliran sekarang abdi serius maneh nganggep nya becanda"

"Coba bilang sekali lagi, ga percaya gue" Ucap Salsa

"Salsabila, maneh mau teu jadi pacar abdi?" Ucap Randi

"Menurut lo gimana?" Ucap Salsa

"MAU!! LO PASTI MAU, YAKIN BANGET NIH GUE" Ucap Randi dengan penuh semangat

"In your dream, babe!" Ucap Salsa

"Sal, serius atuh ih. Abdi moal digantungin gini" Ucap Randi dengan nada sedikit merengek

"Yaudah makan dulu ah laper gue, nanti gue jawab ko"

"Bener ya Sal? Awas aja lo bohong! Kalo bohong gue tinggalin lo disini"

"EH? APA - APAAN LO?!"

"Ehehehe, becanda geulis. Gausah ngambek gitu, di peyuk juga nih lama - lama"

"KITA BELUM MUKHRIM!"

"Yaudah Sal, langsung gue halalin aja mau ga?"

"MIMPI LO GAUSAH KEJAUHAN WOY!" Ucap Salsa sembari meneguk air minum yang ada di depannya

"Emang lo pikir, gue halalin kaya gimana Sal?" Tanya Randi

"Nikah kan?!" Jawab Salsa dengan nada geram

"DIH? AHAHAHAHA. FIX LO NGAREP NIKAH SAMA GUE" Ucap Randi dengan tawa yang sangat senang

"ENGGAK! TERUS MAKSUD LO HALALIN YANG KAYA GIMANA?!"

"Gue ajak ke MUI, biar dapet label halal. Atau ga lo pake wardah aja Sal, biar halal"

"LO PIKIR GUE MAKANAN?!"

"Iya, lo bakpao! Liat tuh pipi lo. Rasanya mau gue gigit aja tau ga?!"


Mendengar perkataan yang diucapkan oleh Randi, Salsa pun segera memegangi pipi nya itu.


"Sialan lo!" Ucap Salsa

"Jadi, gimana Sal?" Tanya Randi

"Apanya?"

"Ih, maneh teh ditanya malah nanya balik. Orang tuh kalau nanya dijawab dulu, jangan ditanya balik" Ucap Randi dengan nada sedikit kesal

"Uluh - uluh , kesel ni ceritanya?"

"Ga."

"Tapi, Ran-"

"Tapi, apa Sal?" Ucap Randi dengan memotong pembicaraan Salsa

"Jangan di potong dulu, gue belum selesai ngomong"

"Iyaudah lanjut"

"Lo udah yakin sama pilihan lo itu? lo gabakal nyesel? lo bakal terima konsekuensi dari pacaran? Gue takut, Ran" Ucap Salsa dengan nada sedikit resah

"Apa yang lo takutin,Sal? Gue udah milih lo dan pastinya gue bakal terima apapun itu yang bakal terjadi nantinya"

"Takut kalau suatu saat nanti gue yang jahat, Ran. Gue yang ninggalin lo ataupun sebaliknya"

"Gue belum siap buat kehilangan, karena gue tau segala hal tentang kehilangan itu cuma menyakitkan,Ran"


Setelah mendengar ucapan Salsa, Randi pun mengambil kedua tangannya. Menggenggam erat seakan memberi keyakinan bahwa ia tulus mencintai Salsa.


"Sal, percaya deh sama gue. Gue bakal buktiin kalau omongan lo itu ga akan terjadi di hubungan kita"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang