Hiden || 1

3 5 0
                                    

Kamu. Adalah definisi dari kebahagiaan yang berawal dari hal sederhana.

-Hiden
Happy reading

Bagas is calling📞.....

"Halo Gas kenapa?"

"Hmm..bisa ketemu?"

"Dimana?"

"Ditaman komplek deket rumah lu ya, gue mau ngomong sesuatu."

Mendengar itu Mila hanya memutar bola matanya malas.
"Ngomong lewat telfon aja kenapa si gue mager banget ni."

"Ck dateng aja si gue bawain Nori kesukaan lu ni."

"Wahh serius?!! Oke-oke oteweee!"

TUT

mendengar itu Bagas hanya menggelengkan kepala _dasar cewe rumput laut_ .

***
Sesampainya di taman Mila celingak-celinguk mencari seorang cowok bertubuh tinggi itu. Pasalnya sudah hampir setengah jam ia menunggu. _jangan-jangan gue dikerjain Bagas ni_ Gumam Mila mendengus kesal. Saat hendak bangkit dari kursi taman tiba-tiba ada seorang yang menarik tangan nya.

"Ehh kok mau pergi?" Ucap seseorang dengan nafas yang terdengar tak beraturan.

"Gue kira gajadi." Ucap Mila memutar balik tubuh nya dan menatap pria dihadapannya dengan kesal.

"Sorry gue abis nganterin temen ke minimarket tadi." Ucap Bagas sambil menarik Mila untuk kembali duduk di kursi taman.

"Jadi lu mau ngomong apaan?"

"Hmm.. nih buat lu." Ucap Bagas menyerahkan kantung kresek cukup besar berlogo indojuni kepada Mila.

"Buseet lu mau dagang Nori? Terus mau nawarin ke gue gitu? Sorry ya gue lagi gaada duit ja-"

"Will you be mine?." Ucap Bagas memotong celotehan Mila.

_BAGAS NEMBAK GUE? ASTAGHFIRULLAH MIMPI APA GUE SEMALEM!!_ rasanya ia mau salto sekarang juga. Sebenarnya Mila sudah lama menyukai Bagas hanya saja ia tak yakin Bagas akan membalas perasaannya jadi, ia simpan perasaan itu untuk diri nya saja. Hmm semacam _secret admirer?_ mungkin.

"Heh kok malah bengong lu terima gue ga? Gue udah ngeluarin duit buat beli Nori banyak tuh." Ucap Bagas menaik turun kan alis nya. Kalau kalian tanya apakah Bagas ngga deg-degan? _Ngadi-ngadi kalian jantung gue kek mo lompat ni_

"Lu ikhlas ga si?" Ucap Mila menatap Bagas kesal. Melihat tatapan tak sabar dari Bagas Mila hanya terkekeh pelan dan..

"Yes I Will." Jawab Mila dengan menampilkan senyum manis nya. _Astaghfirullah pacar gue manis banget dah kalo senyum_ batin Bagas yang takjub dengan senyum menenangkan milik Mila.

***

"Gas hari ini jadi jemput aku kan?" Ucap Mila dari sebrang telfon sambil memakai sepatu nya dengan terburu-buru. Pasal nya kemarin Bagas berjanji akan menjemputnya hari ini. Katanya sih sekalian pamer pacar baru di sekolah. Mengingat itu Mila hanya terkekeh geli. Ada-ada saja pacar nya itu.

"Sorry ya Mil hari ini aku gabisa jemput kamu." Ucap Bagas yang terdengar menyesal di sebrang sana.

Mendengar itu Mila hanya mampus menghembuskan nafas kecewa. Ia kira hari ini akan menjadi sangat menyenangkan saat membayangkan berangkat sekolah bersama Bagas.

"Oh yaudah gapapa." TUT panggilan diakhiri sepihak oleh Bagas.

Mila memutuskan untuk melepas sepatunya dan bergegas masuk kembali kedalam rumah. Karena terlalu bersemangat ia sampai rela meninggalkan sarapan dirumahnya yang sangat sepi itu.

"Non Mila jadi sarapan?" Tanya mbok inem yang sepertinya akan membereskan meja makan.

"Hehe jadi dong mbok ayo sarapan bareng Mila juga." Ucap Mila disertai dengan cengiran khas nya.

"Ah saya ngga enak Non saya makan di dapur aja." Ucap Mbok Inem menatap Nona nya tidak enak.

"Ihh masa Mila makan sendiri sih emang Mbok tega?"

Melihat itu Mbok Inem hanya menghembus kan nafas nya pasrah. Ia memang sudah biasa diajak sarapan bersama oleh Mila karena setiap hari meja makan yang luas ini hanya diisi oleh mereka berdua.

"Hmm Mbok, Mila udah selesai terus mau berangkat sekolah ya, assalamualaikum." Mila berpamitan sembari mencium tangan pembantu yang ia anggap seperti ibu nya sendiri.



***
Dengan senyum yang menghiasi wajah cantik nya Mila terus melangkah dengan semangat menuju kelas. Ahh rasanya tak sabar mengingat hari ini ada mapel bahasa Inggris yang sangat ia sukai. Beberapa siswa yang berlalu-lalang terlihat menyapa nya atau sekedar tersenyum kepada Mila yang dibalas hal yang sama oleh gadis bertubuh mungil itu. Namun perhatian nya teralihkan saat mendengar bisikan warga pertiwi saat melihat dua orang yang berboncengan menggunakan motor sport berwarna hitam itu.

Ehh itu Bagas kan?

Wah anjir itu sama Alesya dong

Gila mereka pacaran ya?

Dan masih banyak lagi celotehan siswa-siswi disana. Kesal. itu yang dirasakan Mila hari ini. Coba kalian bayangkan siapa yang tidak kesal saat pacar nya malah boncengan sama cewe lain? "Jadi ini alasan Bagas tidak menjemput nya? Gara-gara Alesya?"

***

"Woy landak kenape lu?" Ucap Via saat melihat Mila memasuki kelas dengan wajah murung yang tak biasanya diperlihatkan oleh gadis itu.

"Au ah badmood gue." Ucap Mila lalu menelungkupkan wajah nya dilipatan tangan.

Suasana kelas yang tadinya ricuh kini mendadak sepi. Mila merasa ada yang menepuk kepala nya pelan. Ia mendengus pasti sahabat laknat nya itu minta ditemani ke toilet. _pasti minta anterin ke toilet nih_

"Apasih Vi kalo mau ke toilet berangkat sendiri aja sono, gue lagi bete nih." Ucap Mila sewot tanpa menoleh pada sang empu.

Via yang mendapat semprotan seperti itu melotot kan matanya tak terima _Whatt apa-apaan nih kutil_ .

"Hey kamu kenapa?" Ucap seseorang dengan nada lembut. _Tunggu kenapa suara Via jadi kek cowo?_ akhirnya Mila mendongak untuk melihat siapa cowo yang berani menganggu acara galaunya ini.

"Bagas?" Ucap Mila terkejut.

" Iya aku Bagas, masa setan." Ucap lelaki itu dengan cengiran khas nya.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Sengaja mau nyamperin kamu, kangen." Ucap Bagas sambil tersenyum.

_BLUSH_

"E-eh apaan sih." Ucap Mila bersemu merah ia yakin pasti pipi nya kini semerah tomat.

"EKHEM.. tolong ya disini masih ada manusia yang bernapas." Ucap Via melotot karena merasa penyakit uwuphobia nya kambuh.

Mila hanya memutar bola matanya malas melihat makhluk disampingnya _Kampret ganggu orang pacaran aja._

TETT...TEEET

"Eh udah bel aku ke kelas dulu ya." Pamit Bagas sambil mengacak rambut Mila pelan.

"Bagas ishh berantakan tauu." Ucap Mila mengerucut kan bibir nya. Hal itu membuat Bagas terkekeh gemas. Tak tau kah Bagas sedari tadi banyak kaum hawa yang mau salto saat melihat nya tertawa seperti itu?



Sederhana. Namun bisa membuat Mila melupakan kekesalan nya pada lelaki itu. Ahh apa gue udah bilang kalo Bagas memang seperti itu, membuat kesal dan bahagia bersamaan. -Mila

Tbc
Gimana suka ngga? Jangan lupa ningalin komen yaa dan yang utamaa
Jangan lupa voteeee<3<3<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang