30 September 2017
Ia menghirup udara dingin malam itu perlahan. Tidak hanya dingin angin yang ia rasakan dari sela-sela rambutnya, tetapi juga jalanan yang sembab, hasil dari hujan yang terus mengguyur dari hari sebelumnya.
Semuanya dingin. Langit malam itu terlihat sangat gelap, sepertinya siap mencurahkan hujan berikutnya. Lampu jalanan dan kendaraan menyorot ke jalan, satu kendaraan menyorot sangat tajam padanya, namun dirinya tidak bergeming.
Pikirannya kembali pada seseorang yang ia tinggalkan sendiri di apartemen, sendirian. Terakhir ia melihatnya beberapa waktu tadi, gadis itu sedang menangis.
Ah, bahkan disaat-saat seperti ini, ia sempat mengingat gadis itu.
Satu hal yang datang setelahnya. Rasa sesal semakin menggerogotinya saat ini. Ia tidak tahu bahwa malam ini akan menjadi hari terakhirnya melihat gadis itu.
Suara samar-samar orang semakin ramai didengarnya, namun ia tidak bergeming.
Sinar lampu mobil itu tetap menyorot tajam ke arahnya, namun ia tetap tidak bergeming.
Ia merasakan getar ponsel di kantong jaket kulitnya. Ia berusaha menggerakkan tangannya, namun terlalu kaku untuk terangkat. Ia hanya bisa meringis, frustasi dan kesakitan.
"Nak, kamu nggak papa?"
Ia membuka matanya perlahan, namun wajah orang di atasnya tidak terlihat jelas. Pemandangan di depannya menjadi berputar dan semakin abstrak.
Seseorang mengambil ponselnya yang ternyata terjatuh dari dalam jaket.
"Halo... Ini keluarga yang punya hp? Ah... Maaf, tapi..."
Kesadarannya langsung hilang saat orang yang menolongnya hendak mengatakan kejadian sebenarnya pada gadis itu.
"AMBULANCE!! JANGAN HALANGI JALANNYA!!"
Orang yang mengangkat telpon tadi menoleh ketika menyadari bahwa korban tabrakan itu kehilangan kesadarannya. Ia menutup sambungan telepon, lalu membalik ponsel itu. Nama si pemilik ponsel terukir di case kulit yang unik ini.
Hanse, Do
97.09.25Based on 2 Kids - Taemin
Bae Yoobin x Do HanseStart!
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Kids
FanfictionManusia memang tidak pernah bisa puas dan selalu penuh sesal. ⚠️Bahasa kasar/seksual/vulgar⚠️