#1

8 1 0
                                    


   Siapa yang tak mengenal sosok Erdan Gerald Alexander? pewaris tunggal keluarga Alexander. Pria kejam, sadis, dan dingin.

kita akan menceritakan tentang kehidupan Erdan, apakah Erdan memiliki keluarga yang bahagia? Tentu. Ibu yang sangat menyayanginya, Ayah yang sangat memanjakannya, dan Kakek yang selalu perhatian.

huft.

Hari ini adalah hari senin, hari yang membosankan, hari yang paling dibenci Erdan atau mungkin dibenci seluruh siswa? Ya, hari ini akan diadakan upacara. Dimana kita harus dihadapkan dengan ceramah dan sinar matahari yang terik. Sangat membosankan.

06.25

Seorang pria turun dari tangga dengan baju yang dikeluarkan dari celana, dan dasi yang hanya diselempangkan di pundak serta tas yang hanya dijinjing. Jangan lupakan rambut yang acak acakan, sungguh menambah kadar ketampanannya.

"morning", sapa pria tersebut saat melihat keluarga kecil nya duduk di meja makan.

"morning boy"
"morning too erdan, duduk dan segera sarapan, agar kamu tidak terlambat", ucap yang ada disana. Tunggu, Erdan? Ya, pria yang menyapa tadi adalah Erdan.

"Erdan nggak sarapan.", jawabnya sambil mengambil segelas susu dan meminumnya. Bunda nya yang melihat hal tersebut hanya geleng gelang kepala. Kebiasaan, pikirnya.

"Pakai dasimu, rapikan bajunya, baru kamu boleh berangkat", sahut sang kakek.

"hm nanti, Erdan pamit", ucap Erdan yang langsung menyalami tangan orang tuanya dan kakeknya.

"Hati - Hati", ujar kedua orangtuanya.

"hm", jawab Erdan yang langsung keluar.

Saat diluar rumah, dia segera memasukan dasinya kedalam saku dan memakai helm nya serta menyapirkan tasnya ke pundaknya. Setelah semuanya selesai dia segera berangkat ke sekolahnya dengan menggunakan motor kesayangannnya.

06.40

Kondisi Jakarta pagi ini macet, membuat Erdan sedikit terlambat masuk sekolah dari biasanya. Biasanya dia hanya butuh waktu 5-10 menit ke sekolahannya.

Hari ini akan jadi hari yang sangat menyebalkan, pikir Erdan.

Saat masuk gerbang SMA GARUDA banyak riuh perempuan yang menyoraki nama Erdan, kalian sebut saja mereka FAFADAN, FAns FAnatik erDan begitu kata Daffa, teman Erdan.

Erdan tak peduli dengan riuh sorakan tersebut, dia segera turun dari motornya dan melepas helmnya. Dia selalu memasang tampang dinginnya saat melewati koridor, atau bahkan setiap hari dia memasang tampang seperti itu.

Erdan segera ke kantin menyusul teman temannya. Kenapa Erdan bisa tau? Karna sudah menjadi kebiasaan mereka. Saat sampai dikantin dia segera menuju meja yang biasa mereka tempati.

" woi bos! ", teriak salah satu dari 4 diantara mereka.

Siapa mereka?

Pertama ada si playboy yang selalu heboh, dan susah diam serta pembuat rusuh. Daffa Putra Khasanta.

Kedua ada kembaran Daffa, tapi dia berbeda dengan Daffa, kalo Daffa pembuat rusuh, Kalo Daffi pencair suasana, penengah perdebatan. Daffi Putra Khasanta.

Ketiga ada si rambut ikal, sebelas dua belas dengan Daffa, bedanya Asep kadang mencampur campur bahasanya seperti Indonesia ke Jawa. Ya, dia Asep Ramadhan.

Keempat ada sibijak Iqbal Jjagastra Bagaskara, paling bijak diantara 3 orang tadi. Sifatnya yang baik, hurmonis, dan manis membuat Iqbal banyak dikagumi banyak kaum hawa, walau tak sebanyak Erdan.

" denger denger ada murid baru, cewek, cakep, manis pokoknya, menurut lu gw gebet kaga ya? ", celetuk Daffa.

"emang iya?", tanya asep dengan logat jawanya.

"Iya anjir, mana cakep banget lagi", heboh Daffa.

" Tau darimana? ", tanya Iqbal tiba - tiba.  Aneh bukan? Iqbal memang banyak yang suka tapi dia tidak pernah tertarik memulai suatu hubungan.

" tumben lu kepo? " , tanya Daffi.
" iya tumben banget? ", sambung Daffa.
" iya tumben", sambung Asep lagi.

" Nanya doang ", jawab Iqbal.

" Dan, lu nggak kepo gitu sama anak baru? Cakep lho ini", tanya Daffa ke Erdan. Dan respon Erdan hanya mengendikan bahunya saja. Keterlaluan.

" Tau tuh Erdan, lu homo?", tanya Daffi yang mendapat tatapan tajam dari Erdan.

" eh bercanda bos ", jawab Daffi sambil tertawa.

Kringg.  .  .Kringg.  .  .Kringg. . .

Bel masuk SMA garuda telah berbunyi tanda upacara akan segera dilaksakan, semua siswa segera berbondong bondong menuju ke lapangan begitu pula Erdan dan kawan kawannya.

–––

Ini cerita pertama gw. Jadi, gw harap kalian suka sama cerita gw, jangan lupa vote, comment sama follow ya, see u di part berikutnya.

Erdan Alexander Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang