14 tawanan jin

5 0 0
                                    

Kaget bukan main itu lah yang dirasa Galih setelah sadar kini ia sudah berada di tengah belantara yang gelap. Tidak tahu bagaimana caranya dia bisa sampai disini. Sejauh mata memandang hanya pepohonan dan gelap. Di depannya ada rawa, sesekali terdengar suara burung gagak, burung hantu, bersahutan.

"Dimana ini?" Dia ketakutan.

"Tolong!toloooongg!" Ia terus berteriak agar ada yang mendengarnya dan membantunya keluar dari tempat asing ini.

***
"Innamaa amruhu idzaa araada syai-an ay yaquula lahuu kun fayakuun..sodaqollahul adzim." Ustad Wahyu menutup bacaan surah Yasin.

Ini hari kedua Galih terbaring koma di rumah sakit.
Sore itu ketika dia menghilang dari rumah Slamet, teman-teman nya dan para warga mencari.
Malam nya tim santri ustad Wahyu menemukan Galih di dasar jurang yang tak terlalu dalam, dan jarak nya cukup jauh dari rumah Slamet. Galih langsung dilarikan ke RS dan kata dokter ada benturan cukup keras di kepala, hingga menyebabkan dirinya koma.

Julia,ibu Galih duduk di sebelah putra nya dengan mata yang basah, baru saja ia membaca surah Yasin bersama ustad Wahyu, kemarin ia baru sampai dari Jakarta bersama Gading, kakak Galih.

"Ibu yang sabar ya, Insyaallah nak Galih baik-baik saja." ucap ustad Wahyu menenangkan Julia yang kini mulai terisak melihat sang putra tak berdaya.

"Iya ustad, trimakasih sudah mendoakan anak saya, semoga dia lekas siuman."

"Aamiin...Insyaallah."

Di luar ruang ICU Andra dan Kenang sedang berbincang dengan Gading.
Tak lama ustad Wahyu datang dan ikut bergabung.

"Nak Andra..nak Kenang..bapak boleh bertanya?" tanya ustad Wahyu.

"Boleh ustad, apa itu?" Andra antusias.

"Apa waktu di hutan kemarin ada yang kalian atau nak Galih bawa?" wajah ustad Wahyu tampak serius.

"Ada tad, kita bawa perlengkapan syuting, dan barang-barang keperluan biasa." Jawab Andra.

"Maksud bapak apa kalian mengambil sesuatu dari hutan itu?" lanjut nya.

"Nggak-" Andra belum selesai dengan perkataannya Kenang memotong.

"Ada ustad." jawab Kenang yakin.

"Waktu sebelum mulai syuting, Galih nemuin bekas sesajen, pas saya deketin dia kaget trus seperti nyimpen sesuatu di kantong nya, tapi dia nggak ngaku pas saya tanya." Jelas Kenang mengingat kejadian ketika di Alas Etan.

"Lu yakin?" Sahut Gading ragu.

"Yakin kak, semenjak itu gue curiga ada yang dia sembunyiin, dan kejadian demi kejadian menimpa kita." Lanjut Kenang.

Ustad Wahyu menghela nafas, tadi sepanjang berdoa ia mendapat bayangan dipikirannya, melihat Galih sedang berada disuatu tempat yang penuh pepohonan, rawa,dan gelap. Dari situ ia mulai menyimpulkan Galih tidak mengalami kecelakaan yang wajar, tapi jiwa nya kini berada disuatu tempat menjadi tawanan jin.

"Berarti ada barang yang harus segera dikembalikan, untuk kebaikan nak Galih." kata ustad Wahyu.

"Tapi kita nggak tahu apa dan dimana." Jawab Andra.

"Kita cari!" Sahut Kenang yakin.

GAMAN KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang