12

143 13 1
                                    

Hari yang cerah di hari sabtu, semua dokter kembali beraktivitas seperti biasa. Wendy sudah pindah ke London seminggu yang lalu, rosé juga sudah sehat dan kembali bekerja, dan hubungan mereka berdua jungkook juga sudah membaik seperti biasa.

"Besok ngumpul yuk."~sapa jimin yang baru datang setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Giliran jennie udah pulang aja, lu dateng ama kita. Kemaren-kemaren kemana aja lu? Bucin mulu sih."~balas jeyop yang diikuti tawa oleh yang lainnya.

"Ayolah....jarang-jarang juga kan kita kumpul?"~lanjut jimin.

"Kapan-kapan aja ya jim, kita semua lagi pada sibuk nih."~balas jeyop menepuk pundak jimin dan keluar dari ruangan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Jimin pun menghela nafas pasrah. Semua sahabatnya sangat sibuk dengan pekerjaan mereka, sebenarnya dia juga sama sibuknya. Tetapi seorang jimin adalah seorang selalu menyelipkan kesenangan didalam kehidupannya, dan selalu ngebucin sama pacarnya jennie. Tapi mereka dihalangi oleh jarak yang membuat pertemuan mereka hanya dapat dilakukan saat jennie libur.

°°°

Rosé duduk di lorong rs disamping mesin kopi, dan menikmati kopinya di waktu luang. Hari ini merupakan hari yang lumayan sibuk untuk rosé.

Tidak lama kemudian, jungkook datang tiba-tiba dari arah kiri berdehem mendatangi rosé.

"Heran, suka banget sendirian mulu."~sapa jungkook yang baru datang duduk disamping rosé. Rosé hanya membalas jungkook dengan senyuman dan kembali menikmati kopinya.

"Eemmm....ci, nanti malam sibuk ga?"~tanya jungkook.

"Enggak kok, kenapa?"

"Nanti..... jam 8 ke ruangan gue ya, ada....eemm....pokoknya ke ruangan gue jam 8 ya."~ucap jungkook gugup dan langsung beranjak pergi meninggalkan rosé sendirian.

Rosé pun dibuat jungkook bingung setelah melontarkan permintaan barusan.

°°°

"Loh ci, belum pulang? Udah mau 8 bukannya jam lu udah abis?"~tanya jeyop yang baru datang.

"Gapapa kok, lu shift malam bang?"~tanya rosé balik.

"Iyeee, langganan shift malam gue mah."~balas jeyop sambil memasang jas dokternya.

"Mereka semua udah pada pulang kan bang."~tanya rosé pelan.

"Iyaaa, ampunn....lu kenapa si inces. Kek mau ngerampok aja. Gue aja yg shift malam yang lain udah pada pulang dari jam 7 tadi. Lu aja yang kelainan masih disini, masih banyak laporan lu?"~ucap jeyop yang tidak dibalas apapun oleh rosé.

"Haishh, dah ah. Gue tugas ya. Lu buruan pulang deh kalo ga ada kerjaan, entar pawang lu cerewet lagi."~ucap jeyop yang perlahan keluar dari ruangan itu.

Rosé menatap jam yang menunjukkan pukul 19.55, kemudian beranjak dari sofa dan meninggalkan ruangan.

Rosé berjalan santai di lorong rs hendak menuju ruangan jungkook. Tak lupa ia selalu menyapa balik setiap karyawan rs yang menyapanya.

Setelah sampai di depan ruangan jungkook, rosé mengetuk. Tidak ada jawaban apapun dari dalam. Rosé pun membuka ruangan jungkook itu dan benar saja dugaannya, ruangan itu kosong.

Rosé pun menutup pintu ruangan jungkook kembali setelah masuk, dan mulai menelaah setiap sudut ruangan itu. Saat ia baru saja duduk di sofa, tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat ada jungkook disana yang membuat rosé terkejut.

"Bisa ga diketuk dulu? bikin kaget aja."~ucap rosé sedikit kesal.

"Lah ini kan ruangan gue, ngapain gue ngetuk lagi."~jelas jungkook terkekeh kecil yang dibalas wajah kesal oleh rosé. Jungkook pun duduk disamping rosé tanpa aba-aba. Mereka terdiam sesaat.

"Ada operasi?"~tanya rosé memecah lamunan mereka.

"Hhmm, lama ya nunggunya?"~tanya jungkook balik.

"Enggak kok, baru aja datang."~balas rosé. Lalu mereka terdiam lagi, sangat canggung.

Tidak lama kemudian, jungkook menggenggam tangan rosé yang ada disampingnya itu. Rosé sedikit terkejut dan bingung.

"Ci....aku bukan sahabat kamu kan?"~tanya jungkook lembut yang masih dalam posisi kepala tersandar disofa.

"Hhmm, kenapa?"~balas rosé tidak kalah lembut.

"Berarti....kamu mau jadi pacar aku?"~tiba-tiba jungkook menanyakan hal itu, membuat rosé semakin terkejut dan mulai malu.

Jungkook pun mengubah posisinya dari yang kepala tersandar di sofa, sekarang sudah duduk tegak menghadap rosé dan menatapnya lekat.

"Kamu mau ga jadi pacar aku?"~tanya jungkook sekali lagi dengan sangat lembut. Rosé masih diam menatap jungkook.

"Yang aku tau, seorang rosé kalo ditanya dan jawabnnya cuman diam.....artinya iya."~ucap jungkook lembut. Rosé dibuat mati malu oleh jungkook, rosé tidak bisa berkata-kata sekarang. Dia hanya terus menatap jungkook.

Tanpa aba-aba jungkook meraih pipi rosé dan menciumnya. Ya, jungkook mencium rosé dengan sangat lembut. Awalnya rosé terkejut, tetapi lama kelamaan dia dibuat kalah oleh seorang jungkook dan membalas ciuman manis itu.

Jungkook pun sangat senang. Dia tidak menduga bahwa rosé akan membalas ciumannya itu, dan membuat jungkook tersenyum kecil di sela ciuman mereka berdua rosé.

Tidak lama kemudia rosé melepas ciuman mereka dan langsung memeluk jungkook erat.

"Jangan pernah tinggalin aku lagi."~bisik rosé lembut kepada jungkook.

"Never."~ucap jungkook tersenyum menang, mengecup pucuk kepala rosé dan membalas pelukan hangat itu.

***


Udah lama ga update maaf ya....
Pendek aja kali ini maaf bangett🥺🤍



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fine or NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang