Hi guys hope u enjoy!
Seorang perempuan dengan tergesa menuruni tangga sekolahnya ia menatap teliti ke sekitarnya, senyumnya mengembang saat matanya menyorot ke seseorang yang tengah sibuk mendribble bola.
"Arga!" sosok yang dipanggil Arga itu menoleh lalu kembali membuang muka setelah mengetahui sosok perempuan yang memanggilnya adalah Aluna Adhiyasta, perempuan yang sejak seminggu lalu mengganggu kenyamanannya.
Luna berjalan sambil sibuk menikmati kegantengan seorang Arga, hingga tanpa sadar sebuah bola mengarah ke punggungnya, membuat gadis itu tersungkur.
"Sakit woi sapasih yang lempar?!" bentaknya sambil menatap sebal ke arah sekitar.
Semua diam menatap Luna, tidak ada satupun yang mencoba menolong gadis itu, Arga yang melihat hal itu juga tampak diam sambil menikmati minuman yang diberikan oleh temannya, Gerald.
"Tolongin deh bos, kasian tuh cewek lo," ucap Kevin sambil menatap kasihan ke arah Luna.
"Dah bisa jalan sendiri, ngapain nyusahin gue." Arga menanggapi sambil menatap nenek lampir a.k.a Luna yang masih tak gentar untuk mendekatinya.
"Arga ini Luna bawain bekal buat Gaga, dimakan ya," seorang Luna tersenyum manis untuk Arga, tapi bukannya meleleh Arga justru melempar kotak makanan itu hingga berserakan.
Luna menatap kecewa, tetapi beberapa detik kemudian kembali tersenyum. "Ga, gabisa ya hargain Luna satu kali aja?"
"Gak!"
Tampak beberapa teman Arga meringis mendengar perkataan cowok itu, mau secantik apapun Luna, sebesar apapun Luna berusaha mendapatkan Arga pasti akan sulit, karena ia adalah Juanno Arga Danendra. Si pangeran mati rasa milik SMA Dhiyasta.
🦩🦩🦩
Kantin Dhiyasta tampak ramai, terlihat beberapa bangku telah terisi oleh para murid yang sibuk menghabiskan makanan ada juga yang tampak sibuk dengan obrolan circle mereka, menggosip tentunya salah satunya adalah Luna dan teman-temannya.
Gadis dengan rambut sebahu itu tampak sibuk mendengarkan seorang Azel bercerita, sambil sesekali melahap ayam geprek yang tadi ia pesan.
"Ih sumpah ya Lun, bebal banget deh ngarepin Arga yang lain banyak kali!" ucap Keisya temannya yang lain sambil menatap sebal kearah Luna.
"Ya gimana ya Kei, masalahnya gue dah kepelet sama Arga kayaknya," Luna tertawa miris lalu menatap satu persatu temannya yang menatapnya kembali dengan tatapan sebal.
"Hello Aluna Adhiyasta yang cantik, yang ngarepin lo banyak, tapi kenapa harus suka ke orang yang gasuka lo sih Lun? Heran deh gue," Azel menepuk bahu Luna pelan sambil mengehela nafas karena memiliki teman yang agak tidak waras seperti Luna.
"Gimana nggak jatuh cinta ya Zel, Arga tuh kek sesuatu gitu. Udah ganteng, kalau kumpul sama Gebaran kek subhanallah aja gitu,"
Siapa sih yang tak terpikat oleh Juanno Arga Danendra, lelaki dengan julukan pangeran mati rasa milik Dhiyasta itu adalah salah satu most wanted yang banyak digemari murid perempuan sekolahnya maupun luar sekolah. Seseorang yang menjabat sebagai pemimpin sebuah geng motor yang bernama Gebaran.
Arga berjalan melewati meja tempat Luna duduk membuat gadis yang sekarang tengah membayangkan ketampanan pemuda itu histeris dalam hati saat sang pujaan hati lewat di depannya.
"Gila woi cakep banget!" ringisnya lalu berakhir dengan tepukan kesal seorang Tasya.
"Sadar ih bund, cari yang lain aja sih. Gue denger Arga punya cewek dari SMA lain," jelas Tasya hati-hati takut menambahi sakit hati seorang Luna.
"Hahaha ketawa gue, dahlah Lun yang lebih ganteng banyak. Kemarin siapatuh yang ngajak lu jalan? Jolan? Jolen?" Keisya menambahi sambil mengingat nama cowok yang mengajak sahabatnya jalan.
"Juan anjir, ah gacocok gue bukan tipe gue. Playboy juga, gasuka. Sukanya Arga titik."
"Serah anjir capek gue." Azel tampak sebal dan beralih pergi menuju kelasnya meninggalkan ketiga temannya.
🦩🦩🦩
Pagi ini tampak cerah tetapi tidak dengan wajah seorang Arga yang nampak muram, pemuda itu terus menatap kesal ke arah layar hp nya. Menunggu kabar seseorang pagi ini namun nihil tidak ada satu pesan pun dari orang itu.
Ia berjalan menuruni tangga rumah menemukan Mamanya yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga.
"Makan sayang, ini Mama udah buatin kamu sarapan," ucap Jihan sambil menatap sayang ke arah anak laki-lakinya.
"Iya," Arga menurut lalu berjalan ke salah satu kursi dan makan dengan tenang, namun ketenangannya dihancurkan ketika seseorang perempuan datang sambil berteriak ke arahnya.
"Mati lo cewek sialan!"
Arga berteriak lalu matanya terbuka, pelipisnya penuh keringat dan ternyata ia mimpi buruk lagi tentang kejadian menakutkan itu.
Ia tampak melihat ke arah nakas lalu mengechek hp dan tersadar ia baru tertidur satu jam, lalu melihat ke arah roomchat dan menekan ke arah chat seseorang lalu tersenyum melihat beberapa chat yang orang itu kirimkan kepadanya, sedikit mengurangi rasa takut akan mimpi buruknya.
🦩🦩🦩
Hi makasiii udah baca - Dellia
KAMU SEDANG MEMBACA
A L U N A R • On Going
Teen FictionBukan ini bukan cerita luar biasa yang mungkin akan mmbuat kagum dengan mulusnya kisah cinta tokoh utama, ini hanya tentang Luna yang dulunya mengagumi dalam diam seorang Juanno Arga Denandra. Hingga ia memiliki keberaniaan untuk berjuang mendapatka...