2.Perpustakaan

331 166 340
                                    

"AIRA!!!"Pasrah sudah.
______________________________________

Bu Florenta berjalan ke arah meja Aira. Meja yang terletak pada barisan ke-tiga dari pintu kelas, dengan urutan ke-dua dari belakang.

"Aira Syahla" Tangan Bu Floren menyentuh meja aira.

Yang ditegur tidak menyahut.

"AIRA!" Gebrakan meja terdengar.
Murid terdiam, kecuali Gladys dan teman perkumpulannya, mereka tertawa menikmati tontonan di depannya.

"I..iya bu" Perlahan Aira mendongak, memberanikan diri melihat guru di depannya.

"Tugas kamu mana? Jangan bilang kamu tidak mengerjakan!"

Aira hanya diam.

"Aira, Ibu disini bertanya kenapa kamu cuma diam Tugas kamu mana? kumpulkan sekarang." Tangan Bu Floren menunjuk ke arah meja guru di depan.

"Aira belum siap bu." Tidak mungkin dia mengadu kalau tugasnya di rampas secara paksa oleh Glad sama saja ia bunuh diri secara perlahan.

Bu Florenta menggebrak meja untuk yang ke-2 kalinya. "Keluar kamu, Jangan masuk sampai les saya selesai!"

Aira perlahan bangkit dari bangkunya, berjalan ke pintu. Satu kelas menyorakinya, beberapa murid menyoraki dengan heboh siapa lagi kalau bukan Gladys and the geng.

"Wuuuuu"

"Mamam tuh hukuman."

"Yailah cewek kok males, ngapain aja di rumah woi" Glady berseru.

"DIAM!!" Guru tadi mengeluarkan suara.
Sementara Aira menyelesaikan hukuman, sang guru melanjutkan mata pelajarannya.

🌴🌴🌴🌴🌴

Aira bingung apa yang harus dilakukan, tidak mungkin dia hanya duduk didepan kelas selama les ke-2 dan 3 berlangsung. Membaca di perpustakaan mungkin lebih tepat untuk saat ini.

Langkah kaki berjalan menuruni anak tangga, menuju gedung sebelah barat. Cukup sepi, wajar saja KBM sedang berlangsung.

"Sia-sia gue mengerjakan PR." Lesu Aira.

Gadis itu mengedarkan pandangan ke sekeliling, pupil matanya sedikit membesar saat menangkap sosok seorang siswa duduk di bawah pohon sebelah perpustakaan.

"Gak ada les olahraga untuk jam ini, apa dia dihukum juga?" Aira bergumam.

"Ntahlah bukan urusan gue." Gadis itu melanjutkan untuk masuk ke dalam perpustakaan.

Aira berjalan pada deretan rak buku bagian berwirausaha.

"Lo jurusan IPA, ngapain repot-repot baca tentang wirausaha gak 1 jalur." Seseorang berucap secara tiba-tiba

"Eumm itu ga " Baru saja mau menjawab, ucapan Aira terpotong ketika seorang murid laki-laki dari arah pintu menghampiri mereka.

"Epon. Ealah disini rupanya lo, dicariin jugak" murid tersebut menampol kepala yang di panggil Epon. "Pak Edi udah mau masuk tuh ayok" Lanjutnya sambil menarik tangan si Epon.

Kedua siswa tadi keluar dari ruangan perpustakaan, Aira hendak memanggil mereka tapi sepertinya kedua siswa itu terburu-buru jadi ia tidak melanjutkannya.

"Pulpen lo jatuh" Matanya melihat pulpen di tangan.

Sudah sekitar 45 menit siswi itu membaca. Ia sedikit meregangkan tubuh, sekedar melemaskan sendi.

"Jam berapa sekarang." Pandangannya menatap jam yang di tempel lada dinding atas, pojok kiri dari posisi duduknya.
"Udah jam setengah sepuluh lewat ternyata, masih ada sekitar lima menit sebelum istirahat, sebaiknya gue siap-siap kedalam kelas"

🌴🌴🌴🌴🌴

(KRIIIIIINGGGG..... KRIIIINGG Waktunya istirahat dihimbau kepada seluruh siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan terimakasih)

"Oke les saya hari ini sudah selesai. Terimakasih untuk kerjasamanya, kalian boleh istirahat. Sampai jumpa di les saya berikutnya" Bu Florenta berbicara dengan tangan yang menyusun buku materi.

Para murid bersorak, kemenangan telah tiba.

"Adoohh cacing gue butuh asupan" Gladys memegang perut.

"Abs oppa?" Aileen berucap.

"Pala lo! Bisa gak segala sesuatu jangan lo sangkut pautkan dengan oppa oppa lo?" Galdys sedikit geram, tiada hari pikiran Aileen tanpa Abs para boyband kesayangannya.

"Stooooopp! iya Glad gue setuju sama lo" Tangannya memetikan jari. "Pikiran Aileen a...b....s......... Ajaaa yakan-yakan Glad, mending baca wattpad" Sambungnya dengan heboh.

"Kinan mending lo diem. Mau dunia halu lo" tunjuknya kepada Kinan. "Ataupun para oppa lo " tangannya berpindah kepada Aileen.
"GAK ADA HUBUNGANNYA SAMA KAMI JADI JANGAN BAHAAAASSSSSSSS ITU MUAK GUE DENGERNYAAAAA BLENGEERRRRRRRRRRRRRRRRR. Ayo Glad kita ke kantin laper gue"

Gladys tertawa geli melihat para gengnya.

"Yoklah laper gue" Galdys menarik tangan Alecia.

"Njir Cia udah mengamuk Ai ngeri gue" Dirinya menyenggol tubuh Aileen. Sedangkan yang di senggol hanya diam.

"Ai"

"..."

Ai

"..."

"AILEEN"

"Bising lo saket telinga gue, dalah yok kekantin" Keduanya menyusul Gladys dan Alecia.

🌴🌴🌴🌴🌴

Aira melangkah di koridor disaat yang bersamaan guru Matematika Peminatan berjalan dari arah berlawanan. Bu Floren berhenti saat dirinya berdiri tepat di depan Aira.

"Aira lain kali tugasnya di selesaikan yah" Ucapan lembut sang guru, sambil memegang bahu Aira.

"Iya bu, Aira gak bakal ngulang kesalahan lagi" Aira menjawab dengan kepala menunduk.

"Yasudah, ibu kekantor dulu"

"Iya bu" Aira membungkuk hormat.

Setelah dilihatnya sang guru belok untuk menuruni anak tangga, Aira melanjutkan untuk masuk ke dalam kelas.

Sampai di pintu kelas, Aira bertemu gladys and the geng yang baru mau keluar.

"E'eeh ada Fungi lewat." Cibir Gladys.

"Iyuh syuh syuh, minggir para cecan mau lewat." Kinan ikut memojokan dengan tangan yang di kibaskan ke arah Aira, seolah-olah gadis tersebut betulan jamur.

Aira hanya diam tidak bergeming menanggapi, dirinya masuk ke dalam kelas.

Gadis itu duduk di kursi.
tangannya merogoh pada laci meja untuk mengambil tas miliknya. Siswi kelas sebelas itu membuka tas, terlihat raut wajah terkejutnya saat tidak mendapati apa yang dicari, seharusnya benda itu ada di dalam tas.

"Bukannya udah gue bawa ya tadi pagi" Bingungnya.

"Lo nyari ini??"

------

Aku sangat berterimakasih untuk dukungan hangat kalian di chapter sebelumnya baik itu kritikan, semangat, dan pujiannya❤

terus dukung yah😊

Aira SyahlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang