Hamparan rumput hijau membentang sepanjang mata memandang. Memberi kesan sejuk dan nyaman saat melihatnya. Burung-burung berterbangan ke sana kemari bersama dengan kupu-kupu yang tengah bermain di atas kerumunan kebun bunga. Membuat siapa saja ingin tinggal di sana.
Seperti lelaki berpakaian serba putih ini.
Ia merentangkan tangannya menikmati hembusan angin yang menerpa. Memejamkan matanya menghayati segala sesuatu yang damai terjadi di sekitarnya. Melupakan segala kepelikan yang dirasakan selama hidupnya.
"Walau di sini menenangkan, aku tetap merindukan mereka."
Perlahan lelaki itu membuka matanya. Memperlihatkan mata sejernih telaga dan setajam mata rubah. Sorotnya begitu teduh, tapi lembut disaat yang sama.
Bibir merah muda itu mengulas senyum kecil.
Tes.
"Aku ingin pulang ke rumah."
Ya, rumah.
Ia ingin pulang ke rumahnya. Berkumpul bersama semua orang yang sudah dianggapnya keluarga.
"Tuhan, aku merindukan mereka."
Entah sudah berapa lama dia tak bertemu sapa dengan semua orang yang disayanginya. Tempatnya saat ini begitu sepi meskipun terlihat indah.
"Aku ingin bermain bersama mereka lagi."
Tak ada satupun orang menemaninya dan terluntang lantung sendirian memanggil mereka.
"Aku ingin kembali saling menjaili dengannya lagi."
Ia teringat salah satu temannya sering melakukan kejailan dan berakhir kena amukan. Namun, itu begitu dirindukan.
"Aku merindukan semua kakak dan adikku."
Mereka keluarga? Meskipun tidak terikat secara darah, tapi punya ikatan lain yang lebih erat.
"Aku menyayangi kedua orang tuaku."
Tidak mau membuat mereka menangis, ingin melihat senyuman bangga dan bahagia dari mereka.
"Aku menyayangi semua orang yang mencintaiku."
Itu bukan omong kosong belaka. Dia sungguh mencintai semua orang yang mencintainya.
"Kumohon cukupkan saja hukuman mereka saat ini. Beri aku kesempatan untuk bersama mereka kembali, Tuhan."
Ia mengemukakan isi hatinya dengan berderai air mata. Berharap semua keinginannya dapat terkabulkan.
Hanya satu, permintaannya hanya satu.
"Aku ingin pulang."
.
.
.
.
.
"Injun-ah?"
To be continued
Annyeonghaseyo yeorobun.
Aku datang dengan cerita NCT yang baru. Dan kali ini mungkin aku mau bermain dengan emosi kalian.Tenang aja, nggak sad ending.
Mungkin?
Wkwkwk... pokoknya lihat aja ya, kalo bisa sekalian follow akun aku yang ini.Oke, see you in next part.
And, voment juseyo :)Regards
Injeolmies_Zam
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) Fine ✔️
Fanfiction[DRAMA] "Terkadang dibalik senyumannya, sebenarnya dia menyembunyikan masalahnya" - Anonim _____________________________________________ Renjun terlalu sering menyembunyikan masalahnya sendiri. Dibalik wajahnya yang selalu tersenyum, ada perasaan s...