BAB 14 🐾 Out of The Blue 🐾

3.3K 391 61
                                    

Part 14 | Out of The Blue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 14 | Out of The Blue

Sebuah kejadian tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Namun, itu bukan sebuah kebetulan apa bila terjadi secara tiba-tiba.

🐾🐾🐾

Pagi ini, seperti biasa Doyoung akan menemani Renjun pemeriksaan ke rumah sakit untuk melihat perkembangan sel kanker yang dideritanya. Apalagi, setelah tur konser NCT Dream, anak itu jarang pergi ke rumah sakit karena kesibukannya hingga menimbulkan kecemasan pada Doyoung dan Manager Hyung. Makanya, kemarin dia mengirim pesan pada Haechan untuk meminta Renjun menemuinya. Karena kebetulan Haechan sedang menginap di asrama Dreamies.

Renjun duduk di kursi belakang seperti biasa sambil menatap keluar kaca mobil. Memerhatikan pemandangan yang dilaluinya selama perjalanan menuju rumah sakit. Tatapan matanya begitu intens seolah tidak akan melihatnya esok hari. Menyimpan semuanya ke dalam memori otaknya untuk selalu dikenang.

Doyoung menghela napas pelan, lalu melihat kembali Renjun melalu kaca spion. Entah kenapa dia merasa deja vu.

"Renjun-a," panggilnya pelan. Ia harus membuka pembicaraan untuk memecah keheningan tersebut.

"Hm, ada apa, Hyung?" Renjun menoleh dengan sorot tanya.

"Bagaimana konser kalian? Menyenangkan?"

"Tentu saja."

"Oh, begitu." Doyoung mengangguk dengan kaku, tidak tahu harus mencari topik apa lagi. Berbicara dengan Renjun terkadang membuatnya merasa canggung. Padahal mereka berada di dalam grup yang sama. Hanya saja unit yang membedakan. Akan tetapi, kenapa rasanya seperti dengan orang lain?

Ketika larut dalam pikirannya, Doyoung sampai tidak menyadari kalau ternyata mobil mereka telah berhenti di tempat tujuan. Hingga suara Renjun mengagetkannya.

"Hyung, kau akan terus melamun di dalam mobil?"

"Eh?" Doyoung tersentak, lalu menoleh ke arah Renjun. "Kenapa?"

Renjun merotasikan matanya malas. "Kita sudah sampai," katanya.

"O-oh. Cepat sekali."

"Bukan kita yang cepat, tapi kau yang larut dalam lamunanmu sampai tidak sadar kalau kita sudah berhenti."

Doyoung mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian segera keluar dari mobil ketika Renjun sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya.

"Yak! Jangan tinggalkan aku!"

"Kau yang lambat, Hyung!"

"Bocah nakal!"

"Aku tidak peduli!" Renjun berbalik sebentar, lalu menjulurkan lidahnya untuk mengejek Doyoung. Kemudian melanjutkan langkahnya.

Sedangkan Doyoung yang melihat itu terdiam sebentar. Lalu, ia menggelengkan kepalanya. Namun, bibirnya mengulas senyum kecil karena merasa lucu dengan tingkah Renjun barusan. Padahal sepanjang perjalanan mereka tidak mengobrol sama sekali. Malah seperti ketika masih canggung satu sama lain.

I'm (not) Fine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang