Bagian I

12 1 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE NYA YAH XIXI.

SELAMAT MEMBACA 🖤


     Keysha Thesyalonika gadis berdarah Amerika Indonesia dengan rambut hitam pekat khas orang asia dan kulit yang putih pucat, mata bernetra hijau pekat seperti baru emerald di tambah hidungnya yang mancung dan lesung di kedua pipinya yang membuatnya terlihat tampak manis dan cantik secara bersamaan, juga tidak bosan untuk di pandang dalam waktu yang lama.

Sepertinya, gen yang ada di tubuhnya lebih dominan dengan gen barat daripada gen asia itu sendiri.

Gadis yang sampai saat ini masih menjadi warga negara Indonesia, telah tinggal di Amerika hampir 2 tahun lamanya. Ayahnya yang seorang warga Amerika, sudah beberapa kali mengajaknya untuk ganti kewarganegaraan, namun Keysha selalu menolak dengan alasan

"Key ingin menikah dengan orang Indonesia Daddy."

Duda satu anak itu pun mau tak mau menuruti apa yang anaknya inginkan.

Keysha tersenyum saat pintu Cafe terbuka, dan menampilkan sosok wanita cantik dengan body semampai masuk ke dalam Cafe.

"Hai Kimberly!"

"Haii Key!! Bagaimana kabarmu?"

Wanita yang di panggil Kimberly itu pun berjalan menuju meja resepsionis yang sedang di jaga oleh Keysha.

"Not bad. Hanya sedikit lelah karena akhir-akhir ini banyak sekali pelanggan yang datang." Ucap Keysha dengan wajah yang cukup melelahkan.

Ya, memang gadis cantik berusia 21 tahun itu bekerja sebagai pelayan di salah satu Cafe yang cukup ramai di salah satu pusat kota New York, Manhattan.

"Wajar saja Key, mengingat sebentar lagi hari natal."

Keysha tersenyum, benar, sebentar lagi Natal. Kira-kira Hadiah apa yang akan di beri Sinterklas kepadanya? Dan keajaiban apa yang akan terjadi padanya?

"Oh ya, kau ingin minum apa? Biar aku buatkan."

***

      Keysha membawa dua gelas kopi Caramel Macchiato, ia duduk di depan temannya Ashley Kimberly Baltista. salah satu teman kampus keysha yang cukup dekat dengannya. Gadis yang satu tahun lebih tua dari Keysha itu sebenarnya bukan benar-benar asal Amerika, Papa nya berasal dari Rusia, dan Mamanya berasal dari Paris.

"Bagaimana kabar orang tuamu?" Tanya Keysha tiba-tiba.

"Jangan bahas mereka, Key."

Keysha menghembuskan napasnya, maklum. Temannya itu memang tidak pernah mau menghubungi kedua orang tuanya, walau hanya sekedar menanyakan kabar mereka.

Kimberly awalnya tinggal bersama kedua orang tuanya di Paris, namun karena tidak nyaman tinggal bersama kedua orang tuanya, Kimberly memutuskan untuk kabur ke New york. Dan melihat respon yang di berikan oleh temannya, Keysha tidak melanjutkan pembicaraan itu lagi

"Oh ya, untuk Festival natal di kampus, kau ikut kan?"

"Entahlah, aku bingung." Ujar Keysha.

"Daddymu pasti mengijinkanmu pergi, Key."

"Bukan masalah Daddy mengijinkan atau tidak, tapi akhir-akhir ini Cafe sedang ramai. dan aku tidak enak untuk meminta ijin pada bos ku."

Keysha lagi-lagi menghembuskan napasnya gusar.

KRINGGG...

Suara pintu cafe berbunyi tanda ada orang yang datang, Keysha langsung bergegas pergi ke meja resepsionis untuk melakukan pekerjaan nya.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

Kalau Keysha boleh jujur, kedua lelaki yang saat ini berdiri di depan meja resepsionis itu terbilang sangat tampan. Wajah khas Eropa dengan rambut-rambut kecil di sekitar dagu mereka, di tambah tubuh mereka yang kekar membuat mereka terlihat sangat seksi.

Seksi ?

Wah, kau sudah gila Keysha. Tapi sungguh wajah mereka terlihat seperti tokoh fiksi yang keluar dari buku yang biasa ia baca.

"Aku ingin pesan Vanila latte, kau?"

Salah satu pria di depan, memperhatikan Keysha dengan sedemikian rupa. ia hanya fokus memperhatikan gadis di hadapannya, sampai tidak menyadari temannya yang berkali-kali memanggil dirinya.

"Hei Arthur!"

Pria yang di panggil Arthur itu tergelonjak kaget saat bahunya di tepuk cukup keras oleh pria di sampingnya.

"Ah ya, a-aku Caffe Americano."

Arthur melihat wanita di hadapannya mengulum senyum dengan geli, ah dia benar-benar tidak bisa mengontrol tubuhnya saat tiba di cafe ini.

"Baik, satu Vanila latte dan satu Caffe Americano. Atas nama siapa?"

"Arthur!"

"Baik dengan tuan Arthur silahkan duduk, pesanannya akan kami antar."

Arthur dan temannya Mike, duduk di salah satu meja yang dekat dengan jendela. Ia sengaja memilih meja itu, karena membuatnya lebih mudah melihat salju yang turun hari ini.

Namun alih-alih melihat salju turun, Arthur memperhatikan pelayan wanita yang dari awal telah mencuri perhatiannya. Wanita berwajah khas Asia dengan wangi Vanilla yang lembut bercampur dengan wangi Apel yang segar telah membangunkan sisi Arthur yang ia sendiripun tidak tau apa.

"Matamu bisa keluar jika kau terus memperhatikan nya sedemikan rupa, Luc."

Arthur menatap teman di depannya dengan sengit, ia ingin sekali mengalihkan mata sialannya ini, namun gadis itu benar-benar sangat menggoda saat ini.

"Bagaimana mungkin wangi seseorang masih bisa tercium bahkan dengan jarak yang cukup jauh seperti ini, Mike? " Tanya Arthur.

Belum sempat Mike menjawab, Keysha sudah datang membawa nampan yang berisi kopi pesanan mereka.

Keysha menundukkan kepalanya karena sadar akan salah satu pria yang mengamatinya dengan intens.

berbeda dengan Keysha yang terlihat gugup, Arthur malah terlihat menikmati pemandangan di hadapannya. Di tambah wangi tubuh gadis yang berjalan ke arahnya semakin kuat.

"Silahkan di nikmati."

Setelah menaruh pesanan kedua pelanggannya, Keysha segera kembali menghampiri Kimberly yang tengah menatap pria yang sedari awal memperhatikan temannya itu dengan begitu intens.

"Kau mengenalnya?" Tanya Kimberly.

"Entahlah, aku tidak mengenalnya." Seru Keysha.

Keysha membalikkan badannya sekali lagi, melihat pria yang masih saja memperhatikan dirinya.

"Sudahlah, lupakan saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang