Saat ini keluarga aldebra dan keluarga gunawan sedang membicarakan pernikahan salsa.
"Eh ini toh yang akan menjadi calon menantu saya"kata nyonya gunawan.
"I..iya tante"kata salsa dengan gugup.
"Jangan panggil tante panggil saja bunda"kata nyonya gunawan yang tersenyum kepada salsa.
"Iya bunda"kata salsa.
"Owh sal kenalin ini azka tara gunawan calon suami kamu"kata ummi.
Salsa dan azka hanya tersenyum canggung.
"Owh iya sal ajak azka keliling keliling duly gih biar kalian tambah dekat"kata abi.
"Iya abi"kata salsa.
Salsa dan azka pun berdiri dan mulai keluar rumah.
Hening,canggung itu yang dirasakan keduanya.
"Emm salsa masih kuliah ya?"azka mambuka suara agar keadaan tidak canggung.
"Iya salsa masih kuliah mungkin salsa kuliahnya pindah kesini"kata salsa.
"Emang dulu kuliahnya dimana?"
"Di amerika kak"
"Kalo kak azka?"tanya salsa.
"Sama masih kuliah"jawab azka dengan tersenyum kepada salsa.
"Owh"
Mereka berjalan menuju taman yang memamg dekat dengan rumah salsa.
Saat sampai di taman azka mengajak duduk sebentar.
"Sal salsa udah punya pacar?"tanya azka.
"Belum kalo kak azka?"
"Belum juga"
"Kak Azka punya adik?"
"Punya"
"Kok nggak di ajak?"
"Dia lagi liburan bareng nenek sama kakek"
"Owh"
"Kalo salsa punya adik atau kakak?"
"Salsa punya kakak"
"Namanya siapa?"
"Nama kakak salsa gilang raya aldebra"kata salsa yang membuat azka melotot tidak percaya.
"Salsa adiknya gilang?"
"Iya kak azka kenal?"
"Iya kak azka kenal"
"Kok kak gilang nggak beri tau salsa sih".kata salsa sambil mengembungkan pipinya.
"Hahahaha gemesin banget sih kamuu sal"kata azka sambil nyubit pipi salsa.
"Ih jangan di cubit kak az sakit,"kata salsa
"Hahaha iya iya kak azka minta maaf ya udah yuk pulang ini udah mau maghrib"
"Ya udah ayuk".
Skip saat pulang.
Setelah membicarakan pernikahan tersebut keluarga gunawan pamit.
"Ya udah kami pamit ya assalamualaikum"kata ayah azka sambil tersenyum.
"Waalaikumsalam"jawab keluarga aldebra.
Tbc
AZKA TARA GUNAWAN
GILANG RAYA ALDEBRA
KAMU SEDANG MEMBACA
di pertemukan oleh takdir allah
Teen Fictionhanya tentang kisah seorang salsabila aldebra