Aku sendiri. Diatas ayunan penyangga besi tua yang hampir rubuh. Kutompangkan kakiku ditanah menahan tubuhku yang sayu karena seorang raja yang kupinta hilang sebab mengejar kuda milik seseorang yang kehilangan kudanya yang tinggi badannya, lembut suaranya, putih warna tubuhnya. Suasana dingin disebelah pegunungan ini membuat pikiranku lenyap dimakannya. Sepertinya pohon-pohon sedang memperhatikanku dengan penuh penasaran lalu ingin segera merangkulku. Dan tiba-tiba hanya ada suara arus air mengalir yang kudengar saat ini. Seseorang mendekatiku berpenampilan seperti seorang pemimpin prajurit besar. Kemudian ia duduk disampingku tanpa bicara menemaniku hingga langit menghitam tidak ada sinar. Lampion kecil ia suguhkan dihadapanku seakan ia tak mau aku berhenti memandang pohon-pohon dengan rerumputan dibawahnya sembari lumut yang menempel pada batang.
7oktober
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kehidupan Saturnus
RandomGelap memang. Sunyi. Tidak ada suara mengerikan yang mengganggu berkhayalku. Di tempat ini aku tenang. Aku bebas melakukan apapun sesukaku. Aku bebas menulis semua hal yang ada didiriku tanpa ada titik, koma, bahkan petik. Semoga dengan begitu kamu...