The Exchange 9

577 54 81
                                    






Happy Reading

Malam hari ini tidak seperti malam-malam biasanya, malam ini hujan deras mengguyur beberapa wilayah di Negeri Ginseng Korea Selatan. Bisa kita dengarkan selain hujan deras banyak pula suara petir dan guntur yang menggelegar.

Duar...

Duar...


Terdengar suara petir yang saking bersahutan satu sama lain, di ikuti dengan kilat yang begitu mengerikan.

Melihat cuaca yang seperti ini tidak mungkin akan ada orang yang berani keluar rumah, mereka lebih memilih untuk tetap bergelung dengan selimut hangat mereka di rumah masing-masing.

Di tengah suara petir yang menggelegar itu seorang pria paruh baya tengah memeluk putranya, ia adalah Tuan Kim.

Pria paruh baya itu sangat tahu jika putra bungsunya ini sangat takut dengan petir maka sejak semalam ia tidak pernah meninggalkan putranya sendirian. Ia juga bisa merasakan jika suhu badan putranya ini sedikit menghangat setelah insiden tangisan sang anak yang merindukan sosok sang ibu.

"Dingin.."

Suara lirih sang putra membuat tuan Kim semakin mengeratkan pelukannya pada sang anak.

"Iya sayang Appa sudah memelukmu" tuan Kim mengusap-usap pipi putranya lama.

"Tidurlah sayang Appa menyayangimu" ujarnya berusaha menenangkan sang anak.

Saat dirasa sang anak mulai tenang dalam tidurnya, pria paruh baya itu ikut memejamkan matanya.

*
*

Pagi ini terlihat begitu cerah, walaupun semalam di guyur hujan lebat disertai petir yang menyambar tapi pagi ini sang mentari tidak menyembunyikan sinarnya, justru sinar surya dengan begitu gagahnya bersinar terang. Sehingga suhu yang awalnya terasa begitu dingin akibat hujan lebat itu secara perlahan mulai terasa menghangat.

Dan di hari ini pula hasil ujian masuk universitas Kyung Hee yang di ikuti Donghae dan Hyukjae akan di umumkan.

Nyonya Lee tengah sibuk memasak di dapur sederhananya. Sesuai dengan yang ia rencanakan semalam jika hari ini ia tidak pergi berdagang.

Wanita paruh baya itu kini di sibuk kan dengan aktifitas paginya, yaitu membuat sarapan sederhana untuk kedua putranya yang saat ini masih terlelap di kamar sang anak bungsu.

"Eomma masak apa?"

Donghwa yang ternyata sudah bangun mendekati sang ibu yang tengah menumis sesuatu.

"Ahh Hwa~ah kau sudah bangun nak, ini Eomma sedang memasakkan Japchae untuk adikmu. Eomma perhatian beberapa hari ini adikmu tidak mau makan ikan kesukaannya mungkin ia bosan, jadi pagi ini eomma buatkan japchae untuknya"

Donghwa hanya mengangguk, pemuda itu kini asik menyeruput kopi paginya yang sudah disiapkan sang ibu.

"Ohh iya Hwa~ah bagaimana keadaan adikmu? Apakah ia sudah baik-baik saja?" tanya nyonya Lee sedikit khawatir, mengingat semalam putranya itu terserang demam tinggi dan mengigaukan kata-kata yang tidak ia mengerti.

Donghwa meletakkan cangkir kopinya.

"Tadi aku cek suhunya sudah normal Eomma semoga saja ia segera sembuh" jawabnya.

Nyonya Lee pun mengangguk.

"Syukurlah kalau begitu"

Dok...

The ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang