Percayalah, satu minggu bersekolah, tetap saja tidak ada yang istimewa. Sama saja seperti saat menjadi siswa baru di smp. Cuma yang sedikit berbeda adalah, Jungwon punya teman dekat baru, Niki. Karena dari awal masuk SMA cuma Sunoo yang ia kenal. Ya, itupun karena Sunoo juga teman dekatnya sewaktu smp. Niki ya? Jungwon kira, ia susah di ajak bergaul, ternyata di luar ekspetasi. Ingat kan waktu pertama kali pembagian kelas? Saat Niki bilang ingin mejadi ketua kelas...itu terwujud. Niki benar benar menjadi ketua kelas di kelasnya itu. Yahh,, bisa dibilang kinerjanya bagus, dia juga mudah berbaur dengan yang lain. Sepertinya ada sesuatu antara Sunoo dan Niki? But..who knows? Jungwon belum ingin menanyakan itu.
Sejak kejadian almamater itu, Jungwon selalu menghindari gerombolan teman jay. Bukan benci, tapi malu. Sangat malu. Padahal Sunoo juga sudah menenangkannya agar tetap santai, karena sunoo tau teman kakaknya tak akan bertindak aneh aneh.
Jungwon memandang jam yang terpampang di layar ponselnya, ia masih setia duduk di gazebo depan. Malas untuk pulang, padahal jam pulang sudah 1 jam yang lalu. Biarkan saja bus dan angkutan umum sudah terlewat, ia sudah memilih untuk menggunakan ojek online, nanti.
"Loh? Yang Jungwon?"
Jungwon yang awalnya menunduk, kini memandang orang di depannya, dengan sedikit mendongak. Lalu memiringkan kepalanya sedikit.
"Iya kak? Kenapa?" Tanya jungwon kepada orang di depannya. "Kok belum pulang, dek? Bukannya udah dari tadi ya pulangnya?" Jungwon berpikir sebentar... "Iya dari tadi, tapi masih belum mau pulang, males. Habis ini pesan ojek online, mungkin." Lawan bicara di depannya mengangguk paham. "Mau barengan gak? Rumahmu dimana?" Dijawab gelengan cepat dari jungwon "Ga perlu kak, aku bisa pulang sendiri kok"
Jake tersenyum mendengar jawaban adik kelasnya itu. "Gapapa loh padahal, dari pada uang kamu kebuang. Saya juga lagi penat, mau keliling keliling, kan bisa nambah pahala kalau nganter kamu" tawar jake lagi. "Yaudah deh, ayokk!" Jungwon mengangguk lalu berdiri, dan mengikuti langkah kaki jake.
Sampai di tempat parkir, jake menyuruh jungwon menunggu di dekat pohon yang berada di gerbang parkiran. Dan bertepatan jay memasuki area parkiran juga. "Kiw jaylani" sapa jake iseng. "Lo kenapa dah, serem anjrot" tanya jay heran. "Gue mau keliling keliling, sambil anterin adek kelas" mendengar jawaban jake, jay menoleh ke sekeliling, dan melihat jungwon berdiri tak jauh dari mereka. "Jungwon?" Tanya jay. Jake mengangguk, tapi...
Drrttt drrttttt
Jake meraih ponsel di saku celana seragamnya. Lalu mengangkat telpon.
"Iya bun?"
"Hah? Kok bisa???"
"Iya oke, jake bakal kesana"
Pip
Sambungan ponsel itu terputus, jake menatap jay kebingungan. "Jay, gue nitip jungwon bisa gak? Anterin balik, mau lo culik juga gapapa, asal jangan di aneh anehin dulu." Jay menyerngit heran dengan ucapan jake. "Kenapa tiba tiba?" Jake masih belum menjawab, ia masih berpikir sebentar. "Papa masuk rs lagi, jantungnya kambuh, paru parunya juga gatau dah kenapa, intinya gitu, barusan ibu negara nyuruh gue ke rs, please, bawa jungwon baik baik ya? Oke? Gue tau lo itu temen yang bisa di andelin. Makasih jay." Jake memanaskan motornya, lalu menghampiri jungwon yang sedari tadi menunggu.
"Dek, maaf. Tapi kamu balik sama jay ya? Saya ada masalah mendadak, maaf banget, tuh jay nya udah siap, maaf banget dek" jungwon masih mencerna kalimat itu, sampai hanya menjawab dengan anggukan, lalu jake pun berlalu, di gantikan Jay dengan motornya yang sudah siap di depan jungwon.
Beberapa detik kemudian, jungwon paham, ia sadar... "Ayo? Mau pulang kan?" Jungwon hanya mendelik kaget "umm...anu...itu--- ng- ngga usah deh kak, biar aku pesan ojek online aja, hehe" jungwon sudah menghidupkan ponselnya. "Ga usah, ayo. Buang buang duit, saya anterin aja" jungwon pun menurut dengan perkataan jay.

KAMU SEDANG MEMBACA
Almamater - jaywon
Fanfiction"ada ada aja sih, baru pertama masuk juga, udah teledor" "yang jungwon kelas apa sih?" ©September 22 ' 2020