XiCheng - Entangled

661 77 11
                                    

Mo Dao Zu Shi Fanfiction

Lan Xichen x Jiang Cheng

***

"Huan ge,sudah pagi.Bangunlah!"

Lan Xichen bisa merasakan pundaknya dielus halus.Ia menggeliat pelan.

"Lima menit lagi,A Cheng."

"Tidak!Kau bilang ada audit eksternal di perusahaan pagi ini,kan?Kau harus bersiap.Ayo bangun!"

"Beri aku ciuman penyemangat maka aku akan bangun."

Lan Xichen tahu sekarang istrinya itu pasti sedang memutar mata kesal.Ia tersenyum tipis sembari merapatkan selimut.

"Oke,tapi janji setelah ini kau harus segera bersiap."

Jiang Cheng tercintanya menunduk,mencium pipi Lan Xichen dalam-dalam lalu melepasnya sepuluh detik kemudian.

Lan Xichen membuka lebar matanya,"Hanya pipi?"

"Aku akan memberimu ciuman bibir saat akan berangkat kerja nanti,"Jiang Cheng keluar dari kamar,tak mau mengganggu atau tepatnya diganggu Lan Xichen yang akan siap-siap pergi bekerja.Lan Xichen tak pernah bisa menahan diri dengan segala hal yang berkaitan dengan Jiang Cheng dan sering lupa diri akan hal itu.

Ruang depan apartemennya masih sama seperti semalam saat Lan Xichen keluar kamar.Jas kerja yang kemarin ia pakai masih tersampir di atas sofa.Pun berkas interoffice memo dari perusahaan yang ia benahi semalam masih berserakan di atas meja.Lan Xichen tak pernah berharap Jiang Cheng akan beres-beres rumah karena sedari kecil selalu dimanja segalanya oleh orang tua dan Lan Xichen menerima apa adanya.Urusan domestik akan menjadi pekerjaan Lan Xichen,itu bahkan yang dipaksakannya saat ia memutuskan menikah dengan Jiang Cheng.

Lan Xichen menunda keinginanya untuk beres-beres.Ia sudah tak punya banyak waktu lagi,pekerjaan di kantor sudah menunggu.

"A Cheng?"

Lan Xichen ingin minta ditemani membuat sarapan seperti biasa tapi melihat Jiang Cheng di balkon samping,serius menatap laptop dengan headphone di telinga membuatnya urung.Pemuda itu sedang mengerjakan sesuatu bila dilihat dari matanya.Jiang Cheng adalah soloist populer yang membuat lagu-lagunya sendiri.Dari tatapannya yang kelewat fokus,sepertinya Jiang Cheng sedang menggarap lagu baru.

Lan Xichen tersenyum,pergi ke dapur lalu mengurus sarapan mereka.Pagi ini ia membuat french toast.Menyisakan satu piring untuk Jiang Cheng yang tak bergabung dengannya karena masih sibuk di balkon.

Lan Xichen baru menghampirinya sebelum keluar rumah.Pamit keluar secara langsung adalah hal wajib bagi mereka dan tak bisa dihalangi oleh apapun.

"A Cheng,aku berangkat."

Jiang Cheng melepas headphone lalu berdiri dan memeluk Lan Xichen.

"Huan ge,hati-hati di jalan.Semoga pekerjaanmu hari ini lancar."

"Akan lebih lancar kalau kau memberiku dukungan."

Jiang Cheng mendongak,tersipu malu sebelum menempelkan bibirnya ke bibir Lan Xichen.Hanya ciuman ringan tadinya tapi Lan Xichen menarik tubuhnya lebih erat dan meraup bibir itu dalam lumatan.Jiang Cheng mendesah pelan dan menjadi keras saat Lan Xichen turun ke lehernya dan memberi kecupan basah yang membekas merah di sana.

"Nngghh,Huan ge...."desah Jiang Cheng.

"A Cheng...,"Lan Xichen membalas dengan deep voice yang tak kalah menggoda.

"Huan ge...kau akan telat....anngghh..."

Jiang Cheng menarik rambut Lan Xichen yang masih betah mengecupi lehernya.Kakinya melemas,membiarkan Lan Xichen mendorongnya ke pintu kaca yang membatasi ruangan depan dengan balkon.

GraffitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang