4

13K 1.4K 234
                                    

Halo readers tersayangku, wattpad makin sepi ya? Banyak penulis favoritku pindah aplikasi karena ketidaknyamanan yang wattpad berikan.

Aku memilih bertahan dulu disini, berharap pihak watty bisa memperbaiki segala ketidaknyamanan yang kita rasakan. Jika sudah benar-benar tidak nyaman mungkin pindah kali ya...tapi bingung ingin pindah kemana karena jujur wattpad adalah cinta pertama aku.

Terima kasih untuk segala dukungan kalian pada semua storyku. Paling tidak vote dan komen kalian membuatku memiliki semangat untuk tetap lanjutin story ini. Lop yu pull banget dah...

Selamat membaca...

Aku beringsut sedikit dari posisi berbaringku. Seluruh tubuhku terasa remuk setelah Tuan Gardillo menyentuhku dan hampir membuatku pingsan karena tak mampu mengimbangi gairahnya. Selalu seperti itu setiap kali dia terbangun secara tiba-tiba dari tidurnya karena mimpi buruk. Suasana hatinya akan terganggu dan dia melampiaskannya dengan menuntaskan gairahnya padaku. Setelah itu, dia akan tertidur dengan lelapnya.

Tanganku terangkat hendak merapikan helai rambutnya yang menutupi keningnya tapi kuurungkan karena takut membuatnya terbangun dan kembali menerkamku. Akhirnya aku hanya melipat tanganku dan kujadikan bantal pipiku sambil tetap menatap wajahnya. Dia punya sisi lembut yang dia tutupi dengan kedinginan ekspresi dan sikapnya. Aku melihat sisi lembutnya dulu saat aku jatuh sakit. Dia yang merawatku tanpa menggunakan jasa perawat atau orang lain.

Aku menghela nafas mengingat ruang gerakku yang makin terbatas sejak dia membawaku pindah ke apartemen miliknya. Jika dulu dia mengunjungiku 3 kali dalam seminggu sekarang setiap hari aku harus bertemu dengannya dan hampir tiap hari juga dia menyentuhku. Kata Miranda, dia memiliki surganya para wanita tapi bagiku, setengahnya adalah neraka. Surga saat suasana hatinya sedang baik dan neraka saat suasana hatinya sedang buruk.

Aku tidak tahu mimpi buruk apa yang mengganggu suasana hatinya tapi aku yakin mimpi buruknya adalah sesuatu yang terjadi di masa lalunya yang aku sendiri tidak tahu. Mungkin saja lebih buruk dari masa laluku.

Aku mempunyai masa lalu kelam. Dibenci ayah karena sesuatu yang bukan kesalahanku, kehilangan keperawanan karena kesalahan ayah dan sekarang membayar hutang dengan tubuhku pada seorang yang menakutkan seperti Tuan Gardillo. Tapi aku jarang bermimpi buruk. Jadi aku menebak masa lalu Tuan Gardillo pasti lebih kelam dari masa laluku.

Aku beranjak dari ranjang sambil menahan rasa perih di kewanitaanku. Aku memilih mandi air hangat dan sambil menunggu rambutku kering dengan sendirinya, aku memutuskan membuat secangkir teh. Kulirik jam di dinding dapur dan menghela nafas melihat ternyata sudah hampir pagi. Aku hanya tidur sampai tengah malam dan setelah itu harus nelayani nafsu Tuan Gardillo.

Aku memutuskan kembali ke kamar Tuan Gardillo dan denga tanpa suara mulai memunguti pakaiannya yang dia lempar asal semalam. Aku juga mengambil pakaian kotornya di keranjang cucian dan bersyukur dia tetap lelap meski aku sedikit menimbulkan suara saat tanpa sengaja menabrak pintu kamar mandi.

Aku membuat bahan isian roti untuk sarapan begitu urusan mencuci pakaian selesai karena Tuan Gardillo lebih suka roti isi daging daripada selai. Aku tengah menata irisan sayur dalam roti yang kubuat saat kurasakan kehadirannya di dapur. Aroma sabun dan aftershafe nya memenuhi dapur membuat jantungku berdetak lebih kencang. Aku suka aroma tubuhnya.

Aku segera membuatkannya secangkir teh melati saat melihatnya duduk di meja dapur dengan membawa laptopnya. Dia menarikku duduk dipangkuannya saat aku meletakkan cangkir tehnya. Meski dia sering melakukan itu, aku masih saja merasa canggung.

"Kapan jadwal Dokter Leana?"

"Lusa, Tuan"

"Lorry akan mengantarmu. Aku harus ke luar kota."

JUST YOU AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang