Tre

1K 120 8
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kicauan burung membangunkan Seokjin dari tidurnya, bias matahari memasuki jendela kamar itu.

Merasa sadar bahwa dirinya tidaklah sendirian, Seokjin menengok ke samping kiri nya.

Dan wajah tertidur pulas Taehyung lah yang ia lihat, Seokjin tersenyum tipis. Tangannya terulur mengusap dengan sangat halus pipi Taehyung.

Ia tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata betapa sempurnanya sosok yang tengah berada di hadapannya ini, yang membuat jantung nya sering berdetak dengan tidak normalnya.

Melihat wajah Taehyung adalah kebiasaan kecil yang selalu ia lakukan tanpa di ketahui oleh siapapun, kebiasaan kecil yang membuatnya bahagia hanya dengan memandang wajah tidur sahabatnya yang begitu menenangkan.

Namun kebahagiaan itu seketika menghilang dari pikirannya, sesuatu hal yang tiba-tiba mengingatkan bahwa kini ia tidak bisa lagi melakukan kebiasaan kecil itu.

Kenyataan yang bahkan ia pun masih belum bisa menerima sepenuhnya bahwa Taehyung telah menikah, memiliki ratu nya dan pendamping hidupnya.

Seokjin beranjak dari ranjangnya dan mematikan lilin-lilin yang masih menyala.

Seokjin kembali kearah ranjang. "Taehyung..., bangunlah ini sudah pagi."

"Hmmm..." gumam Taehyung.

Seokjin tersenyum geli, beginilah sosok raja Anemone jika sudah tidur sangat susah untuk di bangunkan.

"Taehyung, kau harus bangun," ucap Seokjin kembali sambil menggoyangkan bahu Taehyung.

Taehyung pun membuka matanya perlahan lalu duduk di pinggir ranjang Seokjin. "Astaga, aku tidur dengan sangat pulas."

"Apa kau juga tidur dengan nyenyak?" tanya Taehyung.

"Tentu saja."

Taehyung kemudian berdiri. "Terimakasih sudah membiarkan ku tidur disini," lalu mengusap surai Seokjin.

Seokjin menunduk."E-eoh... bukannya dari dulu kau memang selalu tidur bersama ku?"

Taehyung terkekeh "Kau benar juga, aku lebih sering tidur di kamar mu daripada kamar ku sendiri."

Tiba-tiba Taehyung menepuk jidatnya. "Oh god! aku lupa kalau aku harus pergi menjemput Jennie."

Taehyung dengan buru-buru mengambil jubahnya dan mahkota miliknya, dan keluar dari kamar Seokjin secepatnya.

Meninggalkan Seokjin sendiri dengan pandangan mata yang entahlah aku sendiri tidak dapat mendeskripsikan nya.

"Seokjin, kau harus kuat."
.
.
.

Rakyat-rakyat di Anemone merupakan rakyat yang sangat baik dan ramah, mereka juga hidup dengan tentram berkat raja mereka yang berhasil melindungi kerajaan mereka.

Sebagian besar rakyat disini bekerja sebagai petani, pedagang, dan pembuat roti yang terkenal dengan kelezatan nya.

Seokjin berjalan menyelusuri deretan pedagang yang menjual berbagai macam sayur dan buah yang sangat segar.

"Selamat pagi Seokjin," sapa namja tua sang pedagang buah.

"Selamat pagi juga tuan Curs," balas Seokjin dengan sangat ramah.

"Kau ingin membeli sesuatu?"

"Ahh... aku ingin melihat-lihat saja."

"Baiklah nak."

Mata Seokjin penuh binar menatap setiap buah yang tersusun dengan rapi yang mengeluarkan bau manis harum yang sangat ia suka.

Tangannya kemudian mengambil sebuah strawberry dengan warna merah yang cantik.

UNTOLD  (TAEJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang